Dana Segar Rp 57,68 Triliun Mengalir ke Pasar Modal Meski Volatil

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 19:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

Ragamutama.com JAKARTA. Aktivitas penggalangan modal di arena pasar modal Indonesia terus menunjukkan geliat positif, meskipun inisiasi penawaran saham perdana (IPO) masih terbilang selektif.

Berdasarkan data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akumulasi dana yang berhasil dihimpun di pasar modal hingga tanggal 27 Maret 2025 mencapai angka yang signifikan, yakni Rp 57,68 triliun.

Jumlah tersebut merupakan hasil dari serangkaian aksi korporasi yang dilakukan oleh 38 entitas emiten. Sebagai pembanding, pada periode yang sama tahun sebelumnya, total dana yang terkumpul adalah Rp 48,04 triliun, dengan jumlah emiten yang berpartisipasi sama.

Pengumpulan Dana di Pasar Modal Lampaui Rp 259,24 Triliun pada Tahun 2024

Inarno Djajadi, selaku Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Karbon OJK, menjelaskan bahwa dari total nilai penawaran umum sebesar Rp 57,68 triliun tersebut, sekitar Rp 3,24 triliun berasal dari aktivitas *fundraising* yang dilakukan oleh lima emiten yang baru memasuki pasar.

“Aktivitas penghimpunan dana di pasar modal masih menunjukkan tren yang menggembirakan,” ungkap Inarno dalam konferensi pers virtual yang diadakan pada hari Jumat (11/4).

OJK juga mencatat bahwa masih terdapat 155 rencana penawaran umum yang sedang dalam proses, dengan perkiraan nilai indikatif mencapai Rp 72,54 triliun. Dari keseluruhan rencana tersebut, IPO menjadi opsi yang paling banyak diminati.

Baca Juga :  PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025

Saat ini, sebanyak 102 perusahaan tengah mempersiapkan diri untuk melangsungkan IPO, dengan total estimasi dana yang akan diraih sebesar Rp 14,88 triliun. Selain itu, terdapat pula 37 emiten yang berencana menerbitkan PUB EBUS dengan nilai mencapai Rp 38,7 triliun.

Potensi Tren IPO yang Lebih Tenang

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa terdapat 32 perusahaan yang saat ini berada dalam antrean untuk melakukan pencatatan saham. Dari jumlah tersebut, 17 perusahaan tergolong memiliki aset menengah, sementara 12 perusahaan masuk dalam kategori perusahaan besar.

Proyeksi OJK: Pengumpulan Dana dari Pasar Modal Sentuh Rp 220 Triliun pada Tahun 2025

Dua di antara perusahaan tersebut adalah PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) dan PT Medela Potentia Tbk (MDLA). Menurut rencana, saham FORE akan mulai diperdagangkan pada tanggal 14 April 2025, sementara saham MDLA akan mengikuti sehari setelahnya, yaitu pada tanggal 15 April 2025.

Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, menjelaskan bahwa keputusan untuk melaksanakan IPO sepenuhnya merupakan keputusan strategis yang diambil oleh masing-masing calon emiten.

“Hingga saat ini, tidak ada perusahaan dalam daftar *pipeline* yang membatalkan rencana IPO mereka. Akan tetapi, keputusan akhir untuk IPO tetap merupakan bagian dari kebijakan strategis masing-masing calon emiten,” tegasnya.

Baca Juga :  Emiten Menara Telko Kompak Cetak Pertumbuhan, Peluang Investasi Menarik Tahun Ini?

Jeffrey juga menyampaikan optimisme BEI untuk mencapai target 1.000 emiten yang terdaftar. Hingga tanggal 11 April 2025, sudah terdapat 954 perusahaan yang secara resmi mencatatkan sahamnya di BEI.

Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Sentuh Angka 14 Juta SID pada Oktober 2024

Sementara itu, Ferawati, Direktur Utama Phintraco Sekuritas, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan beberapa perusahaan dalam *pipeline* untuk melaksanakan IPO. Meskipun demikian, ia memperkirakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut belum akan segera melantai dalam waktu dekat karena masih dalam tahap persiapan yang matang.

Menurut Ferawati, dalam kondisi pasar yang menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi, perusahaan cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait ekspansi maupun aksi korporasi lainnya.

“Keputusan sepenuhnya berada di tangan calon emiten, mereka akan menentukan arena kompetisi yang sesuai. Jika memilih jalur akselerasi, mereka mungkin akan lebih berhati-hati dalam situasi saat ini. Namun, jika memilih untuk bermain di liga utama, mereka akan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi,” ujarnya kepada Kontan pada hari Jumat (11/3).

“`

Berita Terkait

ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025
Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025
Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik
Gotrade Hadirkan Kemudahan Trading Saham AS Lewat TradingView Mobile!
Asing Jual Besar-besaran Saham BMRI dan BBRI, Ini Daftar Lengkapnya
Bank DKI Bagikan Dividen Jumbo dan Rencanakan IPO untuk Transformasi
Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian
Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:31 WIB

ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:55 WIB

Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:23 WIB

Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:03 WIB

Gotrade Hadirkan Kemudahan Trading Saham AS Lewat TradingView Mobile!

Kamis, 1 Mei 2025 - 06:23 WIB

Asing Jual Besar-besaran Saham BMRI dan BBRI, Ini Daftar Lengkapnya

Berita Terbaru

Society Culture And History

May Day: Sejarah, Makna, dan Perjuangan Buruh Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:59 WIB

politics

Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:56 WIB