Demi Trump: RI Genjot Impor Gandum dan Migas dari AS?

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 16:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana peningkatan impor barang dari Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi negosiasi untuk mengatasi kebijakan tarif impor resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap produk-produk Indonesia.

Sebagai latar belakang, pemerintah AS memberlakukan tarif sebesar 32 persen untuk produk-produk Indonesia yang memasuki pasar AS. Alasan di balik kebijakan ini adalah defisit yang dialami AS dalam neraca perdagangan dengan Indonesia.

“Berkaitan dengan tarif ini, kami sedang mencari cara untuk meningkatkan volume impor dari AS,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada hari Senin, 7 Maret 2025.

DEN Klaim Pemerintah Sudah Antisipasi Kebijakan Tarif Trump

DEN Klaim Pemerintah Sudah Antisipasi Kebijakan Tarif Trump

1. Peningkatan Impor Gandum hingga Migas Jadi Prioritas

Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Indonesia melihat peluang untuk meningkatkan impor beberapa komoditas utama dari AS, termasuk gandum, kapas, serta produk minyak dan gas (migas). Diharapkan, peningkatan impor ini dapat membantu mengurangi defisit neraca perdagangan AS dengan Indonesia, yang pada gilirannya dapat mendorong AS untuk mempertimbangkan penurunan tarif resiprokal sebesar 32 persen tersebut.

Baca Juga :  Momen Prabowo Dikerumuni Anak-anak TK,Mayor Teddy Tak Berkutik,Cuma Bisa Pantau Dari Kejauhan

“Arahan dari Bapak Presiden adalah bagaimana selisih antara impor dan ekspor kita, yang mencapai sekitar 18 miliar dolar AS, dapat diisi dengan produk-produk yang kita impor, termasuk gandum, kapas, dan juga produk migas,” kata Airlangga menambahkan.

Selain itu, Indonesia juga berpotensi mengimpor komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mendukung proyek kilang yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN).

“Indonesia saat ini sedang menjalankan beberapa proyek strategis nasional, termasuk pembangunan kilang, dan ada kemungkinan kita akan membeli beberapa komponen yang diperlukan dari Amerika,” jelas Airlangga.

2. Keterlibatan Sektor Swasta dalam Upaya Peningkatan Impor

Langkah peningkatan impor ini dipertimbangkan setelah pemerintah mengadakan pertemuan dengan berbagai asosiasi pengusaha, di antaranya Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dan lainnya.

Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menjelaskan bahwa peningkatan impor akan difokuskan pada komoditas-komoditas yang memang dibutuhkan oleh Indonesia. Peningkatan impor komoditas seperti kapas dan gandum akan dilakukan oleh pihak swasta.

Baca Juga :  Sri Mulyani Pimpin Pansel Pemilihan Dewan Komisioner LPS Baru

“Misalnya, untuk kapas, sektor swasta bisa terlibat. Sementara untuk minyak dan gas, akan ditangani oleh BUMN, yaitu Pertamina,” ungkap Shinta.

Upaya-upaya ini telah disampaikan oleh pemerintah dan pengusaha Indonesia kepada Perwakilan Perdagangan AS atau United States Trade Representative (USTR).

RI Tak Mau Balas Kebijakan Tarif Resiprokal Trump, Pilih Negosiasi

RI Tak Mau Balas Kebijakan Tarif Resiprokal Trump, Pilih Negosiasi

3. Pemerintah Jamin Tidak Akan Terjadi Banjir Impor

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, memberikan jaminan bahwa upaya peningkatan impor ini tidak akan menyebabkan Indonesia kebanjiran produk impor.

“Tidak, tidak akan terjadi banjir impor,” tegas Budi Santoso.

Menko Airlangga Bertemu Anwar Ibrahim Bahas Kebijakan Tarif Trump

Menko Airlangga Bertemu Anwar Ibrahim Bahas Kebijakan Tarif Trump

Berita Terkait

Prabowo Janji Perjuangkan Marsinah Pahlawan Nasional: Kisah Tragis Buruh yang Dibunuh
Prabowo Subianto Rencanakan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional
Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!
Sejarah dan Makna Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei
Aksi May Day 2025: Ribuan Buruh Padati Monas Merayakan Hari Buruh
Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi
Jenderal Soeharto: Layakkah Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini?
Mensesneg Ungkap Prabowo Berpeluang Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:55 WIB

Prabowo Janji Perjuangkan Marsinah Pahlawan Nasional: Kisah Tragis Buruh yang Dibunuh

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:47 WIB

Prabowo Subianto Rencanakan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:27 WIB

Sejarah dan Makna Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:03 WIB

Aksi May Day 2025: Ribuan Buruh Padati Monas Merayakan Hari Buruh

Berita Terbaru

Society Culture And History

Skandal UTBK 2025: Mahasiswa dan Alumni ITB Diduga Lakukan Perjokian!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:51 WIB

Food And Drink

Rayakan May Day: Promo Makanan & Tiket Wahana Menanti!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:47 WIB

entertainment

Raisa Ungkap Pengalaman dan Pandangannya Sebagai Seorang Ambivert

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:43 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Akhirnya Buka Suara: Sakitkah Atalia Saat Ridwan Kamil Diselingkuhi?

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:39 WIB