Dukungan luar biasa dari Bonek dan Bonita menjadi kekuatan pendorong utama bagi pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, dalam mempersiapkan timnya menghadapi ketatnya Super League 2025/2026. Atmosfer magis yang selalu tercipta di Stadion Gelora Bung Tomo, markas Green Force, disebutnya sebagai elemen krusial yang tidak dimiliki oleh klub lain di Indonesia.
Momen laga uji coba menghadapi PSS Sleman menjadi bukti nyata bagaimana ribuan suporter membanjiri stadion, menggemakan nyanyian dan menampilkan koreografi yang menggetarkan. Kehadiran Bonek dan Bonita bukan sekadar penonton, melainkan energi positif yang mengalir, membakar semangat seluruh penggawa Persebaya.
Eduardo Perez, yang mengaku takjub dan sangat berterima kasih atas fanatisme suporter, menegaskan bahwa dukungan tanpa henti ini mampu mengangkat mental dan motivasi pemain, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. “Kami tahu, kami punya suporter terbaik. Jadi, hari ini adalah contoh yang mendukung tim, dan bagi kami, itu sangat penting. Kami sering bermain dengan atmosfer ini,” ujar pelatih asal Spanyol tersebut pada Rabu (23/7/2025), merujuk pada kekuatan dukungan yang tak pernah surut.
Bagi Eduardo Perez, keberadaan Bonek dan Bonita menjadikan tugasnya sebagai pelatih terasa jauh lebih ringan. Ia bahkan mengakui tidak perlu memberikan motivasi tambahan kepada para pemain, sebab dukungan suporter sudah berbicara banyak. Pengalaman melatih di berbagai klub internasional menjadikan Eduardo Perez dapat menilai bahwa kekompakan dan koreografi tribun Persebaya Surabaya adalah pemandangan langka, bahkan sulit ditemukan di liga-liga besar dengan tradisi sepak bola yang panjang.
“Sebagai pelatih, saya tidak perlu memberikan motivasi ekstra kepada para pemain, karena di sini dengan suporter Bonek sangat fantastis,” ucapnya dengan nada penuh apresiasi. Ia menilai Bonek dan Bonita sebagai elemen vital yang tidak hanya menyemangati, tetapi juga secara fundamental memperkuat identitas klub. Persebaya Surabaya, lanjutnya, sangat beruntung memiliki basis suporter yang begitu loyal dan penuh gairah, sebuah keistimewaan yang tidak semua klub dapat rasakan.
Eduardo Perez merasa bahwa Bonek dan Bonita telah memberikan segalanya, sehingga ia tidak bisa meminta lebih. “Kami tidak bisa mengatakan kami bisa meminta lebih dari Bonek, karena kami tahu kami punya suporter terbaik,” tuturnya mantap, merefleksikan kedalaman rasa terima kasihnya.
Fakta dukungan suporter ini juga terbukti secara statistik pada musim 2024/2025. Berdasarkan data dari Transfermarkt, Persebaya Surabaya mencatat angka kehadiran penonton yang sangat tinggi di Stadion Gelora Bung Tomo sepanjang musim tersebut, hanya sedikit di bawah dua klub raksasa Liga Indonesia lainnya. Persebaya menduduki posisi ketiga dengan total 250.386 penonton, dan rata-rata 14.729 penonton per laga kandang, menunjukkan kesetiaan Bonek dan Bonita yang tidak goyah meski tim sempat mengalami pasang surut performa.
Angka ini menunjukkan bahwa Bonek dan Bonita hadir bukan sekadar sebagai penghias tribun, melainkan sebagai bagian integral dari mesin penggerak semangat tim. Bandingkan dengan klub lain seperti Persis Solo yang mencatat 128.347 penonton (rata-rata 7.550), atau Semen Padang FC dengan 91.350 penonton (rata-rata 5.709), posisi Persebaya Surabaya jauh di atas dalam hal dukungan langsung dari stadion.
Bagi Eduardo Perez, catatan kehadiran ini melampaui sekadar angka; ini adalah cerminan dari budaya sepak bola yang kuat dan hidup di Surabaya. Dukungan masif dari Bonek dan Bonita disebutnya sebagai identitas unik Persebaya Surabaya yang membedakannya dari klub-klub lain.
Menjelang musim baru Super League 2025/2026, mantan asisten pelatih timnas Indonesia ini mengaku semakin bersemangat dalam mempersiapkan skuad terbaik. Dukungan penuh dari suporter menjadi alasan utama di balik keyakinannya menatap kompetisi yang penuh tantangan ini. Ia sangat yakin, mental juara tim dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan dukungan luar biasa yang mengalir dari tribun stadion.
Bonek dan Bonita tak hanya hadir untuk mendukung, tetapi juga telah menjadi simbol perlawanan dan semangat tak tergoyahkan bagi Persebaya Surabaya. Koreografi megah, nyanyian tanpa henti, dan semangat yang tak lekang oleh waktu menjadi identitas yang melekat erat. Dengan optimisme tinggi di bawah racikan Eduardo Perez yang semakin memahami karakter tim dan suporter, Persebaya Surabaya kini menatap musim baru.
Semua pihak kini menanti seberapa besar animo Bonek dan Bonita akan kembali memenuhi Gelora Bung Tomo di musim 2025/2026. Dengan semangat yang membara dari tribun, Persebaya Surabaya tidak hanya akan bertarung demi poin, tetapi juga demi harga diri dan kebanggaan kota. Super League 2025/2026 akan menjadi panggung bagi Persebaya untuk membuktikan bahwa dukungan suporter adalah senjata paling ampuh yang mereka miliki.
