California Geser Jepang, Rebut Posisi Keempat Ekonomi Terbesar Dunia

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 27 April 2025 - 06:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Ekonomi California telah melampaui Jepang. Data IMF dan Biro Analisis Ekonomi AS menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal California mencapai US$4,1 triliun, unggul atas Jepang yang tercatat US$4,02 triliun.

Dengan capaian ini, California kini hanya berada di bawah Amerika Serikat (US$29,18 triliun), China (US$18,74 triliun), dan Jerman (US$4,65 triliun). Posisi ini diraih setelah melampaui Inggris enam tahun lalu, sebelumnya berada di peringkat kelima dunia.

“California bukan sekadar mengikuti perkembangan global – kami yang memimpin. Kemajuan ekonomi kami berkat investasi pada sumber daya manusia, prioritas keberlanjutan, dan keyakinan akan kekuatan inovasi,” ujar Gubernur California Gavin Newsom dalam pernyataan resmi yang dikutip The Guardian, Sabtu (26/4/2025).

1. Newsom kritik kebijakan tarif Trump yang dinilai merugikan

Newsom menilai kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump berpotensi menghambat kemajuan California, mendesak perlindungan bagi kepentingan negara bagian tersebut. Ia menyampaikan kekhawatiran ini dalam konferensi pers saat mengumumkan gugatan negara bagian terhadap kebijakan tarif federal.

“Di tengah perayaan keberhasilan ini, kami menyadari kemajuan kita terancam oleh kebijakan tarif sembarangan pemerintah federal. Ekonomi California menjadi penggerak utama negara ini, dan harus dilindungi,” tegas Newsom, dikutip dari BBC, Sabtu (26/4/2025).

California menjadi negara bagian pertama yang secara resmi menggugat pemerintah federal terkait kebijakan tarif tersebut. Newsom menyatakan tindakan Trump melanggar konstitusi karena hanya Kongres yang berwenang menetapkan tarif. Ia juga menekankan dalam konferensi pers bahwa tidak ada negara bagian yang lebih rentan terhadap kerugian dibanding California.

Baca Juga :  1.100 Karyawan Yamaha Music Dikabarkan Kena PHK , Kemnaker Wanti-wanti soal Kewajiban Perusahaan

“Situasi ini serius dan mengkhawatirkan, dan saya akan berbohong jika mengatakan masalah ini akan segera selesai,” tambahnya.

Negara Bagian California Gugat Kebijakan Tarif Donald Trump 

Negara Bagian California Gugat Kebijakan Tarif Donald Trump 

2. Sektor industri dan pertanian jadi tulang punggung

California dikenal sebagai pusat teknologi dan hiburan di AS. Namun, sektor manufaktur dan pertanian juga berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional. California merupakan produsen pertanian terbesar dan penyumbang utama output manufaktur di negara tersebut.

Dengan populasi hampir 40 juta jiwa, California mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang melampaui banyak negara. Tahun lalu, pertumbuhan ekonominya mencapai 6 persen, lebih tinggi dibandingkan AS (5,3 persen), China (2,6 persen), dan Jerman (2,9 persen).

Lebih lanjut, California merupakan penyumbang fiskal terbesar bagi pemerintah federal. Berdasarkan pernyataan kantor gubernur, negara bagian ini menyetor US$83 miliar lebih banyak ke pemerintah pusat daripada yang diterimanya.

Beras Korsel Kembali Masuk Pasar Jepang Setelah 25 Tahun

Beras Korsel Kembali Masuk Pasar Jepang Setelah 25 Tahun

3. Krisis perumahan dan tarif pengaruhi pariwisata Kanada

Baca Juga :  Anti Bokek! 5 Jurus Jitu Atur Keuangan Saat Jadi ATM Berjalan

Meskipun menghadapi krisis perumahan yang meningkatkan angka tunawisma, populasi California terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir. Sebaliknya, sektor pariwisata menunjukkan kinerja mengesankan sepanjang tahun lalu, mencatatkan rekor tertinggi dalam pengeluaran wisatawan.

Namun, tidak semua indikator pariwisata positif. Kunjungan wisatawan Kanada pada Februari lalu turun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang dikaitkan dengan perang tarif yang dipicu pemerintahan Trump.

Pemerintah federal di bawah Trump memberlakukan tarif 10 persen untuk hampir semua negara pengekspor ke AS. Tarif tambahan 25 persen juga dikenakan untuk produk dari Meksiko dan Kanada.

Kebijakan paling tajam ditujukan pada China, dengan pajak impor hingga 145 persen untuk barang-barang China. Sebagai respons, China menerapkan tarif 125 persen terhadap produk Amerika.

Pemerintah mengklaim tarif tersebut bertujuan mengembalikan pabrik dan lapangan kerja ke dalam negeri. Kebijakan ini juga didukung oleh pemangkasan suku bunga untuk menurunkan biaya pinjaman warga.

Hacker Bobol Akun Bursa Jepang, Rp11,7 Triliun Disikat

Hacker Bobol Akun Bursa Jepang, Rp11,7 Triliun Disikat

Berita Terkait

Bank DKI Bagikan Dividen Jumbo dan Rencanakan IPO untuk Transformasi
Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian
Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham
Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan
IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah
Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025
DHL Investasi Rp37 Triliun Perkuat Logistik Kesehatan Indonesia
Coca-Cola Diboikot: Apa yang Terjadi di Denmark?

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 05:07 WIB

Bank DKI Bagikan Dividen Jumbo dan Rencanakan IPO untuk Transformasi

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:47 WIB

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:36 WIB

Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:23 WIB

Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:11 WIB

IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah

Berita Terbaru

Family And Relationships

Lisa Mariana: Perjuangan Naik 60Kg, Insecure, dan Kembali Langsing?

Kamis, 1 Mei 2025 - 05:48 WIB

Uncategorized

7 Rekomendasi Spa Terbaik di Bandung: Relaksasi Maksimal!

Kamis, 1 Mei 2025 - 05:40 WIB