Daniel Sianturi, Pengamat Sepak Bola
Ragamutama.com Menandai berakhirnya kompetisi UEFA Conference League musim 2024-2025 yang menegangkan.
Chelsea keluar sebagai juara setelah pertandingan puncak yang penuh drama di Tarczynski Arena Wroclaw, Polandia, Kamis (29/5/2025) dini hari WIB.
Meskipun sempat tertinggal 0-1 di babak pertama, The Blues menunjukkan mental juara dengan membalikkan keadaan di babak kedua, mencetak empat gol untuk mengalahkan Real Betis dengan skor 4-1.
Kemenangan Chelsea atas Real Betis di final seolah mengukuhkan sebuah pola menarik dalam sejarah Liga Konferensi UEFA.
Sejak diluncurkan pada musim 2021-2022, terdapat sebuah tren unik yang menghubungkan para juara kompetisi ini.
Perhatikan final-final sebelumnya: Tirana, Albania (2022), Praha, Ceko (2023), Athena, Yunani (2024), dan Wroclaw, Polandia (2025).
Satu kesamaan menonjol: para pemenang semuanya berasal dari ibu kota negara mereka.
Sebelum Chelsea meraih gelar juara, AS Roma memenangkan musim perdana setelah mengalahkan Feyenoord Rotterdam.
Di bawah asuhan Jose Mourinho, AS Roma, klub Serie A yang bermarkas di Roma, ibu kota Italia, berhasil mengangkat trofi.
Pada musim berikutnya, duel sengit antara Fiorentina dan West Ham United berakhir dengan kemenangan bagi klub asal Inggris.
West Ham United, yang bermain di London Stadium, bermarkas di ibu kota Inggris, London.
Musim lalu, Olympiacos dari Yunani menjadi juara setelah mengalahkan Fiorentina di final.
Kemenangan Olympiacos semakin memperkuat tren ini, karena mereka bermain di Athena, ibu kota Yunani, dan bermarkas di kota yang sama.
Athena merupakan kota yang menjadi basis bagi banyak klub sepak bola Yunani, termasuk Olympiacos.
Dan dini hari tadi di Wroclaw, tren juara dari ibu kota berlanjut. Chelsea, klub yang bermarkas di sebelah barat London, menegaskan dominasi ini.