Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah mengonfirmasi rencana naturalisasi dua penyerang untuk memperkuat lini depan Timnas Indonesia. Namun, kepastian kapan kedua pemain ini dapat diturunkan dalam pertandingan resmi masih belum dapat dipastikan karena harus melalui proses yang panjang.
Erick Thohir menegaskan prioritasnya dalam mengisi posisi tertentu di skuad Garuda. “Saya sudah sampaikan, [pemain naturalisasi baru] mengisi lini depan sudah pasti. Kalau di belakang dan tengah, saya rasa kita sudah cukup, bisa ada pergantian,” ujar Erick di Jakarta, Senin (21/7), menekankan fokus PSSI pada peningkatan kualitas sektor serang.
Proses pengesahan dua striker ini tidak akan berlangsung instan. Erick Thohir menjelaskan bahwa ada tahapan birokrasi yang krusial melibatkan persetujuan dari pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Tergantung proses nanti pemerintah dan DPR. Saya sendiri akan melapor ke Bapak Presiden minggu depan saya laporkan alternatif namanya. Karena memang harus didukung oleh pemerintah dan DPR,” tambahnya, menjelaskan detail prosedur yang harus dilalui.
Meskipun jadwal debut mereka masih menggantung, kebutuhan Timnas Indonesia akan lini serang yang tajam semakin mendesak mengingat padatnya agenda mendatang. Terdekat, Skuad Garuda dijadwalkan akan berlaga di FIFA Matchday pada September mendatang, dengan rencana menghadapi tim dari Timur Tengah, termasuk Lebanon dan Kuwait di Surabaya. Lebih krusial lagi, Timnas Indonesia akan berjuang di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia pada Oktober, di mana mereka akan menghadapi tuan rumah Arab Saudi dan Irak.
Kehadiran dua penyerang naturalisasi ini diharapkan mampu menambal kekurangan Timnas Indonesia di lini depan. Terlebih, kondisi penyerang Ole Romeny yang saat ini sedang cedera dikhawatirkan membuatnya absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia, semakin menegaskan urgensi penambahan kekuatan ofensif bagi skuad Merah Putih.