Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

# Danantara Resmi Raup Dividen BUMN: Amunisi Baru untuk Penggerak Investasi Nasional

Ragamutama.com JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara kini mengukir sejarah baru dengan mulai memanen dividen dari portofolio perusahaan BUMN kelolaannya. Dana segar ini tak hanya menjadi bukti kinerja solid, tetapi juga amunisi awal yang krusial bagi Danantara untuk menggerakkan roda investasi nasional yang lebih luas.

Tren peningkatan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menjadi sorotan utama di kalangan emiten pelat merah. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), misalnya, secara agresif menaikkan rasio ini dari 60% pada laba tahun buku 2023 menjadi 85% untuk tahun buku 2024. Imbasnya, total dividen yang dibayarkan melonjak signifikan dari Rp 33,03 triliun (Rp 353,96 per saham) menjadi Rp 43,51 triliun (Rp 466,18 per saham). Tak hanya BMRI, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga mengikuti jejak serupa, dengan rasio dividen tahun buku 2024 mencapai 89% atau setara Rp 21,04 triliun, naik drastis dari 72%.

Dari total 19 emiten BUMN yang telah atau akan membagikan dividen, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi jawara dalam hal *dividend yield*. Emiten batubara ini menawarkan potensi *yield* fantastis mencapai 11,18%, berdasarkan pembagian dividen Rp 3,82 triliun (Rp 332,3 per saham) dengan harga saham pada Jumat (13/6) di Rp 2.970. Menyusul ketat di belakangnya adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), yang menebar dividen Rp 1,40 triliun (Rp 102,08) dan membukukan *dividend yield* 10,83% pada tanggal *ex date* dengan harga Rp 1.680.

Baca Juga :  Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Namun, di balik kegembiraan dividen jumbo ini, muncul kekhawatiran terkait potensi terhambatnya rencana ekspansi dan belanja modal (capital expenditure) para emiten. Budi Frensidy, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia, menegaskan adanya konsekuensi logis dari pilihan antara membagikan dividen besar atau mengalokasikan dana untuk ekspansi. Senada, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, turut mengingatkan potensi tertahannya aksi korporasi emiten BUMN yang agresif membagikan dividen, sehingga mengganggu laju ekspansi mereka.

Kendati demikian, secercah harapan datang dari peran strategis Danantara. Nafan Aji Gusta optimis bahwa aliran investasi dari Danantara berpotensi menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang pada akhirnya akan memberi dampak positif bagi seluruh emiten BUMN. Ia menambahkan, dana yang disalurkan Danantara tidak hanya terbatas pada sektor riil, melainkan juga berpotensi mengalir ke emiten BUMN lain yang sangat membutuhkan likuiditas, seperti BUMN Karya atau PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Sebagai contoh konkret, GIAA sebelumnya dilaporkan tengah menjajaki suntikan dana segar sekitar US$ 500 juta dari Danantara untuk pengadaan 15 unit pesawat baru.

Baca Juga :  JP Morgan Ungkap: Tarif Trump Ancam Resesi Ekonomi Global!

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, juga menyoroti kebutuhan Danantara akan dana besar untuk operasionalnya, yang tak bisa dilepaskan dari dinamika politik. Ia mengingatkan investor untuk mencermati kasus PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang selama dua tahun beruntun membagikan 100% *dividend payout ratio*. Kondisi ini mengindikasikan tiadanya dana yang dialokasikan untuk modal ekspansi. Namun, Nico tetap optimistis: “Meskipun terjadi kenaikan jumlah dividen yang dibagikan, kami meyakini para emiten telah melakukan pencadangan yang matang untuk menjalankan rencana bisnis mereka,” ujarnya.

Bagi investor yang tertarik memburu saham-saham BUMN pembagi dividen, Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan BBRI, BBNI, BMRI, dan BBTN. PTBA dan ELSA juga patut dicermati. Sementara itu, Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas menjagokan BBNI, BMRI, BBRI, BRIS, JSMR, dan TLKM sebagai pilihan menarik.

Berita Terkait

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?
PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!
NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 05:47 WIB

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?

Senin, 16 Juni 2025 - 05:37 WIB

PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Berita Terbaru

finance

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?

Senin, 16 Jun 2025 - 05:47 WIB

finance

PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!

Senin, 16 Jun 2025 - 05:37 WIB

Public Safety And Emergencies

Gempa Tasikmalaya M 4,8 Guncang Hebat, Pangandaran Ikut Merasakan!

Senin, 16 Jun 2025 - 05:22 WIB