BISI Pangkas Dividen, Ini Rekomendasi Analis Sahamnya!

Avatar photo

- Penulis

Senin, 2 Juni 2025 - 19:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dividen BISI Anjlok 65%: Analis Ungkap Kinerja Melemah dan Rekomendasi ‘Wait and See’ untuk Saham Agribisnis Ini

PT Bisi International Tbk (BISI) telah mengumumkan rencana pembagian dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2024 kepada para pemegang sahamnya. Namun, kabar ini datang dengan catatan penting: jumlah dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 84 miliar menunjukkan penurunan signifikan, anjlok 65% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 240 miliar. Penurunan drastis ini sontak memicu pertanyaan seputar kinerja finansial emiten di sektor agribisnis tersebut.

Menurut Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, penurunan dividen BISI secara tajam ini kemungkinan besar dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, adanya indikasi melemahnya kinerja keuangan perusahaan, yang tercermin dari pertumbuhan laba bersih yang cenderung menurun. Indy menambahkan bahwa kebijakan penurunan dividen ini bisa jadi merupakan cerminan langsung dari kondisi tersebut, atau mungkin juga disebabkan oleh kebutuhan perusahaan akan dana segar untuk mendukung agenda ekspansi bisnis atau melakukan penyesuaian struktur modal.

Baca Juga :  Wall Street Menguat: Saham Chip Pimpin Reli Pasar Saham Amerika

Lebih jauh menelaah, Indy juga menyoroti aspek operasional PT BISI sebagai perhatian utama. Efisiensi dan biaya produksi disebutnya menjadi kunci. Kenaikan harga pupuk global, misalnya, secara langsung berpotensi membebani biaya produksi BISI. Selain itu, permintaan dari sektor pertanian juga diperkirakan melambat, terutama akibat fluktuasi dan ketidakpastian faktor cuaca yang seringkali memengaruhi produktivitas dan daya beli petani.

Dari perspektif valuasi, saham BISI menunjukkan kondisi yang kurang menguntungkan. Rasio *price to earnings ratio* (PER) BISI tercatat sebesar 24,39 kali, angka ini jauh melampaui rata-rata industri yang berada di kisaran 12 kali. Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa pertumbuhan laba BISI masih tertinggal di bawah rata-rata sektornya. Kombinasi faktor-faktor ini membuat saham BISI dinilai kurang menarik dan kurang kompetitif jika dibandingkan dengan emiten-emiten sejenis yang bergerak di sektor agribisnis.

Baca Juga :  UNVR Kembali Jadi Primadona Dividen di Indeks IDXHIDIV20

Konsekuensi dari penurunan dividen ini diperkirakan akan berdampak pada minat sebagian investor, khususnya mereka yang memprioritaskan pendapatan pasif dari investasi. Indy Naila menjelaskan bahwa fenomena ini seringkali mendorong investor untuk beralih strategi. Mereka cenderung beralih ke saham *growth* yang menawarkan prospek ekspansi bisnis lebih jelas, atau mencari emiten lain yang memiliki riwayat pembagian dividen lebih stabil dan konsisten.

Mencermati berbagai dinamika tersebut, Indy Naila memberikan rekomendasi yang bersifat hati-hati bagi para investor. Ia menyarankan untuk mengambil sikap *wait and see* atau menunda pengambilan keputusan investasi hingga kondisi pasar dan kinerja fundamental PT BISI menunjukkan kejelasan yang lebih baik. Sebagai panduan, Indy mematok target harga saham BISI di level Rp 1.170 untuk periode investasi jangka pendek hingga menengah.

Berita Terkait

Harga Emas Antam Anjlok, Akhiri Reli Kenaikan Dua Hari!
Harga Emas Antam Hari Ini
PGEO Tebar Dividen Jumbo US$ 136,4 Juta, Investor Sumringah!
PACK Kena UMA, Saham Abadi Nusantara Dipantau Ketat BEI
Dividen Gede Blue Chip, Rp 1,79 Triliun, Ini Rekomendasi Sahamnya!
IHSG Fluktuatif? Cek Rekomendasi Saham WIFI, SMGR, dan ISAT Hari Ini!
Lo Kheng Hong Raup Rp 48,9 Miliar dari Dividen Saham Blue Chip?
Raja Ampat Digoyang Evaluasi Tambang Nikel, Bahlil Turun Tangan!

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:57 WIB

Harga Emas Antam Anjlok, Akhiri Reli Kenaikan Dua Hari!

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:32 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:07 WIB

PGEO Tebar Dividen Jumbo US$ 136,4 Juta, Investor Sumringah!

Rabu, 4 Juni 2025 - 09:12 WIB

PACK Kena UMA, Saham Abadi Nusantara Dipantau Ketat BEI

Rabu, 4 Juni 2025 - 08:27 WIB

Dividen Gede Blue Chip, Rp 1,79 Triliun, Ini Rekomendasi Sahamnya!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Waspada! Covid-19 Naik di Jakarta-Banten, Varian JN.1 Mengintai

Rabu, 4 Jun 2025 - 11:22 WIB

finance

Harga Emas Antam Anjlok, Akhiri Reli Kenaikan Dua Hari!

Rabu, 4 Jun 2025 - 10:57 WIB

Family And Relationships

Kiky Saputri Geram, Anaknya Didoakan Meninggal, Ini Reaksinya!

Rabu, 4 Jun 2025 - 10:47 WIB

finance

Harga Emas Antam Hari Ini

Rabu, 4 Jun 2025 - 10:32 WIB