Ragamutama.com JAKARTA. Garibaldi Thohir, seorang investor ternama, kembali menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pasar modal Indonesia. Beliau baru-baru ini menambah kepemilikan sahamnya di PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan membeli sebanyak 46,8 juta lembar saham.
Boy Thohir, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa keputusan pembelian saham di tengah dinamika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini didasarkan pada keyakinannya terhadap fundamental ekonomi nasional yang tetap kokoh.
Keyakinan ini diperkuat oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 mencapai 4,87%. Angka ini dianggap cukup menggembirakan, terutama mengingat tantangan ekonomi global yang dipicu oleh perang tarif.
“Investasi ini saya lakukan karena saya sangat percaya pada fundamental ekonomi Indonesia serta fundamental operasional yang dimiliki oleh perusahaan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang disampaikan pada hari Rabu (7/5).
Merdeka Battery Materials (MBMA) Bergerak dalam Mode Ekspansi Aktif
Beliau menjelaskan bahwa pembelian saham ini juga didorong oleh perannya sebagai salah satu pendiri Merdeka Group, serta keyakinan terhadap prospek bisnis perusahaan yang cerah dalam jangka panjang.
Prospek tersebut, menurutnya, semakin didukung oleh kebijakan pemerintah yang secara konsisten memprioritaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Seperti yang diketahui, MBMA baru saja menandatangani perjanjian definitif dengan mitra strategis dari China, yaitu Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou), untuk membangun pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik yang menggunakan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL). Pabrik ini akan berlokasi di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, MBMA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,84 miliar sepanjang tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 38,35% secara tahunan, yang terdiri dari kontribusi segmen manufaktur sebesar US$ 1,66 miliar dan segmen pertambangan sebesar US$ 316,52 juta.
Merdeka Battery (MBMA) Membangun Pabrik HPAL Berkapasitas 90.000 Ton dengan Nilai Investasi US$ 1,8 Miliar
Sementara itu, beban pokok pendapatan MBMA mengalami peningkatan sebesar 38,4% year-on-year (yoy) menjadi US$ 1,73 miliar pada tahun 2024, dibandingkan dengan US$ 1,25 miliar pada tahun 2023.
Namun, kabar baiknya adalah anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini berhasil menekan biaya keuangan secara signifikan, yakni sebesar 60,28% yoy menjadi US$ 7,96 juta pada tahun 2024, dari US$ 20,04 juta pada tahun sebelumnya.
Sebagai hasilnya, MBMA berhasil meraih laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 22,78 juta pada akhir tahun 2024. Pencapaian ini melonjak sebesar 228,72% yoy dibandingkan dengan laba bersih perusahaan pada tahun 2023 yang sebesar US$ 6,93 juta.