Cara Menghapus File di Windows, Tak Bisa Dipulihkan Lagi!

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk menjaga kinerja optimal atau sekadar merapikan ruang penyimpanan, tindakan menghapus dan mengosongkan file di sistem operasi Windows kerap menjadi pilihan. Namun, di balik kemudahan menekan tombol ‘Delete’, pernahkah terlintas di benak kita, apa sebenarnya yang terjadi pada berkas-berkas yang kita anggap telah lenyap dari komputer?

Bagi sebagian besar pengguna, asumsi bahwa berkas yang dihapus akan menghilang sepenuhnya dari perangkat adalah hal yang lumrah. Kenyataannya, terutama pada hard drive tradisional (HDD), berkas tersebut tidak benar-benar dihapus secara fisik, melainkan hanya “disembunyikan” atau ditandai sebagai ruang kosong yang siap ditimpa data baru.

Saat sebuah berkas ditambahkan ke komputer, ia akan secara fisik tertulis pada sektor tertentu di ruang penyimpanan. Ketika berkas tersebut dihapus, sistem operasi Windows tidak serta-merta “membatalkan penulisan” atau menghapusnya secara total. Sebaliknya, Windows hanya mengubah penandaan pada lokasi data tersebut, mengindikasikan bahwa ruang itu kini tersedia untuk penggunaan di masa mendatang dan dapat ditimpa oleh berkas-berkas baru. Fenomena ini berbeda drastis dengan teknologi Solid State Drive (SSD) yang, secara desain, akan menjalankan proses penghapusan data secara penuh saat perintah ‘delete’ atau ‘Shift + Del’ diberikan.

Baca Juga :  ByteDance Tantang Alibaba & Amazon: Perang AI dan Cloud di Indonesia Memanas

Lantas, mengapa hard drive tradisional tidak sepenuhnya menjalankan fungsi penghapusan data? Dan apakah ini berarti berkas yang ‘dihapus’ masih bisa dipulihkan? Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada filosofi desain yang mengutamakan kemudahan pengguna. Banyak pengguna Windows pernah mengalami situasi tidak sengaja menghapus berkas penting yang sulit atau bahkan tidak mungkin didapatkan kembali. Inilah alasan utama mengapa Windows tidak langsung menghapus data secara menyeluruh.

Selama berkas baru belum menimpa ruang yang sebelumnya ditempati oleh berkas yang dihapus, pengguna memiliki kesempatan untuk memulihkannya. Berbagai aplikasi pemulihan data khusus seperti DiskGenius atau EaseUS Data Recovery Wizard dirancang untuk melakukan tugas ini. Selain itu, jika penghapusan hanya dilakukan dengan menekan tombol ‘Delete’ (bukan ‘Shift + Del’), berkas tersebut masih bisa dipulihkan dengan mudah dari Recycle Bin.

Meskipun kemampuan pemulihan data ini sangat bermanfaat bagi pengguna dalam mengatasi kesalahan, fitur ini juga menyimpan potensi ancaman keamanan yang serius. Bayangkan skenario di mana oknum tidak bertanggung jawab atau peretas berhasil mengakses komputer Anda. Mereka dapat dengan mudah menggunakan aplikasi pemulihan data untuk mengakses file-file sensitif yang Anda kira telah terhapus sepenuhnya dari sistem Anda, padahal hanya disembunyikan.

Baca Juga :  Chengdu J-10 Pakistan: Benarkah Jatuhkan Rafale India? Ini Profil Lengkapnya!

Untuk mencegah risiko tersebut dan memastikan data benar-benar hilang secara permanen, pengguna dapat memanfaatkan utilitas pemusnah data (data wiping utility) seperti SysTools Data Wipe. Aplikasi semacam ini dirancang untuk menimpa data yang ‘dihapus’ dengan pola acak, sehingga membuatnya tidak dapat dipulihkan lagi. Namun, penggunaan alat ini memerlukan kehati-hatian ekstra. Kelemahan utamanya adalah Anda tidak akan dapat memulihkan berkas yang terhapus secara tidak sengaja setelah menggunakan aplikasi ini.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk hanya menggunakan alat pemusnah data ini pada file-file yang benar-benar sensitif dan tidak ingin dibagikan kepada pihak lain. Pastikan Anda menyadari bahwa setelah proses penghapusan menyeluruh ini, tidak ada lagi peluang untuk memulihkan berkas tersebut, bahkan jika penghapusan itu terjadi secara tidak sengaja. Memahami cara kerja penghapusan data pada Windows adalah kunci untuk menjaga keamanan informasi pribadi Anda.

Berita Terkait

Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Jelang iPhone 17 Rilis di Indonesia,Harga HP iPhone 15 Pro Max Turun Gila-Gilaan Karena Faktor Ini
Membandingkan Samsung Galaxy Z Fold7 dengan Oppo Find N5 dan Honor Magic V5
Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Resolusi Webcam dari 720p ke 1080p?
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
Cara Membatasi Cache Google Chrome agar Penyimpanan Komputer Lebih Hemat
5 Negara dengan Pengguna Google Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia
Peluang Cuan Puluhan Juta dari Platform TikTok: Benarkah Bisa Mengalahkan YouTube?

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 13:22 WIB

Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7

Sabtu, 12 Juli 2025 - 12:59 WIB

Jelang iPhone 17 Rilis di Indonesia,Harga HP iPhone 15 Pro Max Turun Gila-Gilaan Karena Faktor Ini

Sabtu, 12 Juli 2025 - 12:34 WIB

Membandingkan Samsung Galaxy Z Fold7 dengan Oppo Find N5 dan Honor Magic V5

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:29 WIB

Cara Menghapus File di Windows, Tak Bisa Dipulihkan Lagi!

Sabtu, 12 Juli 2025 - 10:52 WIB

Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Resolusi Webcam dari 720p ke 1080p?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Kematian Diplomat Arya Daru: Polisi Libatkan Psikolog Forensik!

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:47 WIB