Periode sulit terus menyelimuti Tim Nasional China di kancah sepak bola internasional. Setelah memecat Branko Ivankovic dan menghadapi kekalahan krusial, kini mereka harus menerima kenyataan pahit dibantai di Piala EAFF. Timnas China tergabung dalam grup berat bersama Jepang, Korea Selatan, dan Hong Kong, di mana dua pertandingan awal mereka berakhir dengan kekalahan telak.
Diawali dengan laga kontra Korea Selatan di Stadion Yongin Mireu pada Senin, 7 Juli 2025, Timnas China takluk 0-3. Keterpurukan berlanjut di pertandingan kedua, melawan Jepang di tempat yang sama, skuad asuhan pelatih interim Dejan Durdevic kembali menelan kekalahan 0-2. Hasil ini menempatkan Timnas China di peringkat ketiga klasemen sementara dengan nol poin, hanya unggul tipis dalam selisih gol dari Hong Kong.
Ironisnya, saat menghadapi lawan-lawan tangguh tersebut, Timnas China turun dengan kekuatan terbaik mereka, menampilkan bintang-bintang seperti Zhang Yuning dan Wei Shihao. Situasi ini kontras dengan Korea Selatan dan Jepang yang mayoritas mengandalkan pemain dari liga domestik. Bintang-bintang Eropa seperti Kaoru Mitoma, Ritsu Doan, Takumi Minamino, Wataru Endo, Takefusa Kubo dari Jepang, serta Lee Kang-in dan Son Heung-min dari Korea Selatan, seluruhnya absen. Kondisi ini semakin menyoroti performa mengecewakan Timnas China.
Keterpurukan Timnas China ini tak luput dari sorotan publik Vietnam, yang bahkan tak segan melayangkan ejekan. Media Vietnam, Soha.vn, menyoroti rekor buruk China yang setia menjaga catatan 15 tahun tanpa gelar juara di Piala EAFF. “Dengan kekalahan memalukan, Timnas China secara resmi tidak memiliki peluang meraih gelar juara. Dan rekor 15 tahun tanpa gelar juara pun berlanjut. Terakhir kali China juara Piala EAFF pada 2010 lalu,” tulis Soha.vn.
Di tengah keterpurukan ini, masa depan kepelatihan Timnas China juga menjadi tanda tanya. Setelah pemecatan Branko Ivankovic, Federasi Sepak Bola China (CFA) belum menunjuk pengganti permanen, menjadikan Dejan Durdevic hanya sebagai pelatih interim. Namun, isu yang beredar dalam beberapa hari terakhir menyebutkan bahwa China tertarik merekrut Shin Tae-yong. Mantan pelatih Timnas Indonesia itu bahkan tertangkap kamera berada di tribune yang sama dengan para petinggi Federasi China (CFA) saat laga Korea Selatan melawan China, memicu spekulasi yang semakin liar.
Peluang terakhir bagi Timnas China untuk sedikit “menyelamatkan muka” di Piala EAFF adalah saat menghadapi Hong Kong dalam laga ketiga pada Selasa, 15 Juli 2025, yang juga akan digelar di Stadion Yongin Mireu, Korea Selatan. Kemenangan, terutama dengan skor besar, sangat dibutuhkan untuk setidaknya mengembalikan sedikit simpati dari para penggemar, karena kekalahan lagi akan semakin memperparah keterpurukan harga diri sepak bola China.