RAGAMUTAMA.COM – Dalam ranah MotoGP yang penuh persaingan, kisah comeback paling heroik bukan hanya milik Marc Marquez, tetapi juga melibatkan Franco Morbidelli, sang murid dari Valentino Rossi.
Kisah perjalanan karier Morbidelli di dunia balap memang menyerupai sebuah rollercoaster yang mendebarkan.
Pada musim 2020, ia menunjukkan performa yang luar biasa solid, berhasil mengamankan posisi runner-up yang sangat mengesankan.
Namun, sayangnya, serangkaian cedera yang dideritanya kemudian membawa perubahan yang signifikan dalam kariernya.
Uccio Salucci, manajer VR46 Racing Team, masih menyimpan dengan jelas memori tentang salah satu kecelakaan terburuk yang dialami Morbidelli di seri Portimao pada tahun 2024.
Pada saat itu, Morbidelli sudah bergabung dengan tim Pramac Racing dan bersiap untuk tantangan baru.
Kecelakaan tersebut sangat parah hingga menyebabkan Morbidelli mengalami kehilangan ingatan sementara.
Melihat kondisi Morbidelli yang memprihatinkan, Salucci tidak dapat menyembunyikan perasaan pesimisnya.
Ia mengakui bahwa, berdasarkan tatapan mata Morbidelli saat itu, ia sempat meragukan kemampuan sang murid Valentino Rossi untuk kembali ke performa puncaknya.
Merasa Belum Selevel dengan Marc Marquez, Alex Bicara Begini Soal Persaingan Juara Dunia
“Saya ingat betul betapa sulitnya masa-masa setelah kecelakaannya di Portimao,” ungkap Salucci, seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
“Itu adalah crash yang mengerikan…”
“Setelah dua bulan, ketika saya melihat matanya, dia tampak seperti orang yang berbeda.”
“Saat itu, kondisinya tidak 100 persen pulih.”
“Saya sempat berpikir dalam hati: ‘Sepertinya akan sulit baginya untuk kembali ke performa semula’.”
“Namun, di sisi lain, saya juga merasakan semangat pantang menyerah dalam dirinya,” imbuh Salucci.
Kisah menariknya, Morbidelli berhasil mengatasi masa-masa sulit tersebut.
Ia menunjukkan performa yang sangat menjanjikan dalam gelaran MotoGP 2025 sejauh ini.
Francesco Bagnaia Belum Satu Level dengan Marquez Bersaudara, MotoGP Spanyol Jadi Bukti Nyata
Dua podium yang berhasil diraihnya di Argentina dan Qatar menempatkannya di posisi ke-4 klasemen sementara.
Salucci merasa sangat bangga dengan pencapaian Morbidelli.
“Itulah Franco Morbidelli, baik sebagai pembalap maupun sebagai pribadi,” ujarnya.
“Dia adalah pembalap yang kuat, meskipun tidak mudah untuk bekerja dengannya. Bahkan, saya pun sering merasa kewalahan.”
“Karena dia selalu menuntut yang terbaik dan selalu punya ide-ide baru.”
“Terkadang, cukup sulit untuk mengubah sudut pandangnya. Namun, di luar arena balap, dia adalah sosok yang luar biasa.”
“Anda bisa berdiskusi tentang berbagai hal dengannya, mulai dari musik hingga topik-topik berat seperti sejarah. Dia selalu punya jawaban untuk setiap pertanyaan.”
“Franco sebagai pembalap adalah sosok yang tangguh dan menarik, sedangkan di luar lintasan, dia adalah pribadi yang luar biasa dan memiliki pemikiran yang maju. Saya menyukai kedua sisi dirinya,” pungkas Salucci.