Ragamutama.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini, Kamis (31/7/2025), dengan tren melemah. Pada pukul 09.24 WIB, IHSG tercatat turun 18.48 poin atau 0,24%, bergerak ke level 7.531,41.
Menurut analisis teknikal dari Tasrul Tannar, seorang Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, IHSG saat ini menunjukkan tren naik jangka pendek yang cukup kuat. Proyeksi pergerakan IHSG pada Kamis (31/7/2025) diperkirakan akan berada dalam rentang 7.480 hingga 7.672.
Lebih lanjut, Tasrul menjelaskan bahwa IHSG memperlihatkan tren jangka pendek yang solid, ditandai dengan slope tinggi di 27.13 dan nilai r-squared 0.779. Indikator ini menandakan arah tren yang relatif stabil, bahkan di tengah tekanan pasar. Volatilitas pasar tergolong moderat, dengan standar deviasi 1.22, menunjukkan aktivitas yang tetap terjaga namun belum mencapai fase euforia. Dari perspektif momentum dan arus dana, IHSG terlihat mulai melemah. Indeks RSI berada di level 36.11 dan Money Flow Index (MFI) tercatat rendah di 22.21, mengindikasikan kondisi mendekati oversold yang berpotensi memicu teknikal rebound. Indikator Williams %R (W%R) di -72.75 juga memperkuat sinyal dominasi tekanan jual, namun membuka ruang bagi pembalikan arah jika volume pembelian kembali meningkat pada saham-saham utama.
Secara teknikal, level support kritis bagi IHSG berada di kisaran 7.480 hingga 7.530. Apabila area support ini mampu bertahan, peluang untuk menguji level resistance di 7.627 hingga 7.672 terbuka lebar. Namun demikian, konfirmasi dari volume perdagangan dan sentimen pasar tetap menjadi faktor penentu sebelum melakukan aksi beli secara agresif. Saat ini, strategi “buy on weakness” lebih disarankan dibandingkan mengejar breakout. Level kritis yang perlu diperhatikan adalah 7.480.
IHSG Melemah ke 7.529,9 di Pagi Ini (31/7), MDKA, PGEO, INCO Jadi Top Losers LQ45
Selain memberikan pandangan teknikal IHSG secara umum, Tasrul Tannar juga menyajikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rincian analisis dan rekomendasinya:
1. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Saham BRIS menunjukkan tren naik jangka pendek yang masih cukup kuat, tercermin dari nilai slope 13.67 dan r-squared 0.794. Meskipun demikian, saham ini disertai volatilitas harga yang cukup tinggi (Std Dev 1.26). Korelasi yang kuat dengan indeks sebesar 0.88 menunjukkan bahwa pergerakan BRIS sejalan dengan pasar, sementara beta 1.187 mencerminkan sensitivitasnya terhadap fluktuasi ekonomi makro. Namun, secara teknikal, BRIS saat ini berada dalam kondisi oversold yang ekstrem. RSI hanya di 6.31, CMO -87.38, dan MFI di bawah 20 (19.58), menandakan tekanan jual yang sangat intens. Kondisi ini justru membuka peluang spekulatif untuk rebound. W%R di -63.57 juga menunjukkan bahwa saham belum sepenuhnya pulih dari tekanan jual.
Situasi oversold ekstrem ini seringkali diikuti oleh potensi reversal jangka pendek jika volume pembelian mulai muncul. Secara teknikal, support kritis berada di level 2.660 dan 2.720. Apabila harga mampu bertahan dan memantul dari area ini, saham berpeluang menguji resistance di 2.840 hingga 2.900. Sebaliknya, jika level support jebol, potensi penurunan lebih dalam sangat terbuka. Strategi yang paling tepat saat ini adalah spekulatif beli dekat level support dengan penerapan manajemen risiko yang ketat, sambil menunggu sinyal pembalikan yang valid. Level cut loss ditetapkan di 2.650.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7/2025), saham BRIS dibuka di level Rp 2.780 per saham.
Support : Rp 2.660
Resistance : Rp 2.900
Rekomendasi : Buy on weakness
BRIS Chart by TradingView
2. PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA)
Saham MLIA saat ini bergerak dalam tren naik jangka pendek yang relatif stabil, didukung oleh nilai slope 2.26 dan r-squared tinggi di 0.856. Korelasi terhadap pasar juga solid di 0.91, menunjukkan bahwa pergerakan MLIA cenderung mengikuti arah umum IHSG. Meski demikian, nilai beta yang lebih rendah (0.871) mengindikasikan volatilitas MLIA yang lebih terkendali dibandingkan pasar, meskipun volatilitas harga itu sendiri (Std Dev 1.46) tetap relatif tinggi. Dari sisi teknikal, saham berada dalam kondisi netral cenderung jenuh jual. RSI turun ke level 25.37 dan CMO negatif di -49.27, menandakan melemahnya momentum beli. MFI di level 33.93 dan W%R di -62.13 mengonfirmasi bahwa tekanan jual masih mendominasi, meskipun ruang untuk teknikal rebound mulai terbuka jika ada konfirmasi volume.
Secara level harga, area support kunci berada di 312 dan 318, menjadikannya titik ideal untuk strategi speculative buy. Jika harga mampu bertahan dan memantul dari area ini, peluang untuk mencapai resistance 332 hingga 338 tetap terbuka. Namun, jika terjadi breakdown, potensi pelemahan lebih lanjut bisa terjadi. Strategi yang lebih cocok saat ini adalah entry bertahap sambil menunggu konfirmasi sinyal pembalikan dari indikator volume dan momentum. Level cut loss ditetapkan di 310.
Pada awal perdagangan Kamis (31/7/2025), saham MLIA dibuka di level Rp 330 per saham.
Support : Rp 312
Resistance : Rp 338
Rekomendasi : Trading buy
MLIA Chart by TradingView
3. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
Saham PANI masih menunjukkan tren naik jangka pendek yang sangat kuat, tercermin dari slope tinggi sebesar 204.19 dan r-squared 0.832, yang mengindikasikan tren yang cukup stabil. Korelasi terhadap pasar juga tinggi di 0.93, sementara beta 2.338 menandakan pergerakan yang sangat sensitif terhadap fluktuasi pasar, cocok untuk trader dengan profil risiko agresif. Meskipun tren utama masih positif, indikator teknikal menunjukkan tekanan jangka pendek. RSI hanya di 37.97 dan CMO negatif di -24.05, mengindikasikan melemahnya momentum beli. W%R di -70.19 juga memperlihatkan tekanan jual masih membayangi. Namun, MFI berada di 57.48, belum ekstrem, menunjukkan bahwa dana masih mengalir, hanya saja belum mengonfirmasi sinyal reversal yang kuat.
Secara teknikal, support PANI berada di kisaran 15.150–15.675, dan resistance di 16.750–17.300. Strategi yang disarankan saat ini adalah “buy on weakness” mendekati level support, atau “buy on breakout” jika harga mampu menembus resistance dengan volume yang kuat. Mengingat volatilitasnya yang tinggi (Std Dev 1.38, Price Volatility Ratio 5.18), trader disarankan untuk disiplin dalam manajemen risiko. Level cut loss ditetapkan di 15.125.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7/2025), saham PANI dibuka di level Rp 16.025 per saham.
Support : Rp 15.150
Resistance : Rp 17.300
Rekomendasi : Trading buy
PANI Chart by TradingView