Della Dartyan Ungkap Momen Gemetar hingga Traumatis di Balik Syuting Film ‘Nyanyi Sunyi dalam Rantang’ Garin Nugroho
Jakarta – Aktris Della Dartyan membeberkan pengalaman syuting yang tak terlupakan saat memerankan karakter utama Puspa dalam film ‘Nyanyi Sunyi dalam Rantang’ besutan sutradara Garin Nugroho. Salah satu momen paling intens dan menguras emosi terjadi dalam adegan di kamar mandi, yang membuat Della merasakan getaran tak terbendung. “Momen-momen kamar mandi aku sampai gemetaran benaran. Aku mau teriak, aku mau mengutarakan ini enggak adil, ini enggak benar, tapi enggak bisa,” kenang Della kepada *Tempo* pada Rabu, 11 Juni 2025.
Dalam film ini, Della Dartyan menghidupkan karakter Puspa, seorang pengacara muda berintegritas yang gigih memperjuangkan keadilan bagi masyarakat kecil di tengah sistem hukum yang sarat korupsi. Kasus-kasus yang ditangani Puspa banyak terinspirasi dari kisah nyata, mulai dari kriminalisasi petani hingga praktik kolusi antara pengadilan dan korporasi. Garin Nugroho sendiri dikenal dengan pendekatan artistiknya, di mana ia hanya menyediakan 30 persen naskah, sementara sisanya adalah hasil improvisasi langsung di lapangan. Untuk karakter Puspa, Garin sengaja membatasi dialog, meminta Della untuk mengekspresikan kompleksitas emosi melalui sorot mata dan gestur tubuh. “Tidak segalanya harus diobrolin, tidak segalanya harus ditangisi. Dan itu justru yang menarik,” terang Della.
Di tengah proses syuting yang intens, Garin Nugroho secara mendadak meminta Della Dartyan untuk menari dan menyanyi dalam film. Dengan persiapan kurang dari sehari, aktris berusia 35 tahun ini ditantang untuk mengekspresikan puncak stres Puspa usai kalah di persidangan melalui tarian koplo. Keputusan spontan ini justru membuat adegan tersebut tampak sangat natural dan otentik bagi Della. “Aku enggak mikir harus ngapain. Hanya merasakan alirannya, merasakan perasaannya,” ungkapnya, menegaskan bahwa adegan menari itu berhasil diselesaikan hanya dalam satu kali pengambilan gambar.
Selain adegan emosional dan improvisasi, pengalaman syuting Della juga diwarnai oleh kehadiran telur rebus. Karakter Puspa diceritakan selalu membawa dua telur rebus sebagai sarapan, dan sering melampiaskan emosinya dengan mengupas telur tersebut. Namun, tantangan teknis membuat adegan makan telur ini harus diulang hingga tujuh kali. Konsekuensinya cukup mengejutkan; Della mengaku sampai “bisulan besar banget” setelah syuting. Pengalaman ini bahkan sempat membuatnya trauma dan menghindari telur selama beberapa bulan, padahal itu adalah salah satu makanan kesukaannya.
Tidak hanya telur, rantang merah juga menjadi properti ikonik yang melekat pada karakter Puspa. Rantang tersebut selalu ia bawa saat menemui klien, melambangkan harapan. Simbolisme rantang ini sangat mendalam; dulu ibunya sering membawanya untuk mengantarkan makanan kepada sang ayah yang dipenjara tanpa alasan jelas. Della merasa rantang itu bukan sekadar properti, melainkan memiliki jiwa dan makna simbolik yang kuat. Untuk menghayati perannya, Della bahkan membawa pulang rantang itu dan merawatnya. “Benda itu bisa menjadi sesuatu kalau kita kasih sebuah energi atau *soul*,” jelasnya.
Film ‘Nyanyi Sunyi dalam Rantang’ sendiri merupakan hasil kolaborasi apik antara Stranas PK, Garin Workshop, dan Padi Padi Pictures, dengan dukungan penuh dari GIZ CPFS dan Tempo Media. Karya yang mengangkat isu antikorupsi ini pertama kali diputar di International Film Festival Rotterdam ke-54, dan juga mendapat pemutaran terbatas saat Hari Antikorupsi Sedunia 2024. Untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, film ini mengadakan *roadshow* di berbagai kota, termasuk Jayapura, Balikpapan, Pekanbaru, dan Yogyakarta.