Bitcoin Melonjak ke US$106.000: Analis Ingatkan Potensi Profit Taking!

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 13 Mei 2025 - 06:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Harga Bitcoin (BTC) hampir mencapai ambang psikologis US$106.000 pada hari Senin (12/5), namun gelombang aksi ambil untung mendorong harga kembali ke sekitar US$101.400. Situasi ini memicu spekulasi tentang kemungkinan koreksi lanjutan sebelum BTC dapat mencetak rekor harga tertinggi yang baru.

Menurut data dari platform analitik Alphractal, level US$106.000 berpotensi menjadi area di mana banyak investor mengambil keuntungan (profit-taking zone), terutama oleh investor jangka panjang dan pemilik Bitcoin dalam jumlah besar (whale) yang melihat kesempatan untuk melakukan likuidasi di wilayah harga tersebut.

American Bitcoin yang Didukung Eric Trump akan Go Publik, Catatkan Sahamnya di Nasdaq

Mengutip dari Cointelegraph, CEO Alphractal, Joao Wedson, menyatakan bahwa BTC saat ini berada dalam zona “Alpha Price”, sebuah titik kritis di mana tekanan jual cenderung meningkat secara signifikan.

Dari sudut pandang teknikal, BTC sempat bergerak dalam pola kanal menaik (ascending channel) pada grafik jangka pendek. Namun, terjadi breakout ke bawah yang mengindikasikan melemahnya momentum bullish.

Tekanan koreksi juga diperkuat oleh potensi long squeeze, mengingat lebih dari US$3,4 miliar posisi long dengan leverage berisiko mengalami likuidasi jika harga turun di bawah US$100.000.

Baca Juga :  Cara Menghitung PPh 21 Tenaga Ahli agar Pajak Tepat dan Efisien!

Zona harga ini menjadi target perhatian berikutnya, terutama menjelang pengumuman data inflasi AS yang akan datang.

Kesepakatan Dagang AS-China Bisa Ungkap Peran Bitcoin Sebagai Aset Safe Haven

CPI AS Jadi Katalis Penting

Para pelaku pasar mulai mengurangi risiko (de-risking) menjelang publikasi data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat pada tanggal 13 Mei.

Konsensus memperkirakan bahwa data CPI bulan April akan stagnan di angka 2,4%, sama dengan bulan sebelumnya, seiring dengan stabilnya harga energi dan pertumbuhan upah yang moderat.

Baca Juga :  Kenapa Harga Saham BBCA di Bawah Rp 9.000? Manajemen: Imbas Makroekonomi Global

Jika data CPI lebih rendah dari yang diperkirakan, ini dapat menjadi katalis positif bagi Bitcoin dan aset berisiko lainnya, memberikan indikasi bahwa The Fed mungkin akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada tahun 2025.

Sebaliknya, data CPI yang lebih tinggi dari ekspektasi akan memperkuat nilai dolar dan memberikan tekanan terhadap harga BTC.

Pasar Saham Panik, Bitcoin Naik! Apakah Ini Jadi Pertanda Safe Haven Baru

Zona Koreksi Krusial untuk BTC

Apabila tekanan jual terus berlanjut setelah rilis data CPI, zona teknikal yang menjadi fokus utama adalah rentang harga US$100.500–US$99.700, yang merupakan area fair value gap (FVG) pada grafik empat jam.

FVG kedua teridentifikasi berada di antara US$98.680–US$97.363, yang mengimplikasikan potensi koreksi sebesar 8% dari level tertinggi yang baru-baru ini dicapai.

Berita Terkait

Saham China Berpotensi Naik: Dampak Positif Kesepakatan AS-China
Perang Dagang AS-China Reda: Dampak Tarif Baru Bagi Indonesia
Bursa Asia Bergairah Ikuti Wall Street Pasca Kesepakatan AS-China
China-AS Sepakat Turunkan Tarif: Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia
PHK Panasonic Global: Kemenperin Pastikan Industri Indonesia Aman
OJK Ungkap 4 Risiko Beli Emas Saat Panik, Ini Kata Ahli!
IPO Perbankan: Strategi Jitu Hadapi Gejolak Ekonomi Global
Jadwal Pembagian Dividen Astra International (ASII) Rp 406 per Saham

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 09:03 WIB

Saham China Berpotensi Naik: Dampak Positif Kesepakatan AS-China

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:59 WIB

Perang Dagang AS-China Reda: Dampak Tarif Baru Bagi Indonesia

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:31 WIB

Bursa Asia Bergairah Ikuti Wall Street Pasca Kesepakatan AS-China

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:51 WIB

China-AS Sepakat Turunkan Tarif: Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:39 WIB

PHK Panasonic Global: Kemenperin Pastikan Industri Indonesia Aman

Berita Terbaru

finance

Perang Dagang AS-China Reda: Dampak Tarif Baru Bagi Indonesia

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:59 WIB

sports

PSIS Degradasi Liga 1: 5 Tim Panas Berjuang Lolos Degradasi!

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:43 WIB