Pelatih tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia, Marcos Sugiyama, dihadapkan pada tantangan besar setelah salah satu pemain andalannya, Kadek Diva Yanti Putri Ardiantana, harus menepi akibat cedera dalam ajang Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025.
Badai cedera memang tengah melanda skuad timnas voli putri U-21 Indonesia. Sebelum turnamen dimulai, tim sudah kehilangan Waode Ardiana yang berposisi opposite. Kini, giliran Kadek Diva yang berperan sebagai outside hitter, mengalami cedera saat berlaga di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025.
Insiden yang menimpa Kadek Diva terjadi pada set pertama pertandingan antara Indonesia melawan Puerto Rico di babak penyisihan Pul A. Momen nahas itu terjadi pada Sabtu (9/8/2025) di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jawa Timur, ketika ia salah melakukan pendaratan. Hitter jebolan klub Wahana itu terpaksa harus dibantu dengan kursi roda karena cedera pergelangan kaki kiri yang dikonfirmasi oleh PBVSI.
Absennya Kadek Diva meninggalkan lubang signifikan di lini serangan maupun pertahanan tim. Posisi Kadek Diva memang nyaris tak tergantikan sejak laga pertama Indonesia di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025. Ia dikenal solid dalam bertahan dan menyerang, serta memiliki servis yang menekan. Buktinya, Kadek Diva berhasil mencetak dua ace dalam kemenangan penting Indonesia atas Kanada sehari sebelumnya.
Dengan kondisi Kadek Diva yang belum diketahui apakah bisa kembali berlaga, Marcos Sugiyama segera menyiapkan opsi pengganti. Pelatih berdarah Jepang-Brasil itu akan memaksimalkan peran Syelomita Afrilaviza Wongkar dan Azzahra Dwi Febyane, yang akrab disapa Gendis. Dalam laga sengit kontra Puerto Rico, Syelomita sudah tampil lebih banyak sejak menjadi starter dari set ketiga hingga kelima. “Kami akan memaksimalkan Syelomita dan Gendis di sisa turnamen jika Kadek belum pulih,” tutur Sugiyama.
Kehilangan Kadek Diva menjadi pukulan bagi timnas voli putri U-21 Indonesia yang sejatinya sedang dalam tren menanjak. Setelah meraih kemenangan perdana di Kejuaraan Dunia U-21 dengan mengalahkan Kanada, para Srikandi muda mampu merepotkan Puerto Rico yang lebih diunggulkan. Bahkan setelah Kadek ditarik keluar, tim Indonesia nyaris membukukan kemenangan dalam laga lima set yang berakhir dramatis.
Sayangnya, keunggulan yang sempat diraih tak dapat dipertahankan, dan match point yang tidak termaksimalkan membuat Junaida Santi dkk. harus mengakui keunggulan lawan dengan skor tipis 2-3 (25-17, 26-28, 25-15, 23-25, 15-17). Menanggapi kekalahan ini, Sugiyama memberikan analisisnya. “Dalam kejuaraan di level ini, sedikit kesalahan, sedikit penurunan, bisa sangat fatal,” ungkapnya. “Itulah yang terjadi pada kami dan itu jadi tugas berat untuk membalikkannya lagi.”
Kini, Indonesia menghadapi tantangan ekstra untuk lolos ke babak 16 besar. Meskipun menempati peringkat ketiga di Pul A dengan 4 poin, posisi timnas voli putri U-21 Indonesia belum sepenuhnya aman. Mereka hanya unggul tipis atas Serbia (3 poin) dan Puerto Rico (2 poin), yang keduanya sama-sama telah meraih satu kemenangan.
Dua pertandingan tersisa di fase grup diprediksi tidak akan mudah bagi Indonesia. Mereka akan berhadapan dengan tim-tim yang lebih kuat, yaitu Serbia dan Argentina. Tim terakhir bahkan belum terkalahkan di tiga laga pertamanya. Sugiyama pun bertekad untuk segera mengangkat kembali moral anak-anak asuhnya. “Kami harus memaksimalkan kekuatan yang ada. hasil ini (kekalahan) memang harus dilupakan, tapi kami harus belajar untuk lebih baik lagi,” lanjutnya.
Timnas voli putri U-21 Indonesia memiliki waktu jeda satu hari untuk pemulihan dan persiapan sebelum kembali ke medan pertempuran untuk menghadapi Serbia pada Senin (11/8/2025) mendatang.