Jakarta – Hari ini, Senin, 23 Juni 2025, menjadi momen penting bagi investor saham karena lima emiten besar akan memasuki masa *cum date* dividen. Salah satu dari kelima emiten ini bahkan menawarkan *yield* dividen yang sangat menggiurkan, mencapai enam kali lipat dari suku bunga deposito Bank Central Asia (BCA), menjadikannya pilihan investasi yang patut diperhitungkan.
Bagi investor, pemahaman mengenai *cum date* dividen adalah kunci untuk mendapatkan hak atas pembagian laba perusahaan. *Cum date* adalah tanggal terakhir bagi seorang investor untuk memiliki saham agar tercatat sebagai penerima dividen. Artinya, pembelian saham yang dilakukan setelah tanggal ini – atau yang dikenal sebagai *ex date* – tidak akan memberikan hak dividen kepada investor tersebut. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan *yield* dividen, yang merupakan persentase keuntungan dividen terhadap harga saham. Semakin tinggi *yield* dividen, semakin besar potensi keuntungan yang bisa diraih investor.
Menambah daya tarik pasar modal, berikut adalah lima saham pembagi dividen yang akan mencapai *cum date* pada hari ini, 23 Juni, dengan jadwal pembayaran dividen pada 17 Juli:
* SSIA (Harga Saham Rp 1.450)
* Dividen: Rp 15 per saham
* *Yield*: 1,03%
* PBSA (Harga Saham Rp 436)
* Dividen: Rp 55 per saham
* *Yield*: 12,61%
* DMND (Harga Saham Rp 665)
* Dividen: Rp 7 per saham
* *Yield*: 1,05%
* AGII (Harga Saham Rp 1.025)
* Dividen: Rp 8,56 per saham
* *Yield*: 0,83%
* TBMS (Harga Saham Rp 915)
* Dividen: US$ 0,0035 (sekitar Rp 57,6) per saham
* *Yield*: 6,29%
Dari kelima saham pembagi dividen ini, PBSA menjadi yang paling menonjol dengan *yield* dividen sebesar 12,61%. Angka ini secara signifikan melampaui suku bunga deposito rupiah di BCA yang per Juni 2025 berada di kisaran 2% hingga 3,25%. Ini berarti *yield* dividen PBSA setara dengan sekitar enam kali lipat dari potensi keuntungan deposito BCA, menawarkan peluang pengembalian yang sangat kompetitif bagi investor yang mencari pendapatan pasif.
Meskipun tawaran *yield* dividen ini sangat menarik, investor disarankan untuk selalu melakukan riset dan analisis mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Setiap keputusan investasi saham, termasuk dalam mengejar dividen, selalu memiliki risiko yang harus dipahami dan ditanggung oleh masing-masing investor.