Bursa Asia Mayoritas Turun pada Rabu (19/2) Pagi, Meski Wall Street Menghijau

- Penulis

Rabu, 19 Februari 2025 - 08:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Sebagian besar saham Asia-Pasifik mengalami penurunan pada Rabu (19/2), meskipun Wall Street mencatat kenaikan semalam dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi.

Para investor tampaknya mengabaikan dampak tarif dan tekanan inflasi.

Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 dibuka turun 0,13% dan indeks yang lebih luas Topix bergerak mendatar.

Sentimen bisnis di sektor manufaktur Jepang meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari, menurut survei Reuters Tankan.

Indeks sentimen manufaktur naik ke level +3—tertinggi sejak November—dari +2 pada Januari.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,71% di awal perdagangan dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq menguat 0,31%.

Baca Juga :  IHSG Dibuka di Zona Hijau, Naik 0,25 Persen

Sementara itu, indeks futures Hang Seng di Hong Kong terakhir diperdagangkan di level 22.775, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan sebelumnya di 22.976,81.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 melemah 0,56% setelah bank sentral negara tersebut memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,10%, pemangkasan pertama sejak November 2020.

Di belahan lain Asia-Pasifik, bank sentral Selandia Baru diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 3,75% dalam pertemuan kebijakan moneter hari ini, menurut survei Reuters.

Sejak Agustus tahun lalu, bank sentral telah menurunkan suku bunga sebesar 125 basis poin, namun diperkirakan masih akan melakukan pemangkasan lebih lanjut untuk mendorong ekonomi yang sedang mengalami resesi dan tingkat pengangguran yang terus meningkat.

Baca Juga :  Reksadana Saham: Peluang Investasi Setelah Volatilitas Pasar Mereda?

Wall Street Cetak Rekor

Sementara itu, di pasar Amerika Serikat, ketiga indeks utama ditutup menguat. S&P 500 mencetak rekor penutupan setelah mengalami reli sesaat sebelum bel penutupan, naik 0,24% menjadi 6.129,58—melewati rekor intraday 6.129,63.

Nasdaq Composite naik tipis 0,07% menjadi 20.041,26, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 10 poin atau 0,02%, mengakhiri sesi di 44.556,34.

Sektor energi menjadi pendorong utama kenaikan di S&P 500 dengan kenaikan 1,9%, sementara saham teknologi juga mengalami penguatan.

Berita Terkait

Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!
BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia
Astra Graphia Tebar Dividen Rp 67 Miliar: Cek Jadwal Lengkapnya!
8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi
Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?
Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:19 WIB

Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:31 WIB

Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:19 WIB

BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:15 WIB

Astra Graphia Tebar Dividen Rp 67 Miliar: Cek Jadwal Lengkapnya!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:27 WIB

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?

Berita Terbaru

Society Culture And History

Inilah Pahlawan Buruh Nasional: Kisah dan Perjuangan Mereka

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:07 WIB