Melangkah Strategis: DOID Melalui BUMA Kucurkan Pinjaman Rp 586,8 Miliar untuk Anak Usaha ACG
JAKARTA – PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat lini bisnis, dengan anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), resmi mengumumkan transaksi pinjaman antarperusahaan kepada Atlantic Carbon Group (ACG). Langkah ini menegaskan sinergi internal dalam mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis DOID.
Berdasarkan keterbukuan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perjanjian pinjaman antarperusahaan ini telah ditandatangani oleh BUMA dan ACG pada tanggal 5 Juni 2025 lalu. Nilai pinjaman maksimum yang disepakati mencapai US$ 36 juta, atau setara dengan Rp 586,80 miliar jika mengacu pada asumsi kurs Rp 16.300 per dolar Amerika Serikat. Ini menandai kucuran dana signifikan untuk mendukung operasional dan pengembangan ACG.
Dalam skema ini, BUMA bertindak sebagai pihak pemberi pinjaman, sementara ACG adalah penerima pinjaman. Perlu diketahui, ACG merupakan perusahaan terkendali yang terafiliasi dengan DOID, didirikan pada 22 Oktober 1990. Lingkup bisnis ACG cukup luas, mencakup jasa, pertambangan, perdagangan, pembangunan/konstruksi, serta berperan sebagai perusahaan holding.
Pinjaman strategis ini dilengkapi dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada 31 Desember 2028. Seluruh ketentuan pinjaman diatur secara jelas berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak dalam transaksi afiliasi ini.
Manajemen DOID menjelaskan bahwa tujuan utama dari kucuran dana pinjaman ini adalah untuk kebutuhan korporasi umum ACG. Salah satu prioritasnya adalah melakukan pelunasan atas pinjaman yang telah dimiliki oleh ACG sebelumnya, yang akan memberikan ruang gerak finansial lebih besar bagi perusahaan.
Secara rinci, pinjaman ini memiliki dampak signifikan terhadap struktur keuangan DOID. Jika melihat laporan keuangan DOID, total ekuitas emiten tersebut tercatat sebesar US$ 193,47 juta. Dengan demikian, persentase pinjaman antarperusahaan antara BUMA dan ACG ini mencapai maksimum 18,61% dari total ekuitas DOID. Langkah ini merupakan bagian integral dari upaya strategis perseroan untuk menopang kebutuhan korporasi ACG secara komprehensif, mulai dari pembiayaan operasional, belanja modal, hingga pengembangan usaha secara keseluruhan, demi menunjang kelangsungan dan ekspansi bisnisnya di masa mendatang.