Ragamutama.com – , Jakarta – Kecanggihan kecerdasan buatan atau akal imitasi (AI) kerap disebut-sebut akan menggantikan peran manusia di banyak sektor pekerjaan. Namun pendiri Microsoft dan tokoh penting di dunia teknologi, Bill Gates, menyambut masa depan itu dengan pandangan optimistis.
Dikutip dari India Times, Gates turut mengakui bahwa ia turut merasa khawatir terhadap perkembangan AI, mengingat potensi teknologi ini untuk menggantikan hingga 85 juta pekerjaan pada 2030, seperti yang diprediksi Forum Ekonomi Dunia.
Tapi laporan dari Elcabildo menyebut AI juga berpotensi menciptakan 97 juta pekerjaan baru, terutama di bidang teknologi dan industri yang sedang berkembang. Gates percaya, bila digunakan secara cerdas, AI justru bisa meningkatkan produktivitas dan memberi manusia lebih banyak waktu luang.
Kendati AI berpotensi mengubah struktur pasar kerja secara drastis, menurut Gates, ada sejumlah profesi yang justru akan semakin penting dan tak tergantikan. Dia memprediksi setidaknya ada tiga bidang pekerjaan yang akan tetap relevan dan tahan terhadap gelombang otomatisasi AI. Apa saja bidang tersebut?
1. Bidang Energi Alternatif
Tuntutan akan energi berkelanjutan dan dampak perubahan iklim mendorong perkembangan teknologi energi terbarukan seperti surya, angin, dan nuklir. Inovasi di bidang ini membutuhkan kecakapan manusia dalam berpikir kritis, menyelesaikan persoalan kompleks, dan menciptakan terobosan baru.
AI belum mampu menyaingi kemampuan nalar dan kreativitas manusia dalam merancang solusi energi masa depan, sehingga profesi di sektor ini diperkirakan tetap bertahan meski teknologi terus berkembang.
2. Pakar Ahli Biosains
Perkembangan teknologi di bidang ini justru menciptakan peluang besar bagi para ilmuwan dan tenaga medis. Menurut Gates, para ahli biologi mendorong banyak kemajuan dan penemuan manusia melalui proses yang kreatif dan intuitif, yang sulit dipahami dan ditiru oleh kecerdasan buatan.
Meskipun AI bisa menjadi alat bantu yang hebat dalam riset dan pengolahan informasi, otak manusia masih mampu menyusun hipotesis dan melakukan lompatan pemikiran, yang kerap menghasilkan terobosan terbesar dalam sejarah umat manusia.
Proses penemuan obat-obatan terbaru, terapi-terapi modern, serta alat kesehatan berteknologi tinggi tetap membutuhkan ketelitian dan keahlian manusia yang belum dapat disamai oleh AI.
Selain itu, empati, kemampuan berkomunikasi, serta kecakapan menyesuaikan diri dalam situasi kompleks di dunia medis merupakan kualitas unik manusia yang tak bisa digantikan.
3. Pengembangan Kecerdasan Buatan
Meskipun AI berpotensi menggantikan berbagai profesi, bidang pengembangannya justru sangat bergantung pada peran manusia. Inilah poin ketiga yang disampaikan Bill Gates. Perancangan, pemrograman, dan pemeliharaan sistem AI membutuhkan keahlian teknis, kreativitas, dan pemahaman etis yang tak bisa direplikasi mesin.
Gates menekankan pentingnya peningkatan keterampilan (upskilling) dan penyesuaian kemampuan (reskilling) agar individu dapat bertahan dan berkembang dalam era teknologi yang terus berubah. Ia mendorong pengembangan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta kreativitas, yang dilengkapi dengan keterampilan interpersonal seperti komunikasi, empati, dan kerja tim.
Untuk itu, Gates menyerukan perlunya investasi di bidang pendidikan dan pelatihan. Dengan membekali generasi muda dengan kompetensi yang relevan, mereka tak hanya mampu beradaptasi, tetapi juga bisa bekerja berdampingan dengan AI guna menciptakan masa depan yang lebih baik.
Ananda Ridho Sulistya berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan