Ragamutama.com JAKARTA. Nicolas D. Carter, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), atau yang lebih dikenal dengan Antam, menyatakan bahwa perusahaan hingga saat ini masih menantikan kejelasan lebih lanjut terkait langkah-langkah yang akan diambil oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Hal ini menyusul penetapan Antam sebagai salah satu BUMN yang menyetorkan dividen kepada lembaga tersebut.
“Sejujurnya, detail mengenai rencana investasi atau pengembangan baru belum sepenuhnya disampaikan kepada kami. Diskusi lebih lanjut dengan pihak Danantara masih sangat diperlukan,” ungkap Nico, sapaan akrabnya, dalam pemaparan publik kinerja (Earnings Call) Antam yang diselenggarakan pada hari Jumat, 9 Mei.
Sebulan Naik 4,44 Persen, Hari Ini Harga Emas Antam Naik (10 Mei 2025)
Meskipun rincian mengenai rencana investasi masih belum jelas, Nico menegaskan bahwa seluruh dividen Antam untuk tahun buku 2024 telah diserahkan kepada negara melalui mekanisme Danantara.
“Berkaitan dengan perolehan keuntungan, tahun lalu seluruh laba bersih perusahaan telah disetorkan kepada negara,” imbuh Nico.
Pada kesempatan yang sama, Arianto Sabtonugroho, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, menjelaskan bahwa dari sudut pandang operasional, kehadiran skema baru Danantara diperkirakan tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja Antam.
“Dampak yang terasa di level operating company (OpCo) akan sangat minimal. Kami akan tetap melaporkan kinerja secara langsung kepada MIND ID, dan alignment strategis kami pun tetap selaras dengan MIND ID. Sementara itu, MIND ID yang akan berkoordinasi langsung dengan Danantara untuk sektor pertambangan,” papar Arianto.
Ia menambahkan, melalui struktur yang baru ini, pemerintah diharapkan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menjalankan berbagai proyek dan investasi, sekaligus menyediakan sumber daya tambahan bagi perusahaan-perusahaan seperti Antam.
Pertama Kali, Bos Antam Nico Kanter Borong 376,5 ribu lembar Saham Perseroan
Sebagai informasi tambahan, Danantara didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN.
Lembaga ini akan menerima setoran dividen dari sejumlah BUMN, termasuk Antam, yang merupakan bagian integral dari holding pertambangan MIND ID.
Menteri BUMN Erick Thohir mengonfirmasi bahwa sebagian besar dana dividen telah dialokasikan ke Danantara.
“Sebagian besar dananya sudah masuk,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan pada hari Kamis, 8 Mei.
Danantara Bisa Jadi Liquidity Provider di Pasar Saham Jika Penuhi Aturan POJK 18/2024
Secara khusus, untuk MIND ID beserta seluruh entitas yang berada di bawah naungannya, total dividen yang disetorkan mencapai angka Rp11,2 triliun. Danantara sendiri diproyeksikan akan mengelola aset dengan nilai mencapai hingga US$ 982 miliar.