Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Guyur Dividen Rp 28,52 Miliar, Prospek Bisnis dan Rekomendasi Saham Terkini
JAKARTA – PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) kembali menunjukkan komitmennya kepada pemegang saham dengan menyetujui pembagian dividen tunai. Total dividen yang akan diguyurkan mencapai Rp 28,52 miliar, atau setara dengan Rp 4,2 per lembar saham. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada para investornya.
Perhitungan awal menunjukkan, *yield* dividen saham DEPO pada penutupan perdagangan Jumat (20/6) berada di angka 1,94%. Kala itu, pergerakan saham DEPO terpantau stagnan di level Rp 216 per saham, tidak berubah dibandingkan hari sebelumnya.
Meski demikian, *Investment Analyst* Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menilai pembagian dividen DEPO ini terbilang konservatif. Menurut Indy, jika dibandingkan dengan emiten ritel lainnya di sektor serupa, *yield* dividen tersebut belum cukup kompetitif untuk menarik minat investor yang berorientasi pada pendapatan (*income-seeking*).
Di sisi lain, DEPO tidak hanya fokus pada profitabilitas semata, tetapi juga agresif dalam strategi ekspansi. Sepanjang tahun lalu, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) telah berhasil membuka tiga gerai baru yang tersebar di berbagai wilayah strategis, yaitu Rungkut (Jawa Timur), Rempoa (Jakarta), dan Depok (Jawa Barat). Ekspansi ini menjadikan Jawa Timur dan Bali sebagai kontributor utama dalam pertumbuhan penjualan perusahaan.
Indy Naila menambahkan, strategi ekspansi berkelanjutan yang dilakukan oleh DEPO, seperti penambahan gerai baru, diprediksi akan membawa dampak positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Meskipun demikian, Indy mengingatkan para investor untuk tetap waspada dan mencermati arus kas operasional DEPO selama proses ekspansi berlangsung. “Strategi ekspansi akan berpengaruh positif untuk kinerja keuangan jangka panjang, tetapi tetap perlu memantau arus kas dari DEPO,” tegas Indy kepada Kontan, Jumat (20/6).
Dari perspektif analisis teknikal, Indy Naila menyarankan investor untuk mengambil sikap ‘tahan’ (*hold*) terhadap saham DEPO untuk sementara waktu. Rekomendasi ini didasari oleh fakta bahwa saham DEPO masih bergerak dalam tren penurunan (*downtrend*) dan belum menunjukkan sinyal pemulihan yang kuat yang dapat meyakinkan investor.
Sebagai gambaran kinerja terkini, sepanjang tahun 2024, DEPO berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun, menunjukkan pertumbuhan solid 5% secara tahunan. Di periode yang sama, laba bersih perusahaan tercatat mencapai Rp 95,24 miliar, menandakan profitabilitas yang terjaga di tengah agresivitas ekspansi dan komitmennya terhadap pemegang saham.