Danantara Incar Saham GOTO, Ekonom: Peluang atau Jebakan?

Avatar photo

- Penulis

Senin, 9 Juni 2025 - 21:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menjaga Kedaulatan Digital: Danantara Jajaki Investasi di Tengah Potensi Merger GoTo-Grab Demi Kepentingan Nasional

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, atau lebih dikenal sebagai Danantara Indonesia, dikabarkan tengah aktif menjajaki peluang investasi strategis. Langkah ini muncul di tengah santernya rumor potensi merger antara dua raksasa teknologi Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dengan Grab Holdings.

Investasi yang diinisiasi Danantara ini disebut-sebut sebagai mekanisme krusial untuk mempertahankan kepemilikan nasional atas entitas hasil penggabungan kedua perusahaan teknologi tersebut, memastikan kendali tetap berada di tangan bangsa.

Menanggapi perkembangan ini, Ekonom senior dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyatakan keyakinannya bahwa langkah Danantara tersebut sangat mungkin akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Dukungan tersebut, menurut Wijayanto, tak lepas dari kepedulian besar Presiden terhadap penguatan ekonomi kerakyatan dan perlindungan kepentingan nasional. “Jika melihat *concern* Presiden pada ekonomi kerakyatan dan kepentingan nasional, sangat mungkin Presiden akan mendukung rencana ini,” ungkap Wijayanto dalam keterangannya pada Senin (9/6/2025).

Baca Juga :  IHSG Hari Ini: Naik! Cek Saham Top Gainers LQ45

Wijayanto juga menyoroti skala ekosistem GoTo-Grab yang luar biasa besar. “Bayangkan, saat ini ekosistem GoTo-Grab melibatkan sekitar 4 juta mitra *driver* dan mitra kurir, ekosistemnya jutaan UMKM, dan puluhan juta pelanggan,” bebernya. Ia menambahkan bahwa keberadaan ekosistem ini menyangkut hajat hidup banyak orang, mulai dari pengemudi, pelaku usaha, hingga sistem pembayaran.

Ekosistem digital ini secara efektif menghubungkan puluhan juta pelaku ekonomi, dari mulai ojek, taksi, kurir, hingga sistem pembayaran, dengan peluang pengembangan ke depan yang sangat luas untuk sub-sektor ekonomi lainnya,” jelas Wijayanto, menekankan vitalnya peran platform-platform ini dalam perekonomian nasional.

Dalam konteks ini, pemerintah memiliki kepentingan mendesak untuk memastikan ekosistem raksasa ini dapat menyejahterakan siapapun yang terlibat di dalamnya. Dorongan terhadap ekonomi kerakyatan yang inklusif akan sulit terwujud tanpa adanya pengaruh signifikan atas operasional ekosistem vital ini.

Oleh karena itu, keterlibatan pemerintah melalui Danantara sebagai pemegang saham merupakan langkah paling praktis dan strategis untuk memastikan kepentingan pemerintah dan rakyat terfasilitasi secara optimal dalam entitas gabungan nanti,” terang Wijayanto, menggarisbawahi urgensi peran Danantara.

Baca Juga :  Rupiah Anjlok! Rp 16.312, Dolar AS Menggila, The Fed Jadi Momok?

Kabar mengenai penjajakan investasi Danantara ini bukan tanpa dasar. Dilansir dari *Bloomberg*, Danantara disebut sudah memulai diskusi awal dengan GoTo untuk bisa mengakuisisi saham minoritas apabila merger antara GoTo dan Grab benar-benar terealisasi.

Sumber-sumber yang mengetahui jalannya diskusi tersebut menyatakan bahwa rencana investasi Danantara ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran pemerintah Indonesia terhadap dampak dari potensi merger GoTo dengan Grab. Terlebih, langkah ini berpeluang besar menjadikan pemerintah Indonesia memiliki sebagian saham dari perusahaan teknologi terbesar di Asia, sebuah aset strategis yang tak ternilai.

Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Danantara perihal kabar penjajakan investasi yang signifikan ini, menyisakan spekulasi dan antisipasi di kalangan pelaku pasar.

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Berita Terbaru

Uncategorized

149-0: Rekor Dunia Sepak Bola Terpecahkan Akibat Protes Gila!

Minggu, 3 Agu 2025 - 22:16 WIB

health

Tragis! Pria India Tewas di Gym Saat Latihan Keras

Minggu, 3 Agu 2025 - 21:34 WIB

Public Safety And Emergencies

GT500: Fakta Pesawat Jatuh di Bogor, Tewaskan Pilot!

Minggu, 3 Agu 2025 - 21:20 WIB