JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Bagi sebagian investor di pasar saham, daya tarik utama sebuah emiten terletak pada kemampuannya menggelar aksi korporasi berupa pembagian dividen. Momentum ini menjadi incaran, terutama jika *dividend yield* yang ditawarkan terbilang menggiurkan.
Kabar baiknya, dalam waktu dekat, sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) siap memanjakan para pemegang saham dengan dividen yang potensi *yield*-nya menembus angka 5%. Catat tanggal pentingnya: *cum date* untuk saham-saham ini dijadwalkan antara 3 Juni hingga 5 Juni 2025.
Lantas, emiten mana saja yang masuk dalam daftar pembagi dividen dengan *yield* di atas 5%? Berikut rangkuman Kontan yang bisa menjadi panduan investasi Anda:
1. PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT): Dengan total dividen tunai mencapai Rp 484,84 miliar atau Rp 179 per saham, EPMT menawarkan *dividend yield* sebesar 6,99%. Harga saham per 28 Mei berada di angka Rp 2.560. *Cum date*: 3 Juni 2025.
2. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN): Emiten ini mengalokasikan Rp 144,81 miliar untuk dividen tunai, setara dengan Rp 65 per saham. *Dividend yield* yang ditawarkan cukup tinggi, yaitu 8,67%, dengan harga saham Rp 750 per 28 Mei. *Cum date*: 3 Juni 2025.
3. PT Elnusa Tbk (ELSA): ELSA membagikan dividen senilai Rp 286 miliar atau Rp 39,11 per saham. Dengan harga saham Rp 490 per 28 Mei, *dividend yield* yang bisa dinikmati investor mencapai 7,98%. *Cum date*: 3 Juni 2025.
4. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM): Bank Jatim menjadi salah satu emiten dengan *dividend yield* tertinggi, yaitu 9,68%. Total dividen tunai yang dibagikan mencapai Rp 821,49 miliar atau Rp 54,71 per saham. Harga saham per 28 Mei adalah Rp 565. *Cum date*: 3 Juni 2025.
5. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA): STAA mengalokasikan Rp 599,68 miliar untuk dividen tunai, setara dengan Rp 55 per saham. *Dividend yield* yang ditawarkan sebesar 6,71%, dengan harga saham Rp 820 per 28 Mei. *Cum date*: 4 Juni 2025.
6. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID): Emiten ini membagikan dividen tunai senilai Rp 412,5 miliar atau Rp 55 per saham. Dengan harga saham Rp 570 per 28 Mei, *dividend yield* yang bisa diperoleh investor mencapai 9,65%. *Cum date*: 4 Juni 2025.
7. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA): NRCA membagikan dividen tunai sebesar Rp 54,91 miliar atau Rp 22 per saham. *Dividend yield* yang ditawarkan adalah 6,47%, dengan harga saham Rp 340 per 28 Mei. *Cum date*: 4 Juni 2025.
8. PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN): LPIN menawarkan *dividend yield* tertinggi dalam daftar ini, yaitu 10,42%. Total dividen tunai yang dibagikan mencapai Rp 19,12 miliar atau Rp 45 per saham. Harga saham per 28 Mei adalah Rp 432. *Cum date*: 4 Juni 2025.
9. PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI): KDSI mengalokasikan Rp 59,94 miliar untuk dividen tunai, setara dengan Rp 37 per saham. *Dividend yield* yang ditawarkan sebesar 7,8%, dengan harga saham Rp 474 per 28 Mei. *Cum date*: 4 Juni 2025.
10. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF): SAMF membagikan dividen tunai senilai Rp 194,75 miliar atau Rp 19 per saham. Dengan harga saham Rp 340 per 28 Mei, *dividend yield* yang bisa diperoleh investor mencapai 5,59%. *Cum date*: 5 Juni 2025.
Prospek Saham dan Rekomendasi Analis
Menanggapi deretan emiten pembagi dividen ini, CEO Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo, memberikan pandangannya. Ia menilai beberapa saham seperti EMPT, ELSA, STAA, LPIN, dan NRCA menarik untuk dikoleksi saat ini.
Menurut Praska, saham-saham tersebut memiliki prospek pertumbuhan kinerja yang positif di sepanjang tahun 2025. Hal ini didukung oleh sektor-sektor terkait yang juga menunjukkan tren positif, seperti perdagangan ritel, kelapa sawit (CPO), minyak dan gas bumi (migas), serta konstruksi bangunan.
“Sektor-sektor tersebut dipengaruhi oleh permintaan dalam negeri yang dalam jangka panjang akan kembali pulih seiring dengan kebijakan moneter yang *pro growth*, serta kondisi perang dagang yang sedikit mereda,” ujar Praska kepada Kontan, Jumat (30/5).
Praska merekomendasikan *buy* untuk saham LPIN dengan target harga Rp 470, STAA dengan target Rp 920, ELSA dengan target Rp 520, NRCA dengan target Rp 380, dan EMPT dengan target Rp 2.650 per saham.
Senada dengan Praska, Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, turut memberikan rekomendasi. Ia menilai BJTM, KDSI, CLEO, AMRT, dan ELSA sebagai saham-saham yang menarik untuk dicermati.
Wafi menjelaskan bahwa BJTM menarik karena konsisten menawarkan *dividend yield* yang tinggi setiap tahun, didukung oleh fundamental yang solid. “Potensi kinerjanya juga positif seiring tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wafi menyoroti KDSI yang memiliki fundamental kuat dan rutin membagikan dividen dengan *yield* yang relatif tinggi. Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa likuiditas saham ini masih tergolong rendah di pasar.
Sementara itu, CLEO dan AMRT dinilai menarik karena konsisten membagikan dividen dan mencatatkan pertumbuhan laba setiap tahun, meskipun *dividend yield* yang ditawarkan tidak terlalu tinggi.
Adapun ELSA dinilai memiliki potensi besar untuk mencatatkan kinerja positif, didorong oleh prospek proyek-proyek migas yang akan dijalankan ke depan.