BRI Bagi Dividen Jumbo: Berapa Keuntungan Direksi & Komisaris?

- Penulis

Sabtu, 5 April 2025 - 18:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA — Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), pasalnya perseroan akan menebar dividen dengan total nilai mencapai Rp51,74 triliun. Sejumlah jajaran Direksi dan Komisaris pun turut merasakan manisnya dividen, yang bisa dianggap sebagai ‘THR’ dari investasi di saham BRI.

Keputusan pembagian dividen ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BBRI yang diselenggarakan pada akhir bulan lalu. RUPST menyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp51,74 triliun, atau setara dengan Rp343,40 per lembar saham BBRI.

Perlu diketahui, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sepanjang tahun 2024 sebesar Rp60,64 triliun. Dengan demikian, rasio dividen yang dibagikan mencapai 85,32% dari total laba bersih yang diperoleh.

: Danantara’s Investment Return So Far: BBRI Yields Biggest Profit, GIAA the Largest Loss

Manajemen BBRI telah menyusun jadwal pembagian dividen tersebut. Tanggal *cum date* di pasar reguler ditetapkan pada 10 April 2025. 

Istilah *cum date*, yang merupakan singkatan dari cumulative date, merujuk pada tanggal penting bagi investor yang ingin mendapatkan hak dividen dari suatu emiten. Investor yang membeli saham setelah tanggal *cum date* tidak lagi berhak atas dividen yang akan dibagikan. 

Sementara itu, pembayaran dividen tunai BBRI kepada para pemegang saham dijadwalkan pada tanggal 23 April 2025.

Dari total dividen yang dibagikan, Pemerintah Indonesia, sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 53,19%, akan menerima bagian sebesar Rp27,52 triliun. Sedangkan sisanya, sebesar Rp24,22 triliun, akan menjadi hak para pemegang saham publik. 

Menariknya, sejumlah anggota Direksi BRI juga tercatat memiliki saham BBRI. Hal ini memungkinkan mereka untuk turut menikmati hasil dividen dari perusahaan tempat mereka bekerja. 

: : Danantara Masuk, Setoran Dividen Himbara BBRI, BMRI Cs ke Negara Melonjak

Baca Juga :  HAIS Bagi Dividen: Investor Kantongi Rp15,37 per Lembar Saham

Sebagai contoh, Sunarso, yang menjabat sebagai Direktur Utama BRI, memiliki 5.868.656 lembar saham BBRI. Dengan dividen per saham sebesar Rp343,40, Sunarso diperkirakan menerima dividen sekitar Rp2,01 miliar. Perlu dicatat bahwa dalam RUPST tersebut, Sunarso diberhentikan secara hormat dari posisinya.

Kemudian, Catur Budi Harto, yang menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BRI, memiliki 4.045.557 lembar saham. Perhitungan menunjukkan bahwa Catur akan menerima dividen sekitar Rp1,38 miliar. Nasib serupa juga dialami Catur, yang diberhentikan dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Utama BRI dalam RUPST.

Handayani, selaku Direktur Bisnis Konsumer BRI, memiliki 5.741.900 lembar saham BBRI. Dengan demikian, dia berpotensi mendapatkan dividen sebesar Rp1,97 miliar. Namun, RUPST juga memutuskan untuk memberhentikan Handayani dari jabatannya.

Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI, tercatat memiliki 4.970.914 lembar saham BBRI. Ini berarti dia akan memperoleh dividen sebesar Rp1,7 miliar. Posisi Supari pun turut mengalami perubahan dalam RUPST.

Agus Sudiarto, yang menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko BRI, memiliki 3.584.100 lembar saham BBRI. Alhasil, dia berhak atas dividen sebesar Rp1,23 miliar. Sama seperti yang lain, posisi Agus Sudiarto juga mengalami perombakan dalam RUPST.

Agus Winardono, Direktur Human Capital BRI, memiliki 3.469.681 lembar saham BBRI. Dia diperkirakan akan menerima dividen sebesar Rp1,19 miliar. Namun, posisi Agus Winardono di jajaran Direksi BRI juga mengalami perombakan berdasarkan keputusan RUPST.

Amam Sukriyanto, Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI, memiliki 3.623.454 lembar saham BBRI. Dia berpotensi mendapatkan dividen sebesar Rp1,24 miliar. Posisi Amam juga terkena perombakan dalam RUPST.

Arga M. Nugraha, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, memiliki 3.421.385 lembar saham BBRI. Dia akan menerima dividen sebesar Rp1,17 miliar. Namun, posisi Arga kemudian digeser dalam RUPST.

Baca Juga :  Mixue Rencanakan IPO di Hongkong, Incar Dana Rp 8,14 Triliun

Andrijanto, Direktur Retail Funding and Distribution BRI, memiliki 2.989.700 lembar saham BBRI. Dia berhak atas dividen sebesar Rp1,02 miliar. Posisi Andrijanto pun digeser mengacu RUPST.

Agus Noorsanto, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, memiliki 3.938.641 lembar saham BBRI. Dia akan memperoleh dividen sebesar Rp1,35 miliar. Dalam RUPST, Agus masih berada dalam jajaran Direksi BRI dengan posisi baru sebagai Wakil Direktur Utama.

Viviana Dyah Ayu Retno, Direktur Keuangan BRI, memiliki 3.819.500 lembar saham BBRI. Dia akan mendapatkan dividen sebesar Rp1,31 miliar. RUPST BRI masih mempertahankan Viviana selaku Direktur Keuangan BRI.

Direksi BRI lainnya, Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang menjabat sebagai Direktur Kepatuhan BRI, memiliki 5.454.170 lembar saham. Solichin akan meraup dividen dari BBRI sebesar Rp1,87 miliar. Ahmad Solichin masih berada di jajaran Direksi BRI mengacu RUPST dan ditunjuk sebagai Direktur Human Capital & Compliance.

Di jajaran komisaris, Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama BRI, memiliki 1.678.000 lembar saham BBRI. Ia pun akan mendapatkan dividen BBRI sebesar Rp576,22 juta.

Awan Nurmawan Nuh, Komisaris BRI, memiliki 712.500 lembar saham BBRI. Ia kemudian menerima dividen sebesar Rp244,67 juta.

Rabin Indrajad Hattari, Komisaris BRI, memiliki 1.510.100 lembar saham BBRI. Alhasil, ia meraup dividen BBRI sebanyak Rp518,56 juta. Namun, posisinya di jajaran Komisaris BRI digeser dalam RUPST. 

Perlu dicatat bahwa RUPST kali ini membawa perubahan signifikan pada susunan Direksi dan Komisaris. Di posisi Direksi, hanya tiga nama lama yang tetap bertahan, yaitu Agus Noorsanto, Ahmad Solichin Lutfiyanto, dan Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari.

Berita Terkait

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan
PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol
Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!
ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:31 WIB

Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:43 WIB

PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan

Berita Terbaru

sports

Israel Adesanya: Saya Menciptakan Monster di UFC!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:19 WIB

Family And Relationships

Renata Kusmanto Gugat Cerai Fachri Albar: Profil dan Karier Sang Istri Terungkap

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:59 WIB