BI Salurkan Insentif Likuiditas Perbankan Rp 295 Triliun, Terbanyak ke Bank Swasta

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 11:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah menyalurkan insentif kebijakan likuiditas makro prudensial (KLM) sebesar Rp 295 triliun hingga pekan kedua Februari 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah tersebut meningkat Rp 36 triliun dibanding akhir Oktober 2024.

KLM adalah insentif yang disalurkan BI kepada bank-bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan ke berbagai sektor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia mencatat porsi terbesar disalurkan kepada bank-bank swasta. “Bank BUSN (Bank Umum Swasta Nasional) sebesar Rp 131,9 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu, 19 Februari 2025.

Baca Juga :  Bank BRI (BBRI) Siapkan Rp3 Triliun untuk Buyback Saham

Selain itu insentif likuiditas bagi bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disalurkan sebesar Rp 129,2 triliun. Kemudian Bank Pembangunan Daerah atau BPD sebesar Rp 28,7 triliun dan kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar Rp 4,9 triliun.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk mendukung kesuksesan program-program dalam Asta Cita melalui peningkatan kebijakan insentif likuiditas. “Untuk mendorong pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-sektor prioritas termasuk sektor perumahan dan pertanian,” ucapnya.

Ketahanan perbankan, kata dia, tetap kuat dengan likuiditas yang memadai. Terlihat dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Januari 2025 yang tinggi yakni yaitu 26,03 persen.

Baca Juga :  Ketua Kadin Cilegon Diperiksa: Imbas Tuntutan Proyek Rp 5 Triliun Pengusaha Lokal?

KLM diarahkan untuk mendorong kredit perbankan mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Insentif perbankan ini telah disalurkan pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Antara lain sektor pertanian, perdagangan dan manufaktur. Selanjutnya transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, konstruksi, real estate, perumahan rakyat serta UMKM.

Pilihan Editor: Perbankan Gencar Terbitkan Obligasi Jumbo, Analis: Strategi Hadapi Likuiditas Ketat

Berita Terkait

IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini
Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025
Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?
IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?
IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?
Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?
Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru
INET Bagikan Dividen Tunai, Investor Raup Ratusan Juta Rupiah!

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 16:57 WIB

IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini

Senin, 16 Juni 2025 - 16:07 WIB

Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025

Senin, 16 Juni 2025 - 15:17 WIB

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:27 WIB

IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:02 WIB

IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?

Berita Terbaru

Uncategorized

Usman Ledek Mantan Juara, Islam Makhachev Curi Sorotan: Reaksi Kocak!

Senin, 16 Jun 2025 - 16:38 WIB

travel

Israel Memanas, Puluhan Ribu Wisatawan Asing Terjebak

Senin, 16 Jun 2025 - 16:32 WIB

entertainment

Eminem Minta Mariah Carey Jadi Ibunya? Fakta Mengejutkan Terungkap!

Senin, 16 Jun 2025 - 16:27 WIB