Ragamutama.com, JAKARTA – PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) saat ini tengah menjalankan proses penting, yakni Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau yang lebih dikenal dengan istilah rights issue.
Berdasarkan pengumuman keterbukaan informasi yang dirilis pada tanggal 16 Mei 2025, CMNP berencana untuk menawarkan sebanyak 2,23 miliar saham biasa atas nama, dengan nilai nominal yang ditetapkan sebesar Rp 500 per saham. Melalui mekanisme rights issue ini, CMNP menargetkan perolehan dana segar mencapai sekitar Rp 1,1 triliun.
Sehubungan dengan rencana strategis ini, CMNP akan meminta persetujuan dari para pemegang saham terkait pelaksanaan rights issue dalam sebuah forum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada tanggal 24 Juni 2025.
“Detail lebih lanjut mengenai PUT III, termasuk harga pelaksanaan final serta jumlah final saham baru yang akan diterbitkan, akan diungkapkan secara rinci dalam prospektus yang akan disediakan bagi para pemegang saham yang berhak pada waktunya,” demikian pernyataan resmi manajemen CMNP dalam keterbukaan informasi tersebut.
Sektor Pembiayaan dan Logam Mulia Berkembang, Simak Ulasan Saham BRIS
Dana yang berhasil dihimpun dari PUT III ini, setelah dikurangi berbagai biaya terkait, akan dialokasikan sepenuhnya sebagai tambahan modal untuk mendukung rencana pengembangan usaha Perseroan maupun perusahaan anak.
Penggunaan dana tersebut akan diwujudkan dalam bentuk setoran modal atau pinjaman kepada anak usaha yang terlibat dalam Proyek Pengembangan Jalan Tol Ir. Wiyoto-Wiyono, serta Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Depok-Antasari Seksi 3-4.
“Informasi lengkap dan final mengenai alokasi dana akan diuraikan dalam prospektus yang diterbitkan dalam rangka PUT III, yang akan tersedia bagi para pemegang saham yang memenuhi syarat pada waktunya,” jelas manajemen CMNP lebih lanjut.
Indy Naila, seorang Investment Analyst dari Edvisor Profina Visindo, berpendapat bahwa right issue yang ditawarkan oleh CMNP cukup menarik, terutama karena harga yang ditawarkan relatif terjangkau. Sebagai informasi tambahan, harga saham CMNP berada di level Rp 1.395 per saham pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (27/5).
Target perolehan dana yang diincar oleh CMNP berpotensi tercapai, asalkan prospek proyek-proyek perseroan dinilai menarik oleh para investor. “Namun, tetap ada risiko yang perlu diwaspadai, yaitu sentimen pasar yang kurang baik, yang dapat mengurangi minat investor untuk berpartisipasi dalam rights issue,” ungkapnya kepada Kontan, Selasa (27/5).
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, juga menilai bahwa harga rights issue ini cukup menarik, terutama karena dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis.
“Namun, perlu diingat bahwa saham CMNP tidak terlalu likuid. Akibatnya, investor kemungkinan akan cenderung bersikap wait and see dalam menyikapi rights issue ini,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (27/5).
Outlook Kinerja dan Rekomendasi Saham
Indy berpendapat bahwa rights issue yang dilakukan oleh CMNP berpotensi meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan, mengingat adanya tambahan dana segar untuk membiayai proyek-proyek yang sedang berjalan. Hal ini juga dapat membantu menjaga likuiditas CMNP dengan beban utang yang terkendali.
Prospek kinerja CMNP di tahun ini juga masih terlihat menarik, terutama karena perseroan mampu mempertahankan margin yang baik dalam laporan keuangan kuartal I 2025.
Per tanggal 31 Maret 2025, CMNP berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,08 triliun, meningkat dibandingkan dengan Rp 890,46 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau laba bersih CMNP, tercatat sebesar Rp 303,14 miliar pada kuartal I 2025. Angka ini juga menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 270,09 miliar pada kuartal I 2024.
“Namun, penting untuk terus memantau perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan. Jika terjadi pembengkakan biaya atau beban bunga yang masih tinggi, hal ini dapat menekan margin,” jelasnya.
Indy merekomendasikan speculative buy untuk saham CMNP dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Senada dengan Indy, Nafan juga berpendapat bahwa kinerja CMNP pada kuartal I 2025 menunjukkan pertumbuhan yang relatif baik. Namun, sayangnya, peningkatan kinerja keuangan ini belum direspons secara positif oleh para investor.
Berdasarkan data dari RTI, saham CMNP telah mengalami penurunan sebesar 12,81% dalam sebulan terakhir dan terkoreksi sebesar 2,45% sejak awal tahun atau secara year to date (ytd).
“Rights issue ini berpotensi memberikan manfaat bagi CMNP. Namun, karena pembangunan infrastruktur membutuhkan proses yang matang dan panjang, dampak positif terhadap kinerja juga membutuhkan waktu,” katanya. Akibatnya, Nafan belum memberikan rekomendasi saham untuk CMNP saat ini.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melihat bahwa pergerakan saham CMNP berada di level support Rp 1.360 per saham dan resistance Rp 1.420 per saham. Rekomendasi wait and see juga disematkan untuk saham CMNP.
Masih Menghadapi Berbagai Tantangan, Inilah Ulasan Saham Cisarua Mountain Dairy (CMRY)