Indofood (INDF) Resmi Bagikan Dividen Rp 2,45 Triliun dari Laba 2024, Pembayaran Dijadwalkan Juli 2025
JAKARTA – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) kembali menunjukkan komitmennya kepada para pemegang saham dengan keputusan pembagian dividen tunai yang signifikan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Kamis, 20 Juni, INDF menyetujui alokasi dividen sebesar Rp 2,45 triliun, atau setara dengan Rp 280 per saham, untuk periode tahun buku 2024.
Keputusan penting ini telah mendapatkan persetujuan penuh dari seluruh pemegang saham yang hadir dalam RUPST. Dividen Indofood ini dijadwalkan akan dicairkan pada 23 Juli 2025, memberikan kepastian bagi investor yang menantikan imbal hasil dari investasi mereka di saham INDF.
Pembagian dividen INDF ini bersumber langsung dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang mencapai Rp 8,64 triliun di tahun 2024. Dengan demikian, rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) INDF untuk tahun ini tercatat sekitar 28,44% dari total laba bersih perseroan di periode tersebut.
Bagi investor yang mempertimbangkan investasi di saham INDF, potensi *yield* dividen Indofood cukup menarik. Jika mengacu pada harga saham INDF saat ini di level Rp 8.050 per saham, maka potensi *yield* dividen yang ditawarkan mencapai sekitar 3,48%.
Selain penetapan dividen, RUPST PT Indofood Sukses Makmur Tbk juga mengagendakan keputusan penting lainnya. Rapat tersebut menyetujui pengangkatan Notariza Taher sebagai Komisaris Independen Perseroan. Beliau akan menjabat untuk masa terhitung sejak ditutupnya RUPST hari ini hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2027.
Menanggapi hasil RUPST dan kinerja perusahaan, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang berkelanjutan terhadap Indofood. “Kami akan terus fokus dalam menghasilkan pertumbuhan secara organik, serta menjaga keseimbangan pangsa pasar dengan profitabilitas dan neraca yang sehat,” tegas Anthoni Salim dalam keterangan resminya pada Jumat (20/6).
Komitmen Indofood terhadap pertumbuhan terlihat jelas dari laporan keuangannya. Melansir data terbaru, laba bersih INDF pada tahun 2024 mencapai Rp 8,64 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 6,07% (year-on-year) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,14 triliun. Kenaikan laba ini juga tercermin pada laba per saham dasar yang meningkat menjadi Rp 984 dari sebelumnya Rp 928.
Tidak hanya laba, penjualan bersih perusahaan juga membukukan kinerja positif. Pada tahun 2024, penjualan bersih INDF tercatat sebesar Rp 115,78 triliun, tumbuh 3,65% (year-on-year) jika dibandingkan dengan periode tahun 2023 yang mencapai Rp 111,7 triliun.
Efisiensi operasional juga menjadi kunci keberhasilan Indofood. Beban pokok penjualan perusahaan tercatat sedikit menurun menjadi Rp 75,64 triliun, dari sebelumnya Rp 75,65 triliun. Dengan pengelolaan biaya yang efektif ini, laba bruto Indofood berhasil melesat menjadi Rp 40,13 triliun, meningkat substansial dari Rp 36,05 triliun.
Penjualan Indofood ditopang oleh diversifikasi portofolio produk yang kuat. Secara rinci, penjualan yang berasal dari produk konsumen bermerek menjadi kontributor utama dengan Rp 73,32 triliun, diikuti oleh Bogasari sebesar Rp 30,55 triliun, agribisnis Rp 15,95 triliun, dan distribusi Rp 7 triliun. Total penjualan ini telah dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp 11,05 triliun, menggambarkan struktur pendapatan yang solid dari berbagai lini bisnis PT Indofood Sukses Makmur Tbk.