BRI-MI Optimalkan Reksadana Pasar Uang Hadapi Gejolak Pasar Global

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 30 April 2025 - 20:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) memperkenalkan dua produk unggulan dalam ranah reksadana pasar uang, yaitu BRI Seruni Pasar Uang III dan BRI GamaSteps Pasar Uang. Keduanya hadir sebagai solusi investasi jangka pendek yang menawarkan stabilitas, likuiditas tinggi, dan risiko yang relatif rendah.

Kedua produk ini didesain khusus untuk menjawab tantangan yang dihadapi investor di tengah dinamika ekonomi global, terutama fluktuasi yang dipicu oleh tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

BRI MI Pererat Sinergi Bersama Mitra Strategis Lewat Strategic Partner Gathering 2025

Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, menjelaskan bahwa reksadana pasar uang merupakan opsi yang sangat relevan untuk melakukan diversifikasi portofolio sekaligus memitigasi risiko yang timbul akibat volatilitas pasar.

“Kami memandang reksadana pasar uang sebagai sebuah alternatif investasi yang menarik dan dapat diandalkan, khususnya pada saat pasar mengalami ketidakpastian. Produk-produk kami dirancang untuk menjaga nilai investasi nasabah, sambil memberikan peluang imbal hasil yang optimal,” ungkap Tina dalam keterangan persnya, Selasa (29/4).

Baca Juga :  Profil Sritex, Raksasa Tekstil di ASEAN yang Resmi Tutup Hari Ini

Kinerja Solid dengan Diversifikasi Portofolio yang Optimal

Reksadana BRI Seruni Pasar Uang III telah mencatatkan kinerja yang impresif, dengan imbal hasil mencapai 5,49% secara Year on Year (YoY) per Maret 2025. Dana kelolaan (AUM) produk ini mencapai angka Rp1,74 triliun, dengan komposisi portofolio yang terdiri dari 95,62% pada efek utang dan 4,38% pada pasar uang serta kas.

Sementara itu, reksadana BRI GamaSteps Pasar Uang juga menunjukkan performa yang baik, dengan membukukan imbal hasil sebesar 5,23% YoY per Maret 2025.

Berbagi Kebahagiaan Ramadan, BRI-MI Gelar Santunan dan Buka Puasa Bersama Anak Yatim

Produk ini dikembangkan untuk memberikan potensi pendapatan yang kompetitif, sembari tetap menjaga stabilitas modal dan likuiditas yang tinggi, serta mendukung pelaksanaan program-program Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pilihan Investasi Strategis di Era Volatilitas Global

Eskalasi ketegangan dalam perdagangan global, termasuk wacana penerapan tarif baru sebesar 32% oleh AS terhadap sejumlah komoditas ekspor Indonesia seperti produk elektronik, pakaian, dan alas kaki, semakin menambah tekanan pada stabilitas pasar keuangan.

Baca Juga :  IHSG Diproyeksi Kembali Melemah, Perang Dagang Masih Jadi Biang Kerok

Di sisi lain, Bank Indonesia tetap konsisten mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75%, sebagai upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Bank Mega Syariah Gandeng BRI-MI Perluas Akses Investasi Reksadana Syariah

Dalam situasi seperti ini, instrumen pasar uang seperti BRI Seruni Pasar Uang III dan BRI GamaSteps Pasar Uang menjadi alternatif yang menarik untuk mengamankan dana dengan potensi imbal hasil yang kompetitif dan tingkat likuiditas yang sangat baik.

“Dengan masih adanya kecenderungan sikap wait and see dari para investor dalam menyikapi arah kebijakan suku bunga, pasar uang menjadi pilihan yang ideal untuk menempatkan dana dalam jangka pendek, sambil menunggu adanya kepastian arah pasar yang lebih jelas,” imbuh Tina.

BRI-MI senantiasa berkomitmen untuk menyajikan solusi investasi yang relevan dengan kondisi pasar yang dinamis, kebutuhan investor yang beragam, serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dana.

Berita Terkait

Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham
Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan
IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah
Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025
DHL Investasi Rp37 Triliun Perkuat Logistik Kesehatan Indonesia
Coca-Cola Diboikot: Apa yang Terjadi di Denmark?
Bank DKI Bagi Dividen Jumbo dan Umumkan Rencana IPO
Laba Mayora Indah Melesat: Pendapatan MYOR Kuartal I 2025 Tembus Rp 9,85 Triliun!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:36 WIB

Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:23 WIB

Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:11 WIB

IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah

Rabu, 30 April 2025 - 23:47 WIB

Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025

Rabu, 30 April 2025 - 23:35 WIB

DHL Investasi Rp37 Triliun Perkuat Logistik Kesehatan Indonesia

Berita Terbaru