‘Dia adalah seorang sosialis yang kejam’ – Asal usul karakter Superman

Avatar photo

- Penulis

Senin, 14 Juli 2025 - 04:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejak cuplikan pertama film Superman terbaru garapan James Gunn dirilis, penggemar pahlawan super tersebut berdebat soal apakah tokoh berjuluk Man of Steel yang diperankan David Corenswet sesuai dengan karakter komiknya?

Pertanyaan lain yang mengemuka antara lain, apakah dia terlalu pesimistis? Apakah justru dia progresif? Haruskah dia mengenakan celana dalam berwarna merah di luar?

Di balik semua perdebatan itu, mayoritas orang setuju bahwa beberapa detail tidak bisa dinegosiasikan: Superman harus lebih cepat dari peluru yang melaju kencang.

Superman berasal dari Pplanet Krypton dan tinggal di kota bernama Metropolis. Dia jatuh cinta pada Lois Lane. Ia memiliki karakter mulia dan jujur, dan mungkin sedikit membosankan.

Ketika karakter seperti Batman dan Wolverine populer karena melanggar aturan, Superman merupakan pria yang baik, terhormat, khas Amerika Serikat.

Namun, benarkah demikian?

Komik Superman pertama kali ditulis oleh Jerry Siegel, digambar oleh Joe Shuster, dan diterbitkan di majalah Action Comics pada 1938 oleh DC (atau National Allied, sebutan perusahaan tersebut kala itu).

Dalam komik-komik itu, Superman digambarkan sebagai karakter yang lebih pemberontak dan, dalam beberapa hal, lebih modern.

“Ia adalah Superman yang kejam, menciptakan hukumnya sendiri dan menegakkannya dengan menjotos. Ia senang mengintimidasi musuh-musuhnya dengan senyuman jahat dan tatapan sinis,” ujar penulis komik dan sejarawan Mark Waid dalam pengantar sebuah komik cetak ulang Action Comics.

“Ia juga bukan polisi super. Ia adalah seorang superanarkis.”

Jika Superman yang pemberontak dan suka membuat onar ini diperkenalkan hari ini, ia akan dipuji sebagai salah satu pahlawan super paling subversif yang pernah ada.

‘Sosialis yang kejam’

“Saya tidak tahu karakternya seperti itu sampai saya menulis buku saya,” tutur Paul S. Hirsch, penulis buku Pulp Empire: A Secret History of Comic-Book Imperialism.

“Tapi saya terpesona ketika melihatnya. Pada dasarnya, dia adalah seorang sosialis yang kejam.”

Edisi pertama Action Comics mengonfirmasi fakta itu.

Ketika ada masalah yang harus dipecahkan, Superman mendobrak pintu dan menggantung penjahatnya di jendela lantai lima.

Saat melakukan itu, dia melontarkan sindiran, “Lihat betapa mudahnya aku bisa meremukkan jam tanganmu dengan hanya genggaman tangan! Aku akan melakukan hal yang sama pada batang lehermu!”

Beberapa orang yang dianiaya oleh penjahat gaduh ini adalah gangster bersenjata, meski ada beberapa merupakan pelaku kekerasan dalam rumah tangga atau kepala panti asuhan yang kejam terhadap anak-anak.

Dan, kebanyakan dari gangster itu sangat kaya sehingga tak perlu merampok bank. Misalnya, ada yang jadi pemilik tambang, taipan konstruksi, atau politisi.

Namun, Superman lebih dari sekadar pahlawan berseragam pada umumnya, pahlawan super di tahun 1938 ini adalah seorang revolusioner sayap kiri.

Transformasi Superman

“Saya suka edisi-edisi lama komik itu,” imbuh Matthew K. Manning, penulis buku John Carpenter’s Superman: The Definitive Guide and Science Fiction Stories.

Ia bilang, “edisi-edisi lama komik Superman jelas merupakan karya anak muda yang frustasi dengan ketidakadilan dunia, dan memang seharusnya begitu.”

“Ingat, mereka (Jerry Siegel dan Joe Shuster) adalah dua pria Yahudi yang beranjak dewasa tepat sebelum pecahnya Perang Dunia II.”

“Ada banyak hal yang bisa membuat mereka marah. Dan tiba-tiba, mereka memiliki karakter yang mampu menyuarakan keprihatinan mereka dan meminta pertanggungjawaban orang-orang yang korup.”

Siegel dan Shuster adalah teman sekelas di Cleveland, Ohio.

Tumbuh besar di masa Great Depression atau Depresi Hebat, mereka mendefinisikan Superman dalam edisi pertama Action Comics sebagai “pejuang kaum tertindas… yang bersumpah untuk mendedikasikan hidupnya untuk membantu mereka yang membutuhkan.”

Baca Juga :  Terungkap: Sejarah dan Fakta Unik Lapangan Santo Petrus Saat Inaugurasi Paus

“Kami masih anak-anak, dan jika kami ingin menonton film, kami harus menjual susu botolan, jadi kami merasa seperti berada di posisi paling bawah dan bisa berempati dengan orang lain,” ujar Siegel dalam buku Superman: The Complete History karya Les Daniels.

“Superman tumbuh dari perasaan kami tentang kehidupan. Jadi, ketika kami melihat begitu banyak komik strip yang serupa, kami merasa mungkin komik-komik itu meniru format Superman. Tetapi ada sesuatu yang hilang: rasa welas asih yang luar biasa, yang Joe dan saya rasakan kepada mereka yang tertindas.”

Pernyataan itu bukan berarti Siegel dan Shuster adalah satu-satunya profesional komik dengan pandangan liberal, menurut Paul S. Hirsch, penulis buku Pulp Empire: A Secret History of Comic-Book Imperialism.

  • Kisah para penggemar komik yang rela habiskan ratusan juta rupiah demi ikut Comic Con 2023
  • Komik ternyata jauh lebih radikal daripada dugaan Anda

“Industri komik didirikan terutama oleh orang-orang yang dilarang bekerja di bidang yang membutuhkan keabsahan,” jelas Hirsch kepada BBC. “Karena mereka Yahudi, imigran, orang kulit berwarna, atau perempuan,” sambungnya.

“Itu adalah ghetto kreatif tempat banyak orang berbakat berakhir karena mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan periklanan di Madison Avenue atau menulis untuk majalah Life.”

“Banyak dari orang-orang itu radikal, atau setidaknya tidak konvensional, dan DC didirikan oleh orang-orang yang sesuai dengan pola itu: orang-orang yang baru saja menjadi imigran, orang-orang dengan simpati kiri yang tumbuh besar di New York City pada saat itu.”

  • Mengapa komikus Indonesia menyusupkan Al Maidah dan aksi 212 di komik Marvel?
  • Komik Asterix berlatar Skotlandia kuno

Namun, hanya sedikit karakter komik yang militan seperti Superman.

Dalam salah satu edisi pertamanya, dia merobohkan sederet rumah untuk memaksa pihak berwenang membangun rumah yang lebih baik (tentu saja, sebuah strategi yang berisiko).

Di edisi lainnya, Superman menyerang industri perjudian kota karena telah merusak orang-orang menjadi pecandu.

Pada edisi lainnya, Superman menyatakan perang terhadap semua orang yang dianggapnya bertanggung jawab atas kematian sebuah kecelakaan lalu lintas.

Ia meneror pengemudi yang ugal-ugalan, menculik wali kota yang gagal menegakkan peraturan lalu lintas, menghancurkan inventaris penjual mobil bekas, dan merusak pabrik tempat mobil cacat dirakit.

  • Watchmen: ketika komik superhero ‘naik kelas’
  • Ciptakan superhero anti-bullying, pelajar Indonesia menang lomba komik dunia

“Itu karena logam dan suku cadang yang kualitasnya buruk digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan mengorbankan nyawa manusia,” kata Superman.

Apakah kampanye protes langsung yang dilakukan Superman adalah legal? Tidak, tetapi kekacauan itu jelas-jelas politis dan hampir 90 tahun kemudian, tindakan itu tetap menjadi kisah menarik di jalanan kota Amerika pada tahun 1930-an.

Tapi, tak lama kemudian, Superman mengalihkan perhatiannya kepada ilmuwan gila dan monster raksasa. Ia juga menjauh dari masyarakat miskin Metropolis.

Setelah beberapa edisi, “lawan-lawannya semua bertumbuh besar, dan meskipun itu menghasilkan komik yang menarik, hari-hari perjuangan sosialnya sudah menjadi masa lalu,” tulis sejarawan Mark Waid.

Mengapa Superman menjadi pahlawan super yang berbeda?

Apakah kryptonite menggerogoti kesadaran sosial Superman? Penulis Hirsch berpendapat bahwa itu adalah kombinasi dari dua elemen. Salah satunya adalah “pelunakan” yang terjadi ketika penjualan properti komersial terus meningkat.

“Superman sangat populer sejak mereka mendapatkan angka penjualan untuk edisi pertamanya,” kata Hirsch.

“Jadi mereka tiba-tiba menyadari apa yang mereka miliki dan tidak ingin mengambil risiko. Jack Liebowitz, Presiden CD, melihat bahwa mereka bisa menjual sarung bantal dan piyama Superman. Tetapi jika Superman berkeliling melempar orang keluar jendela dan mengancam akan mencekik leher mereka dengan jeruji besi, itu tidak akan berhasil.”

Baca Juga :  Paus Leo XIV: Prediksi Masa Depan Gereja Katolik?

Bersamaan dengan kisah terkenal tentang seorang bintang besar yang menjual diri, “pada akhirnya menamatkan sifat radikal Superman dan awal mula perang,” kata Hirsch.

“Semua imigran dan non-kulit putih yang bekerja di industri ini ingin dianggap patriotik. Dan itu masuk akal. Itulah yang harus Anda lakukan agar diterima. Dan, lebih praktis lagi, itulah yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan jatah kertas (mencetak majalah).”

“Jika Anda melakukan hal-hal yang membuat marah pemerintah pada 1941, Anda mungkin tidak akan mendapatkan kertas.”

Faktor lain yang lebih personal adalah Siegel dan Shuster kehilangan kendali atas karya mereka.

  • Perempuan, Muslim, muda: Superhero Marvel baru bakal tampil di gim video
  • Gundala: Bagaimana Joko Anwar mereka ulang ‘jagoan’ klasik Indonesia

Penglihatan Shuster yang memburuk memaksanya untuk membiarkan seniman lain menangani gambar-gambarnya, dan wajib militer Siegel ke militer pada 1943 mengurangi waktu yang ia miliki untuk mengerjakan naskah. Namun, hal terburuk belum terjadi.

Setelah menjual hak cipta Superman seharga US$130 pada 1938, keduanya diperlakukan oleh DC sebagai buruh, alih-alih inovator yang dihormati.

Pada tahun 1947 mereka gagal mendapatkan kembali hak-hak tersebut di pengadilan.

Kalau dipikir-pikir lagi, sungguh ironis bahwa kisah-kisah awal itu bercerita tentang para petinggi yang eksploitatif mendapatkan balasan yang setimpal.

Tapi, Siegel dan Shuster pasti punya seorang pembela kaum tertindas di pihak mereka.

  • Shang-Chi and The Legend Of The Ten Rings, superhero Asia pertama dari Marvel: ‘Pengakuan masyarakat Asia di industri film Hollywood yang jarang terjadi’
  • Kenapa film-film superhero tak kunjung mendapat penghargaan?

Namun, setelah Perang Dunia II, Superman bukanlah tipe pahlawan super yang akan melawan penerbit yang berkonspirasi.

“Superman terus berevolusi dari waktu ke waktu, dan itu tidak selalu menjadi lebih baik,” kata Matthew K. Manning, penulis buku John Carpenter’s Superman: The Definitive Guide and Science Fiction Stories.

“Selama era McCarthy tahun 1950-an, ketika orang tua membakar komik dan Kongres menyalahkan komik atas kenakalan remaja, penerbit dipaksa untuk mengatur sendiri konten mereka di bawah segel Otoritas Kode Komik. Segel ini muncul di setiap sampul depan komik yang disetujui, menandainya sebagai ‘aman’ untuk anak-anak.”

“Meskipun Superman agak melunak, pahlawan super ini menjadi lebih seperti figur ayah selama periode tersebut. Misalnya, ia tidak tertarik pada penjahat dunia nyata. Sebaliknya, Superman terutama berfokus pada alien, makhluk dimensi lain, dan menggagalkan upaya terbaru Lois Lane untuk mengungkap identitas rahasianya.”

  • Superman biseksual dan lima pahlawan super lainnya yang membuat perubahan, termasuk Superhero Muslim
  • Miss Fury: Pahlawan super perempuan yang terlupakan karena terlalu ‘tangguh dan mandiri’

Tetapi, evolusi Superman tidak berhenti di situ. Kadang-kadang, dia menjadi pilar kebajikan, konservatif yang sopan, dan bahkan diejek oleh sesama pahlawan super DC sebagai “The Big Blue Boy Scout” (Anak Pramuka lelaki besar berkostum biru).

Sementara di waktu lain, Manning mencatat, Superman mendapatkan kembali sebagian orisinalitasnya sebagai seorang pembela kebenaran dengan pandangan untuk keadilan sosial.

Dan di film baru nanti? Kita masih belum tahu Superman mana yang akan kita saksikan.

It’s a bird! It’s a plane! It’s Superanarchist!

Berita Terkait

Praha: Mengapa Kota Tua Selalu Ramai Dikunjungi Turis?
5 Film: Terjebak di “Non-Place”, Kehilangan Arah & Makna?
3 Anak Polisi Jadi Peraih Adhi Makayasa 2025
Cerita bocah di balik tarian viral balap pacu jalur – ‘Gerakan itu tercipta secara spontan’
Pelayanan KTP Pamekasan: Pulpen Beli Sendiri? Curhat Pemohon!
Khajuraho: Pesona Kuil Abad Pertengahan India
Piano Anak Iringi Pemakaman Diplomat Arya Daru: Sentuhan Haru
UGM Desak Pengusutan Tuntas Kematian Diplomat Muda Arya Daru

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 04:41 WIB

‘Dia adalah seorang sosialis yang kejam’ – Asal usul karakter Superman

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:29 WIB

Praha: Mengapa Kota Tua Selalu Ramai Dikunjungi Turis?

Minggu, 13 Juli 2025 - 11:34 WIB

5 Film: Terjebak di “Non-Place”, Kehilangan Arah & Makna?

Minggu, 13 Juli 2025 - 06:35 WIB

3 Anak Polisi Jadi Peraih Adhi Makayasa 2025

Minggu, 13 Juli 2025 - 04:23 WIB

Cerita bocah di balik tarian viral balap pacu jalur – ‘Gerakan itu tercipta secara spontan’

Berita Terbaru

sports

Marquez Raja Lagi! Rekor Baru Pecah di MotoGP Jerman 2025

Senin, 14 Jul 2025 - 12:23 WIB

Uncategorized

Indonesia-Uni Eropa Sepakati CEPA, Tarif Perdagangan Nol Persen

Senin, 14 Jul 2025 - 12:05 WIB

technology

Daftar Ponsel Realme yang Kebagian Android 16

Senin, 14 Jul 2025 - 11:52 WIB