“`html
Ragamutama.com: Kabar tak sedap menghampiri Carlo Ancelotti yang digadang-gadang akan memimpin Timnas Brasil. Presiden CBF, sosok yang membawanya ke Selecao, kini justru dilengserkan dari jabatannya.
Pada tanggal 12 Mei lalu, Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF), yang setara dengan PSSI di Indonesia, secara resmi mengumumkan penunjukan Ancelotti sebagai pelatih baru tim nasional.
Mantan arsitek Real Madrid itu direncanakan untuk mulai bertugas menukangi Selecao pada tanggal 26 Mei mendatang.
Namun, sebelum sempat memulai pekerjaannya, posisi Ancelotti sudah terancam oleh gejolak yang melanda CBF.
Ednaldo Rodrigues, sang presiden, bersama sejumlah pejabat lainnya, diberhentikan dari jabatannya melalui sidang yang diadakan di Rio de Janeiro.
Mereka dituduh melakukan manipulasi dalam proses pemilihan Presiden CBF yang berlangsung pada akhir Maret lalu.
Pengadilan menaruh curiga adanya rekayasa dalam kontrak kerja yang turut ditandatangani oleh Presiden CBF sebelumnya, Antonio Carlos Nunes de Lima.
Perjanjian tersebut memungkinkan Rodrigues untuk kembali dipilih dengan masa jabatan yang diperpanjang hingga tahun 2030.
Persoalannya, Nunes telah mengalami masalah kesehatan sejak tahun 2018 setelah didiagnosis menderita kanker otak.
Akibatnya, keabsahan tanda tangan Nunes dalam perjanjian tersebut diragukan karena kondisinya yang memprihatinkan.
Pengadilan menduga bahwa tanda tangan Nunes telah dipalsukan.
“Saya menyatakan perjanjian itu tidak sah karena ketidakmampuan mental dan kemungkinan adanya pemalsuan tanda tangan Antonio Carlos Nunes de Lima,” ujar hakim pengadilan seperti dikutip dari Reuters.
Rodrigues sendiri memang telah lama menghadapi masalah dalam kepemimpinannya.
Ia awalnya menjabat sebagai Wakil Presiden CBF pada periode 2018-2021, kemudian menjadi Presiden Interim pada tahun 2021-2022.
Pada bulan Maret 2022, Rodrigues terpilih sebagai Presiden CBF.
Posisinya sempat dibekukan sementara karena adanya kecurigaan terhadap kecurangan dalam proses pemilihan.
Akan tetapi, jabatannya kemudian dikembalikan setelah FIFA mengancam akan menjatuhkan sanksi karena Pemerintah Brasil dianggap campur tangan dalam urusan internal organisasi.
Pada pemilihan terbaru, Rodrigues kembali dituduh melakukan tindakan kecurangan.
Ia diduga menyuap sejumlah pemimpin federasi sepak bola regional dengan memberikan kenaikan gaji kepada mereka sebagai imbalan suara.
Fernando Sarney, salah satu Wakil Presiden CBF yang mendorong pelengseran Rodrigues, kini menjabat sebagai presiden interim dengan tugas utama menyelenggarakan pemilihan presiden baru sesegera mungkin.
O Globo melaporkan bahwa situasi ini berpotensi memberikan dampak signifikan pada nasib Carlo Ancelotti.
Sebab, Rodrigues adalah tokoh utama yang sangat menginginkan Ancelotti untuk melatih Selecao.
Ia bahkan mempercepat proses negosiasi dengan menawarkan kontrak mewah kepada Carletto.
Langkah ini diduga sebagai upaya Rodrigues untuk memperkuat posisinya setelah mendapat sorotan tajam akibat performa kurang memuaskan Timnas Brasil belakangan ini.
“Mendatangkan Carlo Ancelotti untuk memimpin Brasil lebih dari sekadar manuver strategis,” demikian pernyataan resmi Ednaldo Rodrigues saat menunjuk Don Carlo.
“Ini adalah sinyal kepada dunia bahwa kami bertekad untuk merebut kembali posisi puncak.”
“Dia adalah salah satu pelatih terhebat dalam sejarah, dan kini ia memimpin tim nasional terhebat di planet ini.”
“Bersama-sama, kita akan menulis babak baru yang gemilang dalam sejarah sepak bola Brasil.”
Kini, dengan kepemimpinan baru di CBF, bukan tidak mungkin akan terjadi perubahan terkait penunjukan pelatih Timnas Brasil.
O Globo bahkan tidak menutup kemungkinan adanya keputusan ekstrem untuk membatalkan penunjukan Ancelotti.
CBF dikabarkan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung Brasil menyusul keputusan pelengseran Rodrigues.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak CBF maupun Ednaldo Rodrigues.
“`