Bill Gates: Rencana Donasi Kekayaan, Warisan Bukan Harta Melimpah

Avatar photo

- Penulis

Senin, 12 Mei 2025 - 13:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Bill Gates, sang pendiri Microsoft dan salah satu figur terkaya di dunia, berencana mewariskan jejak filantropi yang monumental. Ia berniat mendonasikan hampir seluruh kekayaannya, tepatnya 99 persen, dalam kurun waktu 20 tahun mendatang, hingga tahun 2045.

Kabar penting ini diumumkan langsung oleh Gates melalui sebuah tulisan reflektif di blog pribadinya, gatesnotes.com, pada hari Kamis, 8 Mei 2025, seperti yang dilaporkan oleh BBC.

Gates menyatakan bahwa ia berambisi untuk mempercepat laju distribusi kekayaannya sebelum akhirnya mengakhiri operasional yayasannya, Gates Foundation, pada penghujung tahun 2045.

Lebih lanjut, Gates menegaskan bahwa ia tidak ingin dikenang sebagai sosok yang menghembuskan nafas terakhir dengan timbunan kekayaan yang melimpah.

“Ketika saya meninggal dunia, orang-orang mungkin akan mengatakan berbagai hal tentang saya. Namun, saya bertekad bahwa ‘ia meninggal dalam keadaan kaya raya’ tidak akan menjadi salah satu pernyataan tersebut,” tulis Gates dalam unggahannya yang menyentuh hati itu.

Gates mengungkapkan bahwa yayasannya telah menyalurkan dana sebesar 100 miliar dollar AS, atau setara dengan Rp 1,6 kuadriliun, untuk mendukung beragam proyek di bidang kesehatan dan pembangunan global.

Ia pun berharap agar Gates Foundation dapat menyalurkan tambahan dana sebesar 200 miliar dollar AS (Rp 3,2 kuadriliun) lagi dalam 20 tahun ke depan.

Gates bahkan mengutip esai inspiratif yang ditulis oleh Andrew Carnegie, seorang tokoh industri terkemuka, pada tahun 1889. Esai tersebut berjudul The Gospel of Wealth.

Dalam esai tersebut, Carnegie menekankan bahwa individu yang berlimpah kekayaan memiliki kewajiban moral untuk mengembalikan sebagian besar kekayaan tersebut kepada masyarakat.

Baca Juga :  Microsoft Blokir DeepSeek: Dampak Bagi Karyawan dan AI?

Dalam unggahannya, Gates mengutip pernyataan Carnegie yang berbunyi, “Orang yang meninggal dalam keadaan kaya raya, meninggal dalam keadaan malu.”

Janji filantropi terbarunya ini menandai percepatan signifikan dalam upaya amal yang telah dilakukannya selama ini.

Sebelumnya, ia dan mantan istrinya, Melinda, telah merencanakan agar Gates Foundation terus beroperasi selama beberapa dekade setelah mereka tiada.

Menanggapi pertanyaan mengenai perubahan rencana ini, Gates menjelaskan kepada BBC Newshour pada hari Kamis bahwa akan ada individu kaya lainnya dalam 20 tahun yang akan mampu mengatasi tantangan-tantangan masa depan dengan lebih baik.

“Ini adalah situasi yang sangat mendesak. Kami dapat membelanjakan lebih banyak dana jika kami tidak berusaha untuk mempertahankannya secara permanen, dan saya yakin bahwa pengeluaran tersebut akan selaras dengan nilai-nilai yang saya anut,” ungkap Gates.

Di sisi lain, menurut laporan dari Bloomberg, meskipun Gates menyumbangkan 99 persen dari kekayaannya, ia tetap akan menjadi seorang triliuner dan menempati peringkat kelima sebagai orang terkaya di dunia.

Dalam unggahan blog tersebut, Gates membagikan visinya bahwa kekayaannya akan mendekati angka nol pada tahun 2045.

Gates juga menambahkan bahwa yayasannya akan menarik dana abadinya untuk disumbangkan sebesar 200 miliar dollar AS.

Bersama dengan Paul Allen, Gates mendirikan Microsoft pada tahun 1975. Perusahaan ini kemudian menjadi kekuatan dominan dalam industri perangkat lunak komputer dan teknologi lainnya.

Gates secara bertahap telah mengundurkan diri dari posisinya di perusahaan tersebut pada abad ini, dimulai dengan pengunduran dirinya sebagai kepala eksekutif pada tahun 2000, dan kemudian sebagai chairman pada tahun 2014.

Baca Juga :  Daftar Promo HUT BCA pada 21-22 Februari 2025 & Link Ceknya

Ia mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi untuk menyumbangkan kekayaannya oleh tindakan yang telah dilakukan sebelumnya oleh investor legendaris Warren Buffett dan sejumlah filantropis terkemuka lainnya.

Dalam unggahan blognya, ia menguraikan tiga tujuan utama yang ingin dicapai oleh yayasannya: memberantas penyakit yang dapat dicegah yang merenggut nyawa ibu dan anak; memberantas penyakit menular seperti malaria dan campak; dan memberantas kemiskinan ekstrem yang masih menghantui ratusan juta orang.

Kritik negara hingga Elon Musk

Selain mengumumkan percepatan bantuan dalam unggahan di blog-nya, Gates juga melontarkan kritik terhadap Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Perancis karena melakukan pemangkasan anggaran bantuan luar negeri mereka.

“Tidak jelas apakah negara-negara terkaya di dunia akan terus membela hak-hak rakyatnya yang termiskin. Namun, satu hal yang dapat kami jamin adalah, dalam semua pekerjaan yang kami lakukan, Gates Foundation akan mendukung upaya-upaya untuk membantu orang dan negara keluar dari jurang kemiskinan,” tegas Gates.

Ia pun tidak segan mengkritik CEO Tesla, Elon Musk, yang ditudingnya telah “membunuh anak-anak” karena memotong bantuan AS yang disalurkan melalui Departemen Efisiensi Pemerintah AS atau DOGE.

Ketika ditanya mengenai kritiknya tersebut dalam program Newshour, Gates menjawab dengan nada yang lebih lantang.

“Pemotongan ini tidak hanya akan membunuh anak-anak, tetapi jutaan anak. Anda tidak akan menyangka orang terkaya di dunia akan melakukan hal seperti itu,” jawab Gates dengan nada prihatin.

Berita Terkait

Harga Minyak Dunia Melonjak: Brent Sentuh US$65,94, WTI US$63,08!
AS-China Sepakat Gencatan Tarif, Dampak Ekonomi Global Terungkap!
KPPU Ingatkan Grab dan Gojek Soal Potensi Monopoli Usai Merger
Saham NICL, TGUK, PDES Diawasi BEI Akibat Lonjakan Harga Signifikan
Maybank Sekuritas: Investor Asing Siap Kembali Serbu Saham Bank Besar?
Dampak Kesepakatan AS-China: Bitcoin Jadi Aset Safe Haven?
Bill Gates Gandeng Perusahaan Ini Produksi Vaksin TBC di Indonesia?
Analisis: Peluang Saham Dividen Tinggi IDX Pasca Pembagian Dividen?

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 18:15 WIB

Harga Minyak Dunia Melonjak: Brent Sentuh US$65,94, WTI US$63,08!

Senin, 12 Mei 2025 - 18:03 WIB

AS-China Sepakat Gencatan Tarif, Dampak Ekonomi Global Terungkap!

Senin, 12 Mei 2025 - 17:23 WIB

KPPU Ingatkan Grab dan Gojek Soal Potensi Monopoli Usai Merger

Senin, 12 Mei 2025 - 17:11 WIB

Saham NICL, TGUK, PDES Diawasi BEI Akibat Lonjakan Harga Signifikan

Senin, 12 Mei 2025 - 17:03 WIB

Maybank Sekuritas: Investor Asing Siap Kembali Serbu Saham Bank Besar?

Berita Terbaru

technology

HP Xiaomi, Oppo, Vivo Terancam: Apa Dampaknya Tanpa Google?

Senin, 12 Mei 2025 - 17:59 WIB

Public Safety And Emergencies

Tragedi Garut: Ledakan Amunisi Kedaluwarsa Tewaskan 13, TNI AD Usut Tuntas!

Senin, 12 Mei 2025 - 17:51 WIB