Ragamutama.com JAKARTA. Di tengah tantangan pelemahan daya beli konsumen dan persaingan bisnis yang semakin intensif, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) berhasil menunjukkan ketangguhannya dengan mempertahankan kinerja positif pada kuartal I 2025.
Selama periode tiga bulan pertama tahun ini, CMRY berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,43 triliun, yang mencerminkan pertumbuhan sebesar 12,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Lebih lanjut, laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan, tumbuh 24,2% yoy menjadi Rp 479,86 miliar.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, mengungkapkan bahwa pencapaian pertumbuhan kinerja ini didukung oleh optimalisasi efisiensi operasional, khususnya dalam hal biaya produksi. Meskipun menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, Indy mengingatkan bahwa CMRY berpotensi menghadapi tantangan terkait margin profitabilitas.
“Jika tekanan pada daya beli masyarakat terus berlanjut, ada kekhawatiran akan berdampak negatif pada margin profitabilitas,” jelasnya kepada Kontan.co.id, pada hari Selasa (27/5).
Cisarua Mountain Dairy (CMRY) akan Bagikan Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya
Sebagai ilustrasi, pertumbuhan tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2025 mengalami sedikit perlambatan, dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,87%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I 2024 yang mencapai 4,91%.
Analis Sinarmas Sekuritas, Vita Lestari, juga menyoroti potensi tantangan yang mungkin dihadapi CMRY terkait biaya bahan baku. Harga susu bubuk dan daging sapi tercatat mengalami kenaikan masing-masing sekitar 4% dan 9% sepanjang kuartal I, yang pada gilirannya menekan margin kotor perusahaan menjadi 44,5%.
“Tekanan pada margin berpotensi berlanjut, terutama jika tren kenaikan harga bahan baku terus berlanjut dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan,” terang Vita.
Simak Rekomendasi Teknikal Saham UNTR, CMRY, dan BMRS untuk Perdagangan Kamis (10/4)
Meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan, kedua analis sepakat bahwa prospek pertumbuhan CMRY masih terbuka lebar. Vita menjelaskan bahwa CMRY terus berupaya memperkuat jangkauan pasarnya melalui perluasan distribusi di segmen *general trade*, yang berhasil menambah sekitar 11.000 titik distribusi baru pada kuartal I.
Produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau terbukti menjadi penggerak utama pertumbuhan, khususnya di kota-kota kecil dan wilayah pedesaan.
“Peluncuran produk-produk inovatif seperti ‘Cimory Eat Milk’ dan ‘Kanzler Bakso Gochujang’, serta peningkatan aktivitas pemasaran offline, juga turut berperan sebagai pendorong pertumbuhan,” ungkapnya.
Indy menambahkan, potensi pertumbuhan juga dapat berasal dari upaya pemerintah yang sedang mempersiapkan enam paket stimulus ekonomi. Pertama, pemberian diskon untuk tiket kereta api, pesawat udara, dan angkutan laut selama periode libur sekolah.
Kedua, pengurangan tarif jalan tol pada bulan Juni–Juli 2025 yang ditujukan bagi 110 juta pengguna jalan tol. Ketiga, pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% pada bulan Juni–Juli 2025, yang ditargetkan untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik hingga 1.300 VA.
Keempat, penyaluran kartu sembako dan bantuan pangan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Kelima, pemberian diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya.
Keenam, pemberian Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta rupiah atau sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP).
“BSU diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat,” jelas Indy.
Dengan asumsi bahwa harga komoditas akan mengalami normalisasi, Indy memproyeksikan bahwa laba bersih CMRY berpotensi tumbuh di kisaran 5%-10%. Selain itu, pemulihan daya beli juga diharapkan dapat membantu pertumbuhan pendapatan di rentang 5%-8%.
“CMRY masih layak untuk di-buy dengan target harga di Rp 5.300,” sebutnya.
Vita juga memberikan rekomendasi positif untuk saham CMRY, sejalan dengan pertumbuhan double digit yang berhasil dicapai pada kuartal I 2025. Selain itu, CMRY juga telah mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp1,19 triliun, yang setara dengan 78% dari laba bersih tahun 2024, jauh di atas rasio dividen historis yang berkisar antara 52%-58%.
Dengan demikian, Sinarmas Sekuritas meningkatkan rating saham CMRY menjadi buy dengan target harga Rp 5.500.