Pernahkah Anda mendengar istilah biometrik? Biometrik kini menjadi semakin populer dan seringkali dianggap sebagai salah satu solusi keamanan yang diandalkan, baik oleh individu maupun perusahaan. Salah satu contoh paling umum dari penerapan teknologi biometrik bisa kita temukan pada perangkat sehari-hari, seperti laptop, tablet, atau smartphone.
Smartphone modern yang menggunakan sidik jari atau deteksi wajah sebagai metode akses merupakan contoh nyata dari penerapan teknologi biometrik. Selain itu, laptop dengan sistem operasi Windows yang dilengkapi sensor sidik jari atau IR camera untuk pengenalan wajah (face recognition) yang terintegrasi dengan teknologi Windows Hello untuk membuka perangkat, juga menjadi representasi lain dari biometrik.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan biometrik?
- Fitur Biometrik Bikin Login di BRImo Makin Gesit!
- Visa Haji Jemaah 80 Tahun ke Atas Kini Tak Harus Rekam Biometrik
Memahami Pengertian Biometrik. Apa sebenarnya biometrik itu? Istilah “biometrik” berasal dari kombinasi dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu “bio” yang berarti kehidupan, dan “metric” yang berarti pengukuran.
Menurut Learn G2, biometrik dapat didefinisikan sebagai pengukuran dan analisis terhadap karakteristik fisik dan perilaku unik seseorang. Karakteristik ini mencakup berbagai aspek seperti sidik jari, iris mata, retina mata, wajah, dan lain sebagainya.
Memahami Fungsi Biometrik. Teknologi biometrik memiliki dua fungsi utama yang krusial, yaitu autentikasi dan identifikasi. Keunggulan utama dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk mempercepat proses verifikasi dan meminimalkan risiko terjadinya pemalsuan. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai fungsi biometrik: Autentikasi. Fungsi utama dari teknologi biometrik adalah untuk autentikasi, yang bertujuan untuk memastikan bahwa seseorang adalah benar-benar individu yang mereka klaim. Sistem keamanan biometrik menjamin bahwa individu yang mengklaim identitas tertentu memang merupakan orang yang bersangkutan. Identifikasi. Fungsi kedua dari teknologi biometrik adalah identifikasi, yaitu proses untuk mengetahui identitas seseorang. Sistem akan mengenali seseorang berdasarkan data biometrik yang tersimpan di dalam database, dengan menggunakan sistem penilaian kecocokan. Memahami Jenis-Jenis Biometrik. Terdapat berbagai tipe atau jenis teknologi biometrik yang digunakan untuk melakukan verifikasi identitas seseorang. Biometrik secara umum terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu pengenalan fisik dan pengenalan perilaku.
Pengenalan fisik mencakup karakteristik fisik individu, seperti sidik jari, retina, atau wajah. Sementara itu, pengenalan perilaku memanfaatkan pola unik yang muncul dari seseorang, contohnya gerakan tubuh atau pola mengetik. Berikut adalah jenis-jenis biometrik berdasarkan pengenalan fisik: Sidik Jari. Sidik jari adalah salah satu jenis teknologi biometrik yang paling lama dikenal dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari smartphone, mesin absensi, dan lain sebagainya. Setiap manusia memiliki pola sidik jari yang unik, yang berbeda dari orang lain, mulai dari garis, titik, hingga lengkungannya. Pengenalan Wajah. Teknologi biometrik berikutnya adalah pengenalan wajah atau face recognition. Teknologi ini menggunakan perangkat lunak khusus untuk memetakan fitur wajah seseorang dan menyimpannya ke dalam database.
Sistem ini akan mendeteksi lebih dari 80 elemen wajah yang berbeda untuk menemukan kecocokan dengan data yang sudah ada, yang kemudian digunakan untuk proses verifikasi. Iris Mata. Teknologi biometrik lain yang semakin banyak digunakan adalah pengenalan iris mata atau iris recognition. Teknologi ini memanfaatkan beberapa elemen pada mata, seperti bagian tengah dan tepian pupil, tepian iris, kelopak mata, dan bulu mata untuk melakukan verifikasi terhadap seseorang. Tingkat akurasi teknologi pengenalan iris ini diklaim jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sidik jari. Vena atau Pembuluh Darah. Vena atau pembuluh darah juga menjadi salah satu jenis teknologi biometrik yang mulai sering diimplementasikan. Setiap orang memiliki pola pembuluh darah yang unik dan berbeda, sehingga dapat dimanfaatkan untuk verifikasi berbasis biometrik.
Pengenalan pembuluh darah ini umumnya memanfaatkan pemindaian jari, pergelangan tangan, atau telapak tangan dengan kamera inframerah untuk memetakan pola pembuluh darah dan menjadikannya template untuk verifikasi.
Retina Mata. Teknologi biometrik yang memanfaatkan mata manusia selain pengenalan iris adalah retina. Meskipun sama-sama menggunakan mata, metode yang digunakan berbeda.
Pengenalan retina menggunakan pola pembuluh darah di bagian belakang mata, yang unik bagi setiap individu, sebagai identitas. Tingkat akurasi pengenalan retina ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pengenalan iris.
Suara. Jenis teknologi biometrik lainnya adalah pengenalan suara atau voiceprint. Sistem ini memerlukan sampel suara saat seseorang mengucapkan kata atau frasa tertentu untuk mengenali pola suaranya.
Data tersebut kemudian diubah menjadi grafik spektogram yang memvisualisasikan perbedaan suara melalui bentuk dan warna.
DNA. DNA atau deoxyribonucleic acid juga dapat digunakan sebagai salah satu metode biometrik. Sistem ini menganalisis segmen spesifik DNA, mulai dari folikel rambut hingga tetes darah.
Teknologi ini jarang digunakan untuk keperluan umum, tetapi berkembang pesat untuk keperluan penegakan hukum.
- Pemerintah Berencana Registrasi Kartu SIM Pakai Teknologi Biometrik
- Komisi I DPR Soroti Lemahnya Perekaman Biometrik bagi Jemaah Umrah
- Kemenag: Layanan Rekam Biometrik Resmi Dibuka Bagi Jemaah Haji Indo
Memahami Cara Kerja Biometrik. Verifikasi menggunakan teknologi biometrik sudah umum digunakan untuk sistem keamanan perusahaan maupun personal. Umumnya, teknologi biometrik terdiri dari tiga komponen utama agar dapat berfungsi dengan baik, yaitu perangkat pembaca atau pemindai (reader), perangkat lunak (software), dan database.
Cara kerja biometrik adalah dengan mencocokkan data biometrik yang diinput oleh pengguna dengan data template yang tersimpan. Jika data tersebut cocok dengan template yang ada, maka proses autentikasi berhasil dan akses akan diberikan. Berikut adalah urutan langkah-langkah dalam cara kerja teknologi biometrik:
1. Pendaftaran (Enrollment). Tahap pertama dalam cara kerja teknologi biometrik adalah pendaftaran atau pengambilan data, yang berupa sidik jari, wajah, iris mata, suara, atau metode biometrik lainnya, menggunakan alat khusus atau reader. 2. Ekstraksi (Extraction). Setelah data sidik jari, wajah, iris mata, suara, atau data biometrik lainnya diperoleh dari pengguna, data tersebut akan dikonversi ke format digital. Data yang sudah dalam format digital ini akan berperan sebagai template yang disimpan di dalam database. 3. Perbandingan (Comparison). Ketika pengguna melakukan autentikasi dengan teknologi biometrik, data yang diinput oleh pengguna akan diekstraksi dan dibandingkan dengan template yang tersimpan di database.
Proses perbandingan data ini menggunakan algoritma yang menganalisis kesamaan dan perbedaan antara data yang diinput dan template yang ada.
4. Pencocokan (Matching). Tahap selanjutnya dalam cara kerja biometrik adalah pencocokan data hasil input pengguna yang telah diekstraksi dengan template yang tersimpan, dengan menggunakan skor kecocokan.
5. Pengambilan Keputusan (Decision). Tahap berikutnya adalah pengambilan keputusan oleh sistem berdasarkan skor kecocokan yang dihasilkan. Jika skor kecocokan memenuhi ambang batas yang telah ditentukan, autentikasi dianggap berhasil. Jika tidak, akses akan ditolak. 6. Umpan Balik (Feedback). Sistem dalam teknologi biometrik akan memberikan umpan balik berupa informasi kepada pengguna, yang memberitahukan apakah akses ditolak atau diterima. Umpan balik ini bisa berupa lampu indikator atau bunyi tertentu, tergantung pada alat yang digunakan. 7. Pencatatan (Logging). Setiap kali terjadi transaksi autentikasi, data tersebut akan dicatat oleh sistem secara detail. Pencatatan ini meliputi waktu, identitas, dan hasil autentikasi. Data ini penting untuk keperluan audit atau pemantauan keamanan.
Contoh Penerapan Biometrik
Setelah memahami apa itu biometrik, mari kita lihat beberapa contoh penerapannya. Contoh penerapan biometrik untuk keamanan sebenarnya sudah banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penerapan biometrik yang ada di sekitar kita: 1. Keamanan Perangkat. Perangkat seperti smartphone, tablet, dan laptop modern, sebagian besar sudah dilengkapi dengan teknologi biometrik untuk meningkatkan keamanannya, seperti sidik jari, iris scanner, dan face recognition. Pengguna perlu melakukan autentikasi dengan teknologi biometrik untuk dapat mengakses perangkat. 2. Sistem Absensi Kantor. Saat ini, sudah umum bagi kantor atau pabrik untuk menggunakan sistem absensi yang berbasis biometrik, seperti sidik jari atau wajah. Karyawan harus melakukan pemindaian sidik jari atau wajah saat datang dan pulang sebagai bukti kehadiran. 3. Kontrol Akses. Tempat-tempat seperti laboratorium, kantor, atau apartemen, sudah banyak yang menggunakan teknologi biometrik untuk menggantikan kunci fisik atau kartu akses. 4. Pembayaran. Teknologi biometrik kini juga dimanfaatkan dalam pembayaran cashless atau transaksi e-banking. Pengguna cukup melakukan autentikasi biometrik di smartphone mereka untuk melakukan transaksi, sehingga tidak perlu lagi memasukkan PIN atau password e-banking. 5. Pembuatan Kartu Identitas. Pembuatan kartu identitas seperti KTP dan paspor kini menggunakan teknologi biometrik untuk memastikan keaslian data individu. Contohnya, e-KTP atau KTP elektronik yang menyimpan data sidik jari pemiliknya. 6. Bidang Kesehatan. Teknologi biometrik juga digunakan untuk mengamankan data medis atau data sensitif lainnya, agar tidak diakses oleh orang yang tidak berwenang.
Demikianlah uraian mengenai apa itu biometrik, bagaimana cara kerjanya, dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi biometrik merupakan salah satu solusi keamanan yang cukup kuat untuk mengidentifikasi individu. Meski demikian, penerapan teknologi ini harus tetap memperhatikan dan menghormati privasi penggunanya.
- Kejahatan Siber Keuangan Jadi Pembahasan Pertemuan G20
- Pada Biometrik Kita Percaya
- Laju Tak Terbendung Teknologi Biometrik
- Aksi Calon Jamaah Haji Tolak Sistem Visa Biometrik
- UU ITE Dinilai Belum Cukup Lawan Kejahatan Siber