BRI Optimis: Turunnya BI Rate Pacu Kredit UMKM

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 22 Mei 2025 - 16:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau yang lebih dikenal dengan BRI, menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin, sehingga menjadi 5,50 persen. BRI meyakini bahwa keputusan ini akan memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha serta membantu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

“Sebagai institusi perbankan yang memiliki fokus utama dalam melayani segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), BRI sangat optimis bahwa relaksasi kebijakan suku bunga ini akan menciptakan ruang gerak yang lebih luas bagi pengembangan dunia usaha. Kami melihat bahwa kebijakan ini memiliki potensi untuk secara bertahap menurunkan cost of fund, meningkatkan daya tarik terhadap pembiayaan, serta mendorong peningkatan konsumsi dan investasi di kalangan masyarakat,” ujar Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada hari Kamis (22/5/2025).

Hendy menekankan bahwa BRI akan terus menerapkan strategi penyaluran kredit yang berhati-hati dan selektif, dengan tetap memprioritaskan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance. Pengumuman mengenai penurunan suku bunga acuan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan pada bulan Mei 2025.

Baca Juga :  Tarif Trump 32%: Ancaman PHK Massal & IHSG Melemah di Indonesia

“Pertimbangan utama dalam keputusan ini mencakup beberapa faktor, yaitu: pertama, tingkat inflasi yang rendah; kedua, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga dengan baik; dan ketiga, upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” ungkap Perry.

Perry menjelaskan bahwa inflasi di Indonesia tetap terkendali dengan baik. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan April 2025 tercatat sebesar 1,95 persen (year-on-year/yoy), dengan inflasi inti mencapai 2,50 persen (yoy). Inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 0,64 persen (yoy), sementara administered prices menunjukkan angka 1,25 persen (yoy), setelah pada bulan Maret 2025 mengalami deflasi sebesar 3,16 persen.

“Kami memperkirakan bahwa tingkat inflasi kemungkinan akan berada di sekitar 2,6 persen, sehingga dapat dikatakan bahwa angka inflasi saat ini berada pada level yang rendah,” jelas Perry. BI memproyeksikan bahwa inflasi untuk tahun 2025 dan 2026 akan tetap berada pada sasaran yang telah ditetapkan, yaitu 2,5±1 persen.

Baca Juga :  Saham Biasa: Pengertian, Sejarah, Sifat, Keuntungan dan Jenisnya

Selain itu, nilai tukar rupiah juga menunjukkan stabilitas yang terjaga dan bahkan cenderung mengalami penguatan. Hingga tanggal 20 Mei 2025, rupiah mencatat penguatan sebesar 1,13 persen (point-to-point/ptp) dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2025. “Secara keseluruhan, pergerakan nilai tukar rupiah berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi domestik, sehingga mampu menjaga stabilitas perekonomian secara efektif,” kata Perry.

Pertumbuhan ekonomi menjadi alasan ketiga yang mendasari keputusan tersebut. Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,87 persen, sedikit melambat dibandingkan dengan kuartal IV 2024 yang mencapai 5,02 persen. “Oleh karena itu, Bank Indonesia turut berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan mempertimbangkan tingkat inflasi yang rendah serta nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat,” pungkas Perry.

Berita Terkait

IPO Grup ABC dan Orang Tua: OJK Intensifkan Pendekatan ke Pasar Modal
BI Pangkas Suku Bunga: Peluang Investasi Saham Menarik?
Rupiah Menguat Signifikan: Sentuh Rp 16.327 per Dolar AS, Peluang Investasi?
BI Revisi Target Kredit: Bank Siapkan Strategi Baru?
GRPM Bagi Dividen: Cek Jadwal dan Rincian Lengkap Rp 1,54 Miliar
Panduan Lengkap: Cara Mudah Menabung Emas di Pegadaian & Harga Antam Terbaru
Kejagung Akan Dalami Aliran Dana Kredit dari BNI, BRI, dan Bank Jateng ke Sritex
Indocement (INTP) Bagi Dividen Rp 259 Per Saham

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:04 WIB

IPO Grup ABC dan Orang Tua: OJK Intensifkan Pendekatan ke Pasar Modal

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:00 WIB

BI Pangkas Suku Bunga: Peluang Investasi Saham Menarik?

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:20 WIB

Rupiah Menguat Signifikan: Sentuh Rp 16.327 per Dolar AS, Peluang Investasi?

Kamis, 22 Mei 2025 - 18:00 WIB

BI Revisi Target Kredit: Bank Siapkan Strategi Baru?

Kamis, 22 Mei 2025 - 17:28 WIB

GRPM Bagi Dividen: Cek Jadwal dan Rincian Lengkap Rp 1,54 Miliar

Berita Terbaru

finance

BI Pangkas Suku Bunga: Peluang Investasi Saham Menarik?

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:00 WIB