Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Saham Shell Singapura

- Penulis

Kamis, 3 April 2025 - 15:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Chandra Asri Group (PT Chandra Asri Pacific Tbk) dan Glencore telah menuntaskan proses akuisisi saham Shell Singapore Pte. Ltd. (SSPL) dalam Shell Energy and Chemicals Park (SECP), yang kini bernama Aster Energy and Chemicals Park di Singapura. Realisasi ini terlaksana melalui CAPGC Pte. Ltd., sebuah perusahaan kolaborasi antara Chandra Asri Capital Pte. Ltd. dan Glencore Asian Holdings Pte. Ltd.

Kesepakatan akuisisi ini mencakup sejumlah aset strategis di sektor energi dan kimia, termasuk kilang yang memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 237.000 barel per hari, fasilitas Ethylene Cracker dengan kapasitas produksi 1,1 juta metrik ton per tahun yang berlokasi di Pulau Bukom, dan juga berbagai aset kimia hilir di Pulau Jurong. Dengan struktur kepemilikan yang baru ini, Aster akan terus beroperasi secara independen, dan seluruh karyawan dipastikan akan tetap bekerja di bawah manajemen yang sudah ada.

Erwin Ciputra, Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group, menyampaikan bahwa akuisisi ini adalah langkah strategis penting untuk memperkuat fondasi ketahanan energi nasional serta mendukung pertumbuhan berkelanjutan industri kimia di Indonesia.

Baca Juga :  Laba DGWG Melonjak Drastis: Kenaikan 1.072,78% di Tahun 2024!

“Dengan memperluas jangkauan strategis kami melalui Aster, kami berupaya memastikan ketersediaan sumber daya yang vital bagi Indonesia. Hal ini akan berkontribusi signifikan pada stabilitas ekonomi jangka panjang serta peningkatan daya saing global,” kata Erwin Ciputra dalam pernyataan resminya, yang dikutip dari informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada hari Kamis, 3 April 2025.

Quek Chin Thean, Managing Director Glencore Singapore, menambahkan bahwa akuisisi ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk berinvestasi pada aset-aset potensial dan memperluas eksistensi di pasar-pasar utama.

“Kami terus memegang komitmen untuk mendorong inovasi, prinsip-prinsip keberlanjutan, serta keunggulan operasional dalam semua lini bisnis kami,” ujarnya.

Aster akan memegang peranan vital dalam menyediakan produk kilang dan petrokimia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia. Dengan infrastruktur yang kuat serta keberadaan pusat perdagangan Aster, Chandra Asri Group akan memperkokoh rantai pasokan energi nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku kimia utama, seperti MEG, Polyols, dan monomer.

Baca Juga :  Won Korea dan Dolar Taiwan Perkasa: Mata Uang Asia Lainnya Tertekan Dolar AS

Lebih lanjut, optimalisasi aktivitas perdagangan antara Indonesia dan Singapura menjadi aspek krusial dalam akuisisi ini. Sinergi dalam rantai pasokan, mulai dari pengadaan bahan baku seperti Naphta hingga penjualan silang produk kilang (Pygas & MTBE) serta petrokimia (Ethylene, Propylene, dan Raff-1), diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menjamin ketersediaan pasokan.

Selain itu, akuisisi ini juga diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Keuntungan yang dihasilkan oleh Aster akan direpatriasi dan diinvestasikan kembali di Indonesia, dengan tujuan memperkuat neraca pembayaran nasional serta mendukung pengembangan bisnis Chandra Asri Group di masa depan.

“Ekspansi ini juga akan menciptakan sekitar 200 peluang kerja baru di Indonesia melalui pembentukan perusahaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan operasi backend Aster,” jelas Quek Chin Thean.

Pilihan Editor: Klaim Masuk PSN Karena Penuhi Kriteria, Chandra Asri Minta Pemerintah Beri Kemudahan Fasilitas

Berita Terkait

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!
IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini
Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025
Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?
IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?
IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?
Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?
Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 17:32 WIB

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!

Senin, 16 Juni 2025 - 16:57 WIB

IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini

Senin, 16 Juni 2025 - 16:07 WIB

Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025

Senin, 16 Juni 2025 - 15:17 WIB

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:27 WIB

IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?

Berita Terbaru

travel

Anyer: 4 Wisata Alam Ramah Anak, Liburan Keluarga Istimewa

Senin, 16 Jun 2025 - 19:12 WIB