MotoGP Belanda 2025 menjadi seri yang berat bagi murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli.
Dalam balapan utama yang diselenggarakan pada Minggu (29/6/2025) lalu, pembalap tim Pertamina Enduro VR46 ini berhasil finis di posisi ketujuh. Meski demikian, ia tertinggal jauh, 18,896 detik, dari sang juara balapan, Marc Marquez.
Mengenang kembali jalannya balapan di Sirkuit Assen, Morbidelli mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa semuanya berjalan lancar. Pembalap dengan nomor start 72 ini bahkan sempat mampu memberikan perlawanan sengit terhadap manuver para kompetitor di sekitarnya. Namun, situasi di lintasan berubah drastis seiring berjalannya lap, dan ia mulai merasakan kesulitan akibat masalah yang terus bermunculan.
“Pada awalnya, semua berjalan baik. Saya bisa bertarung melawan pembalap-pembalap di sekitar saya,” ujar Morbidelli, seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.com. “Tetapi, masalah saya semakin banyak seiring berjalannya balapan,” tambahnya.
Lebih lanjut, murid kesayangan Rossi ini membuat klaim menarik. Ia mengakui bahwa balapan MotoGP Belanda 2025 menjadi seri terberat yang pernah ia hadapi sepanjang musim ini. Morbidelli merasa tidak hanya harus berjuang melawan para rivalnya, melainkan juga seperti sedang bertarung melawan motornya sendiri.
“Saya seperti bertarung dengan sepeda motor ini,” ungkapnya jujur. “Sepanjang musim ini, ternyata Assen jadi seri yang paling berat bagi saya. Namun, saya sebenarnya merasa akan mendapatkan hasil yang jauh lebih buruk.”
Berdasarkan kendala yang dialami, posisi ketujuh yang berhasil diraihnya dinilai sebagai pencapaian yang cukup baik. “Pada akhirnya, saya senang karena seri ini sudah berakhir dan kami sekarang akan bergeser ke trek yang lebih cocok untuk kami,” imbuh Morbidelli, menyiratkan optimisme untuk seri selanjutnya.
Setelah menghadapi tantangan di Assen, para pembalap akan segera beraksi di Jerman dan Republik Ceko. Morbidelli sendiri memiliki kenangan manis di Jerman, di mana ia terakhir kali meraih kemenangan saat masih berkompetisi di kelas Moto2 pada tahun 2017. Di musim yang sama, ia bahkan berhasil keluar sebagai juara dunia Moto2. Sementara itu, di Republik Ceko, prestasi terbaiknya adalah finis di posisi kedua pada balapan MotoGP tahun 2020.