Hasil investigasi mendalam mengenai kecelakaan tragis yang merenggut nyawa mendiang striker Liverpool, Diogo Jota, akhirnya diungkap kepada publik pada Selasa, 8 Juli 2025. Penyelidikan komprehensif yang dilakukan oleh Guardia Civil, petugas keamanan sipil Spanyol, telah memunculkan beberapa hipotesis kuat yang menjadi rangkaian penyebab tragedi memilukan tersebut.
Diogo Jota meninggal dunia bersama adiknya, Andre Silva, akibat kecelakaan tunggal di Spanyol pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025. Insiden itu terjadi ketika mobil Lamborghini yang dikendarai Jota terlempar dari jalur jalan tol A-52, tepatnya di wilayah Cernadilla, Provinsi Zamora.
Lima hari pasca-kejadian, hasil investigasi awal yang telah memasuki tahap akhir menduga bahwa Jota adalah pengemudi mobil nahas tersebut. Ia diperkirakan mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang jauh melampaui batas normal. Sebagai informasi, limit maksimal untuk memacu kendaraan di jalan tol Spanyol adalah 120 kilometer per jam.
Lamborghini seri Huracan yang digunakan Jota memang dirancang khusus untuk para penggila mobil super dengan performa tinggi. Menurut laporan dari portal berita Portugal, Record, mobil mewah ini diklaim memiliki kemampuan fantastis berkat 640 tenaga kuda yang ditopang oleh entakan mesin V-10 berkapasitas 5,2 liter. Kombinasi mesin canggih ini memungkinkan mobil untuk mencapai akselerasi 0-100 kilometer per jam hanya dalam waktu 3,2 detik, dengan kecepatan maksimal yang bisa menyentuh 325 kilometer per jam. Dikabarkan pula bahwa mobil ini bernilai hingga 6,5 miliar rupiah.
Nahas, ketika hendak menyalip kendaraan lain dalam kondisi melaju di atas batas kecepatan, ban belakang mobil tiba-tiba terbakar dan pecah. Akibatnya, Jota kehilangan kendali sepenuhnya dan mobil terlempar keras ke bahu jalan hingga terbakar parah. Kondisi mobil yang terbakar kritis membuatnya sangat sulit diidentifikasi, sementara api juga ikut melalap pepohonan yang tumbuh di antara dua jalur jalan tol tersebut.
“Semua tes yang dilakukan sejauh ini menunjukkan bahwa pengemudi kendaraan tersebut adalah Diogo Jota,” kata petugas berwenang terkait hasil penyelidikan awal. “Semua bukti juga mengarah pada kemungkinan kecepatan berlebihan yang melampaui batas di jalan tol.”
Meskipun investigasi belum sepenuhnya final, temuan ini setidaknya telah memberikan gambaran awal yang jelas mengenai penyebab utama kecelakaan. Presiden Asosiasi Auditor Keselamatan Jalan Raya (Asevi) di Spanyol, Javier López Delgado, turut menyoroti berbagai faktor yang mungkin berperan dalam insiden ini. Selain kecepatan mobil yang di luar limit, kondisi aspal jalan yang buruk dan pembatas jalan (barrier) yang tidak memadai juga disebutkan ikut andil dalam memperparah konsekuensi kecelakaan.
“Andai kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan 90 kilometer per jam, kita mungkin tidak akan membicarakan tragedi ini,” ucap Delgado. Ia menambahkan, “Desain pembatas di median jalan yang tidak mampu menahan benturan justru dapat memperparah konsekuensinya.”
Diogo Jose Teixeira da Silva, nama lengkap mendiang striker ini, meninggal dunia dalam usia 28 tahun. Misa pemakaman Diogo Jota telah dilaksanakan pada Sabtu, 5 Juli 2025, di kota kelahirannya, Gondomar, Portugal. Ia meninggalkan seorang istri dan ketiga anaknya.
Selama kariernya bersama Liverpool dari tahun 2020 hingga 2025, Jota berhasil mencicipi satu gelar Liga Inggris, satu Piala FA, dan dua trofi Piala Liga. Secara keseluruhan, ia sukses menciptakan 65 gol dalam 182 pertandingan di berbagai kompetisi.