Megabintang Pop Britney Spears Ganti Nama Menjadi Xila Maria dan Tinggalkan Amerika Serikat Demi Kedamaian di Meksiko
Dalam sebuah langkah transformatif yang mengejutkan publik dunia, megabintang pop, Britney Spears, secara resmi mengumumkan pergantian namanya menjadi Xila Maria River Red. Keputusan monumental ini tidak hanya menandai babak baru dalam hidupnya, tetapi juga disertai dengan kepindahannya dari Amerika Serikat untuk memilih menetap di Meksiko. Langkah ini diyakini menjadi simbol pencarian kedamaian dan jati diri setelah bertahun-tahun hidup di bawah sorotan media dan gejolak pribadi yang intens.
Spears, yang kini lebih memilih disapa sebagai Xila Maria, menandai babak baru usai perjalanan panjangnya menghadapi tekanan industri hiburan, konservatori hukum selama 13 tahun, hingga trauma akibat sorotan publik yang berlebihan. Pengumuman tersebut pertama kali ia bagikan melalui media sosial pada Jumat, 6 Juni 2025.
Dalam unggahannya yang gamblang, Britney mengungkap alasan personal di balik keputusannya hengkang dari AS. Ia secara lugas menyebut paparazzi sebagai salah satu penyebab utama tekanan yang ia rasakan. “Sungguh menyakitkan bagi saya bahwa paparazzi membuat wajah saya terlihat seperti saya mengenakan topeng Jason putih dari Friday the 13th,” tulisnya, dengan nada frustrasi. Ia melanjutkan, “Mereka sangat kejam… itulah alasan saya pindah ke Meksiko.” Ungkapan ini menyoroti dampak psikologis mendalam dari pengawasan media yang tak henti-hentinya.
Nama Xila Maria River Red sendiri diyakini kuat mencerminkan keyakinan spiritual dan jati diri baru Britney setelah melewati masa-masa kelam. Nama ini sebelumnya sempat ia sebut dalam unggahan-unggahan misterius di Instagram, namun kini telah diresmikan sebagai identitas barunya, menandakan komitmennya terhadap perubahan ini.
Sejak tahun 2023, Britney memang sudah menunjukkan kedekatan emosional yang kuat dengan Meksiko. Ia kerap terlihat menghabiskan waktu di berbagai destinasi di negara tersebut dan secara terbuka menyatakan merasa “terhubung secara alami” dengan budaya serta atmosfernya yang cenderung lebih tenang dan damai.
Keputusan untuk meninggalkan nama “Britney Spears” secara simbolis juga menjadi bentuk pelepasan dari masa lalu. Nama yang selama lebih dari dua dekade identik dengan ketenaran, kontroversi, dan perjuangan untuk mendapatkan kendali atas hidupnya kini ditinggalkan demi kehidupan yang lebih otentik dan damai. Ini adalah deklarasi kemerdekaan dari citra yang telah membelenggunya.
Untuk memahami lebih dalam keputusannya ini, penting untuk menilik kembali perjalanan hidup Britney Jean Spears, yang lahir pada 2 Desember 1981 di McComb, Mississippi. Ia adalah salah satu ikon musik pop paling berpengaruh dalam sejarah. Sejak tampil di The Mickey Mouse Club, namanya melejit melalui debut album “…Baby One More Time” pada tahun 1999, dengan lagu berjudul sama menjadi salah satu singel terlaris sepanjang masa yang mengukuhkan statusnya sebagai “Princess of Pop.”
Namun, kehidupan pribadi Britney tidak secerah kariernya. Pada tahun 2008, ia ditempatkan di bawah konservatori hukum oleh ayahnya, Jamie Spears, sebuah situasi yang memicu gerakan global #FreeBritney, mendesak pembebasan sang penyanyi dari pengawasan hukum yang ketat. Setelah perjuangan panjang dan dukungan masif dari penggemar, konservatori tersebut akhirnya berakhir pada November 2021. Britney kemudian menikah dengan aktor Sam Asghari pada tahun 2022, meskipun pernikahan itu berakhir pada tahun 2023.
Kini, sebagai Xila Maria, ia bertekad menjauh dari tekanan media dan memulai lembaran hidup baru yang damai di Meksiko. Nama barunya adalah simbol penyembuhan, pembaruan identitas, dan pelepasan dari masa lalu yang menyakitkan. Dari seorang “Princess of Pop” yang disorot jutaan mata, Britney telah berevolusi menjadi sosok yang terus mencari kedamaian dan kendali penuh atas hidupnya sendiri, jauh dari sorotan publik yang dulu membesarkan sekaligus melukainya.