BI Ungkap Dampak Negosiasi AS-China ke Ekonomi Indonesia

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Bank Indonesia (BI) menyoroti bahwa perundingan terkait kebijakan tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China akan membawa dampak signifikan pada konstelasi perdagangan global.

Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea, eskalasi dari hasil perundingan tersebut juga akan merambat dan memengaruhi dinamika pasar keuangan global.

“Situasinya seperti dua raksasa yang sedang beradu, semua pihak menanti. Kita semua menantikan, bagaimana bentuk kompromi yang akan mereka capai,” ujarnya dalam acara Taklimat Media BI, Rabu (7/5/2025).

Baca Juga :  Balas Dendam China: Tarif Impor 34% untuk Produk AS, Perang Dagang Memanas

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketika sinyal positif mulai terpancar dari proses negosiasi tersebut, setiap negara dapat melakukan evaluasi ulang terhadap dampak yang mungkin timbul pada kondisi perekonomiannya masing-masing.

Tidak hanya itu, para investor global juga berkesempatan untuk melakukan penyesuaian strategi investasi dengan mempertimbangkan lanskap ekonomi dan struktur baru yang terbentuk pasca-keputusan dari hasil negosiasi antara AS dan China.

“Sepertinya roda perekonomian global akan kembali berputar dengan lebih cepat,” tambahnya.

Pasalnya, Erwin berpendapat bahwa investor tidak mungkin terus menerus berada dalam posisi menunggu dan melihat atau “wait and see” dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga :  Simak Saham Defensif yang Bisa Jadi Pilihan Meraup Cuan Saat IHSG Tertekan

“Karena ekonomi dunia harus terus bergerak,” jelasnya.

Di sisi lain, ia tetap optimistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini tecermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 yang dinilai masih menunjukkan potensi yang cukup baik dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Dengan imbal hasil aset rupiah yang menarik, seperti pada SBN, SRBI, dan pasar saham yang mulai menunjukkan pemulihan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!
Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?
Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.
Paylater Menggila: Utang Warga RI Sentuh Rp 22,99 Triliun!
Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!
Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:21 WIB

Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?

Selasa, 5 Agustus 2025 - 18:56 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.

Senin, 4 Agustus 2025 - 23:07 WIB

Paylater Menggila: Utang Warga RI Sentuh Rp 22,99 Triliun!

Senin, 4 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!

Berita Terbaru

Food And Drink

Belatung di Menu MBG Sorong! BGN Minta Maaf Atas Temuan Ini

Senin, 11 Agu 2025 - 14:08 WIB

Uncategorized

Pernikahan Anak Alya Rohali: Intip 7 Potret Tamu Artis Glamor!

Senin, 11 Agu 2025 - 14:01 WIB

Uncategorized

Polda DIY Sikat ‘Perugikan’ Judi Online: Bandar Lolos?

Senin, 11 Agu 2025 - 13:19 WIB

Food And Drink

Makan Bergizi Gratis Papua Tercemar Belatung, BGN Minta Maaf!

Senin, 11 Agu 2025 - 12:58 WIB