Fabio Di Giannantonio telah menjadi sosok penting bagi Pertamina Enduro VR46 Racing Team di ajang MotoGP selama dua musim terakhir. Namun, ada satu fakta menarik yang membedakannya dari rekan setimnya maupun para pembalap VR46 Racing Team sebelumnya: Diggia, sapaan akrabnya, bukanlah anggota VR46 Riders Academy.
Hingga saat ini, pembalap asal Italia tersebut belum pernah menerima tawaran untuk bergabung dengan akademi balap milik legenda MotoGP, Valentino Rossi. Situasi ini menimbulkan pertanyaan, terutama mengingat posisinya yang sentral dalam tim afiliasi VR46. Diggia sendiri mengaku sangat ingin menjadi bagian dari akademi tersebut, namun manajemen VR46 belum pernah mengulurkan tawaran kepadanya.
“Ya, itu benar. Aku bukan bagian dari Akademi. Aku sendiri tidak tahu persis kenapa, tapi mereka tidak pernah mendekatiku, kami tidak pernah punya kontak,” ungkap Fabio Di Giannantonio, seperti dilansir dari Motosan.es. Meskipun demikian, pembalap bernomor 49 ini menyatakan bersyukur dapat berlaga di MotoGP bersama tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team.
Fabio Di Giannantonio mengakui bahwa ia tidak pernah terlibat dalam dinamika internal akademi. “Menurutku akademi melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan para pembalap yang mereka miliki, tapi aku selalu memilih jalan sendiri,” tambahnya. Pengalaman ini membuatnya merasakan sedikit perbedaan, seolah menjadi “orang luar” di kejuaraan dunia MotoGP, terutama karena rekan setimnya memiliki kedekatan khusus melalui lingkup akademi.
“Aku merasa seperti orang luar di Kejuaraan Dunia, tahu kan? Tapi aku juga menyukai itu, karena aku punya kepribadianku sendiri, ceritaku sendiri, dan aku ingin membuat perbedaan dengan caraku sendiri,” ujarnya. Jika diberi pilihan, Diggia tentu ingin bergabung dengan akademi, mengingat dukungan teknis dan non-teknis yang lebih komprehensif yang bisa ia dapatkan, termasuk menu latihan yang lebih optimal. Meskipun begitu, Diggia tetap diajak dalam berbagai kegiatan di VR46 Ranch.
Berdiri sendiri tanpa dukungan akademi, terutama dalam urusan kontrak dan manajemen, memang lebih menantang. Diggia harus mengurus segala sesuatunya bersama manajernya sendiri. “Ya, tentu lebih sulit. Ketika kamu punya tim sekuat itu di belakangmu, dengan sumber daya besar, visibilitas, dan koneksi, banyak pintu yang terbuka. Aku harus membuka pintu-pintu itu sendiri, selangkah demi selangkah,” jelasnya.
Namun, perjuangan ini justru memberikan kepuasan tersendiri bagi Diggia. “Memang lebih berat, tapi justru karena itu aku lebih menghargainya. Karena semua yang sudah kucapai datang dari usahaku sendiri, dari keluargaku, dari orang-orang yang benar-benar mendukungku,” imbuhnya, menunjukkan rasa bangga atas pencapaian yang diraihnya. Meskipun demikian, Diggia menegaskan bahwa anggota tim VR46 tidak memperlakukannya berbeda; semua dukungan di garasi sama persis tanpa diskriminasi.
“Aku sangat senang. Pada akhirnya, meskipun aku bukan bagian dari akademi, mereka menyambutku dengan sangat baik. Aku punya hubungan yang bagus dengan Uccio, juga dengan seluruh tim,” ungkap Fabio Di Giannantonio. Ia menambahkan, “Ini adalah struktur yang bekerja dengan sangat baik, penuh semangat. Aku bersemangat untuk menunjukkan bahwa aku bisa tampil baik, juga sebagai bagian dari grup ini.” Selain itu, pembalap ini juga sangat senang dapat menimba ilmu dan mendapatkan nasihat langsung dari Valentino Rossi, pembalap idolanya sejak kecil. “Dia memang tidak datang ke setiap balapan, tapi kalau datang, dia pasti berbicara dengan kami, memberi nasihat. Dia legenda, dan kehadirannya luar biasa. Meskipun aku bukan bagian dari Akademi, dia memperlakukanku seperti bagian dari tim,” pungkasnya.