BI Ungkap Dampak Negosiasi AS-China ke Ekonomi Indonesia

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Bank Indonesia (BI) menyoroti bahwa perundingan terkait kebijakan tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China akan membawa dampak signifikan pada konstelasi perdagangan global.

Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea, eskalasi dari hasil perundingan tersebut juga akan merambat dan memengaruhi dinamika pasar keuangan global.

“Situasinya seperti dua raksasa yang sedang beradu, semua pihak menanti. Kita semua menantikan, bagaimana bentuk kompromi yang akan mereka capai,” ujarnya dalam acara Taklimat Media BI, Rabu (7/5/2025).

Baca Juga :  Bank Indonesia Terus Pantau Pasar Keuangan Imbas Tarif Trump

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketika sinyal positif mulai terpancar dari proses negosiasi tersebut, setiap negara dapat melakukan evaluasi ulang terhadap dampak yang mungkin timbul pada kondisi perekonomiannya masing-masing.

Tidak hanya itu, para investor global juga berkesempatan untuk melakukan penyesuaian strategi investasi dengan mempertimbangkan lanskap ekonomi dan struktur baru yang terbentuk pasca-keputusan dari hasil negosiasi antara AS dan China.

“Sepertinya roda perekonomian global akan kembali berputar dengan lebih cepat,” tambahnya.

Pasalnya, Erwin berpendapat bahwa investor tidak mungkin terus menerus berada dalam posisi menunggu dan melihat atau “wait and see” dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga :  IHSG Anjlok 7,9 Persen Hari Ini: Trading Halt Warnai Penutupan

“Karena ekonomi dunia harus terus bergerak,” jelasnya.

Di sisi lain, ia tetap optimistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini tecermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 yang dinilai masih menunjukkan potensi yang cukup baik dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Dengan imbal hasil aset rupiah yang menarik, seperti pada SBN, SRBI, dan pasar saham yang mulai menunjukkan pemulihan,” pungkasnya.

Berita Terkait

The Fed Tegaskan Independensi: Kebijakan Moneter Bebas Intervensi Trump
The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 4,5%: Dampaknya?
Jadwal Lengkap Dividen Indika Energy
Dividen BUMN untuk Danantara: Inisiatif CSR Terbesar yang Digagas Rosan?
Bill Gates: Profil, Pencapaian, dan Hibah Rp 2,6 Triliun untuk Indonesia
SMRA: Insentif PPN 2025 Dongkrak Penjualan? Ini Kata Analis!
IHSG Cetak Rekor 8 Hari: Daftar Saham Favorit Investor, Rabu
Strategi Jitu Reksadana: Manfaatkan Peluang Penurunan Suku Bunga Bank Sentral

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 03:27 WIB

The Fed Tegaskan Independensi: Kebijakan Moneter Bebas Intervensi Trump

Kamis, 8 Mei 2025 - 03:07 WIB

The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 4,5%: Dampaknya?

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:31 WIB

Jadwal Lengkap Dividen Indika Energy

Kamis, 8 Mei 2025 - 01:35 WIB

Dividen BUMN untuk Danantara: Inisiatif CSR Terbesar yang Digagas Rosan?

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:55 WIB

Bill Gates: Profil, Pencapaian, dan Hibah Rp 2,6 Triliun untuk Indonesia

Berita Terbaru

technology

YouTube Premium: Patungan Lebih Hemat dengan Paket Berdua!

Kamis, 8 Mei 2025 - 04:28 WIB