BANDUNG, RAGAMUTAMA.COM – Terkait video yang beredar luas di dunia maya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan penjelasan mendalam mengenai kesalahpahaman yang terjadi. Video tersebut memicu perdebatan karena menampilkan momen ketika dirinya dituding tidak mengenali Adam Alis, salah satu pilar penting dari tim Persib Bandung.
Dalam rekaman video yang beredar, terlihat gelandang Persib Bandung, Adam Alis, melontarkan pertanyaan terkait bonus yang dijanjikan kepada tim kepada Dedi Mulyadi.
Namun, jawaban yang diberikan oleh Dedi Mulyadi justru memicu interpretasi yang beragam di kalangan warganet.
“Bonus… bonus…” terdengar suara Adam Alis dalam video yang menjadi viral tersebut.
“Jangan… itu hak pemain,” jawab Dedi Mulyadi menanggapi pertanyaan tersebut.
Menanggapi kehebohan yang terjadi, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa terdapat misinterpretasi terhadap jawaban yang ia berikan atas pertanyaan yang diajukan oleh Adam Alis.
“Si eta salah sangka (Adam Alis salah sangka),” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada hari Senin (26/5/2025).
Ia menjelaskan secara rinci bahwa maksud dari jawabannya tersebut berkaitan dengan permintaan agar dirinya memegang piala juara Liga 1 saat seluruh pemain dan staf ofisial Persib Bandung berada di atas menara Gedung Sate.
Dedi Mulyadi menolak permintaan tersebut berdasarkan prinsip yang ia pegang teguh, yaitu bahwa individu yang paling berhak untuk memegang piala tersebut adalah para pemain Persib Bandung yang telah berjuang keras.
“Jadi begini kronologinya, saat berada di lantai atas Gedung Sate, saya diminta untuk memegang piala, namun saya menolak,” jelas Dedi.
“Alasannya? Karena saya bukan pemain, dan menurut saya tidak pantas untuk memegang piala tersebut. Yang memiliki hak sepenuhnya adalah para pemain. Itu adalah prinsip saya dalam menghargai profesionalisme,” imbuhnya.
Mengenai bonus yang telah dijanjikan sebelumnya sebesar Rp 1 miliar, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa ia telah menyerahkan dana tersebut kepada perwakilan manajemen dan pemain Persib Bandung di Gedung DPRD Jabar, pada hari Senin (26/5/2025).
Dana tersebut berasal dari tabungan pribadinya, yang kemudian ditambah dengan hasil penjualan empat ekor sapi dari peternakannya.
“Sumber dananya jelas, saya mengambil dari tabungan pribadi sebesar Rp 800 juta, kemudian saya menjual sapi-sapi saya. Hari ini laku Rp50 juta per ekor, dikalikan empat ekor, totalnya Rp200 juta. Semuanya halal,” tegas Dedi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya tidak mewajibkan para pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk ikut menyumbang dana untuk bonus Persib Bandung.
“Saya sudah wanti-wanti kepada Sekretaris Daerah untuk tidak melakukan pelanggaran. Jika ada yang melanggar, lebih baik tidak usah ikut campur,” pungkas Dedi.