Bos Honda Sindir Debat Marquez: Bukan Motor, Tapi Skill!

Avatar photo

- Penulis

Senin, 19 Mei 2025 - 22:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Dominasi pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, di awal musim MotoGP 2025 telah diprediksi oleh mantan manajer timnya. Tak perlu keahlian khusus untuk melihatnya.

Marc Marquez tampil sangat kuat sejak dimulainya MotoGP 2025, hampir selalu menempatkan dirinya di posisi terdepan saat kualifikasi, sprint race, dan balapan utama.

Sejauh ini, hanya ada tiga faktor yang berhasil menghentikannya: insiden kecelakaan, kondisi cuaca ekstrem seperti pada GP Prancis, dan performa gemilang Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) terutama saat sesi kualifikasi.

Dengan performa solid ini, Marquez memimpin klasemen sementara dengan keunggulan yang cukup signifikan.

Mengumpulkan 171 poin, Marquez unggul 22 poin dari Alex Marquez (BK8 Gresini Racing) dan 51 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang masing-masing berada di posisi ke-2 dan ke-3.

Kebangkitan pesat Marquez memang sudah banyak diantisipasi sejak keputusannya untuk hijrah dari tim pabrikan Repsol Honda ke tim satelit Ducati, Gresini.

Pada tahun sebelumnya, dengan motor Ducati Desmosedici GP23 yang sudah berumur, Marquez mampu bersaing memperebutkan gelar, mencatatkan 3 kemenangan di balapan utama, dan menyapu bersih podium di GP Aragon.

Tak hanya menunjukkan kecepatan yang mengesankan, Marquez juga berhasil mempermalukan para pembalap Ducati lainnya yang menggunakan motor serupa, dengan perbedaan hasil yang cukup mencolok.

Baca Juga :  Marc Marquez Rebut Pole Position di Kualifikasi MotoGP Qatar 2025!

Jangan Bandingkan Pecco Bagnaia dengan Marc Marquez yang Seakan Bisa Kencang Walau Naik Traktor, Anggapan Motor Spesial Itu Cuma Khayalan

Menanggapi fenomena ini, manajer tim Honda HRC Castrol, Alberto Puig, menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terkejut.

“Apa yang sedang terjadi saat ini adalah konsekuensi logis dari menempatkan seorang pembalap yang sangat, sangat, sangat istimewa di atas motor terbaik,” ujar Puig, dikutip dari El Periodico.

“Saya rasa tidak perlu banyak diperdebatkan. Tidak ada yang seharusnya terkejut dengan apa yang Marc lakukan sekarang dan bagaimana caranya dia melakukannya.”

“Anda tidak perlu menjadi seorang ahli matematika untuk bisa memprediksi hal semacam itu.”

Puig sudah sangat memahami kemampuan Marquez berkat kerjasama yang telah terjalin di Repsol Honda, yang menghasilkan 2 gelar juara pada tahun 2018 dan 2019.

Saking percayanya pada potensi Marquez, pemenang balapan GP500 tersebut bahkan berani menawarkan perpanjangan kontrak selama empat tahun pada tahun 2020.

Padahal, para pembalap di MotoGP, termasuk mereka yang memiliki prestasi gemilang, umumnya hanya menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.

Sebagai mantan pembalap, Puig pun memaklumi keputusan Marquez untuk meninggalkan Honda lebih cepat setahun dari kesepakatan awal.

Mentalitas seorang juara dalam diri Marquez mendorongnya untuk mencari motor lain yang lebih kompetitif ketika Honda tak mampu mengatasi krisis yang sedang dialami pada saat itu.

Baca Juga :  Final UCL 2025 PSG vs Inter, Jadwal & Siaran Langsung SCTV!

Ducati menjadi pilihan yang tepat karena dominasinya dalam persaingan, termasuk raihan kemenangan dan podium dari para pembalap yang menggunakan motor versi lama.

Oleh karena itu, Puig merasa geli ketika kecepatan Marquez dikaitkan dengan jenis motor Ducati yang digunakannya.

Musim ini juga sempat muncul kebingungan ketika Marquez dan Bagnaia merasa kurang puas dengan pembaruan yang dibawa oleh Ducati saat tes pramusim.

Motor Ducati Desmosedici GP25 yang mereka gunakan bahkan sempat mendapatkan julukan tak resmi sebagai GP24,5 karena adanya pengembalian komponen-komponen lama.

“Ketika Marc bergabung dengan Ducati, tujuannya adalah untuk bersaing di barisan terdepan,” tegas Puig.

“Itulah mengapa saya merasa lucu ketika orang-orang membandingkan data secara berlebihan, membahas bagaimana jadinya jika motornya adalah Ducati Desmosedici GP23, atau 24, atau 25, atau bahkan 24,0.”

“Saya tekankan sekali lagi, apa yang sudah diprediksi oleh semua orang, kini sedang terjadi,” pungkasnya.

Jadwal MotoGP Inggris 2025 – Marc Marquez dan Francesco Bagnaia Hadapi Tantangan yang Berbeda, Fabio Quartararo Berpotensi Mengalami Nasib Kurang Beruntung Lagi

Berita Terkait

Tragis! Diogo Jota Meninggal Saat Kejar Feri ke Inggris
Calon Lawan Khamzat Chimaev Beri Kode Duel Akbar pada UFC 319, Musuh Pamungkas Khabib Naik Oktagon?
Pelatih Pakistan Lempar Kritik Buat Pemain Naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Dinilai Tak Berpengalaman
Getir Francesco Bagnaia Dipecundangi Marc Marquez Melulu Ditertawakan Marco Melandri, Murid Valentino Rossi Masih Berjuang
Duka Portugal: Permintaan UEFA Usai Diogo Jota Meninggal
Veda Ega Pratama Meninggal: Pembalap Muda Indonesia Berduka di JuniorGP
Ko Hee-jin ke Pernikahan Megawati? Media Korea Ungkap Tanggal!
Honda Rebut Primadona? Bos Santai Soal Marquez Kembali dari Ducati

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:52 WIB

Tragis! Diogo Jota Meninggal Saat Kejar Feri ke Inggris

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:22 WIB

Calon Lawan Khamzat Chimaev Beri Kode Duel Akbar pada UFC 319, Musuh Pamungkas Khabib Naik Oktagon?

Jumat, 4 Juli 2025 - 07:40 WIB

Pelatih Pakistan Lempar Kritik Buat Pemain Naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Dinilai Tak Berpengalaman

Jumat, 4 Juli 2025 - 06:52 WIB

Getir Francesco Bagnaia Dipecundangi Marc Marquez Melulu Ditertawakan Marco Melandri, Murid Valentino Rossi Masih Berjuang

Jumat, 4 Juli 2025 - 06:10 WIB

Duka Portugal: Permintaan UEFA Usai Diogo Jota Meninggal

Berita Terbaru

technology

AS Buka Keran Ekspor Software Chip ke China: Apa Artinya?

Jumat, 4 Jul 2025 - 09:34 WIB

sports

Tragis! Diogo Jota Meninggal Saat Kejar Feri ke Inggris

Jumat, 4 Jul 2025 - 08:52 WIB

entertainment

Aldi Taher Ceritakan Momen Diblokir oleh Nadia Vega

Jumat, 4 Jul 2025 - 08:29 WIB