Danantara Investasi di Proyek Baterai Huayou CATL, Raih Kepemilikan Saham Signifikan

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 23 Mei 2025 - 01:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Proyek ambisius pengembangan baterai kendaraan listrik yang sebelumnya ditinggalkan oleh perusahaan raksasa asal Korea Selatan, LG, kini tidak hanya dilanjutkan oleh perusahaan Tiongkok, Huayou. Badan Pengelola Investasi Danantara juga dipastikan akan turut serta dalam melanjutkan mega proyek ini.

Keputusan penting ini diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, pada hari Kamis (22/5). Perlu diketahui, dari total investasi sebesar USD 9,8 miliar yang direncanakan, LG baru merealisasikan sekitar USD 1,2 miliar. Kemudian, Huayou mengajukan diri untuk melanjutkan proyek strategis ini.

Alhamdulillah, telah diputuskan oleh Bapak Presiden, dan atas arahan beliau, sekarang dibentuklah konsorsium Huayou,” ungkapnya. Dengan keputusan ini, imbuhnya, proyek bersama Huayou akan segera memasuki tahap groundbreaking atau peletakan batu pertama.

Mengenai kelanjutan proyek ini, ia menjelaskan bahwa porsi saham untuk ekosistem hulu akan tetap sesuai dengan perencanaan awal. Dalam hal ini, Indonesia, melalui BUMN, akan memegang kendali mayoritas sebesar 51 persen. Sementara itu, pada joint venture (JV) berikutnya, porsi saham Indonesia adalah 30 persen.

Baca Juga :  Investor Asing vs Lokal: Siapa Lebih Unggul di Saham BBNI?

“Tetapi, kami akan mengupayakan adanya kenaikan. Karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi,” ujarnya. Presiden, lanjutnya, mengharapkan porsi kepemilikan saham dapat ditingkatkan menjadi di atas 40 hingga 50 persen. Namun, hal ini masih dalam proses negosiasi lebih lanjut.

Selain keterlibatan dalam proyek bersama Huayou, Danantara juga diputuskan untuk turut serta dalam proyek baterai listrik yang dikembangkan oleh Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga menjabat sebagai Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani, menekankan betapa pentingnya partisipasi Danantara dalam memperkuat posisi strategis Indonesia dalam kedua proyek vital tersebut.

“Dahulu mungkin terdapat kendala dalam hal pendanaan. Tetapi, sejak kehadiran Danantara, masalah pendanaan ini dapat kami atasi, karena kami melihat bahwa pekerjaan ini, proyek ini, memiliki potensi yang sangat, sangat baik,” jelasnya.

Tidak hanya dari aspek potensi keuntungan investasi (return), tetapi juga dari sisi penciptaan lapangan kerja yang signifikan. Ia meyakini bahwa proyek ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Melalui keterlibatan dua konsorsium besar, Huayou dan CATL, yang akan mengelola ekosistem mulai dari pertambangan hingga produksi baterai, pemerintah Indonesia berharap dapat menguasai seluruh rantai nilai industri kendaraan listrik secara komprehensif.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini, 9 Juni 2025: Stabil di Rp 1.904.000

“Jadi, dengan adanya kolaborasi ini, the whole ecosystem, mulai dari pertambangan (mining) sampai ke produksi baterai, akan terintegrasi dalam satu kesatuan, yang kami sebut sebagai green package. Atau, sebuah ekosistem terpadu yang akan terwujud baik melalui kesepakatan yang akan berjalan dengan Huayou maupun dengan CATL,” pungkas Rosan.

Turut hadir dalam rapat penting tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dan COO Danantara Dony Oskaria.

Berita Terkait

Trump Umumkan Tarif 50% untuk Impor Tembaga, Harga Tembaga Melonjak Tajam
Proyeksi Pergerakan IHSG di Tengah Pemberlakuan Tarif Trump
Cermati Rekomendasi Teknikal Saham: SMDR, MAPI, ASII untuk Hari Ini, Rabu (9/7)
Suku Bunga BI Turun: Saatnya Korporasi Terbitkan Obligasi?
Net Sell Asing Rp 980 M! Saham Apa yang Dijual?
BPD DIY Tunda IPO: Alasan Strategis di Balik Keputusan Ini!
Tarif Trump 32%: Reaksi Sri Mulyani & Anggito Abimanyu
IPO COIN Laris Manis! Oversubscribed 70 Kali Lipat, Investor Antusias

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 08:28 WIB

Trump Umumkan Tarif 50% untuk Impor Tembaga, Harga Tembaga Melonjak Tajam

Rabu, 9 Juli 2025 - 07:46 WIB

Proyeksi Pergerakan IHSG di Tengah Pemberlakuan Tarif Trump

Rabu, 9 Juli 2025 - 06:58 WIB

Cermati Rekomendasi Teknikal Saham: SMDR, MAPI, ASII untuk Hari Ini, Rabu (9/7)

Rabu, 9 Juli 2025 - 00:34 WIB

Suku Bunga BI Turun: Saatnya Korporasi Terbitkan Obligasi?

Selasa, 8 Juli 2025 - 23:46 WIB

Net Sell Asing Rp 980 M! Saham Apa yang Dijual?

Berita Terbaru

entertainment

Lisa Mariana vs Ridwan Kamil: Konflik Viral, Nyawa Terancam?

Rabu, 9 Jul 2025 - 10:23 WIB

travel

New Zealand Halal: 9 Destinasi Liburan Keluarga Impian!

Rabu, 9 Jul 2025 - 10:16 WIB

Puncak Sang Pendekar Drama China, Cara Nonton Sub Indo

Hiburan

Puncak Sang Pendekar Drama China, Cara Nonton Sub Indo

Rabu, 9 Jul 2025 - 09:23 WIB