BI Rate Ditahan, Rupiah Dibuka Loyo Rp16.360 per Dolar AS

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 10:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (20/2/2025) ke level Rp16.360 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,22% atau 35,5 poin ke level Rp16.360. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,04% ke level 107,12.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami pelemahan. Dolar Hong Kong misalnya melemah 0,02%, dolar Taiwan melemah 0,07%, rupee India melemah 0,11%, serta yuan China melemah 0,04%.

Adapun, sederet mata uang Asia lainnya mencatatkan penguatan. Yen Jepang misalnya menguat 0,61%, dolar Singapura menguat 0,09%, won Korea Selatan menguat 0,09%, serta peso Filipina menguat 0,14%.

Baca Juga :  Trump Tunda Tarif: Sentimen Positif Dongkrak Indeks Saham Asia

Pada perdagangan kemarin, Rabu (19/2/2025), rupiah pun tercatat melemah 46,5 poin atau 0,29% ke Rp16.324 per dolar AS.

Baca Juga : Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 20 Februari 2025

Pelemahan rupiah pada perdagangan kemarin terjadi seiring dengan keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuannya di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu (19/2/2025).

Adapun, pada bulan sebelumnya atau dalam RDG BI periode Januari 2025, BI menurunkan suku bunga acuannya 25 basis poin atau dari sebelumnya di level 6%.

Sementara itu, melansir Reuters, sentimen global yang memengaruhi pasar Asia datang dari traders yang mengabaikan ancaman tarif terbaru dari Presiden AS Donald Trump terhadap impor mobil, semikonduktor, dan farmasi. 

Baca Juga :  IHSG Berpotensi Turun? Ini Daftar Saham Pilihan Hari Ini!

Baca Juga : Rupiah Terdepresiasi 1,18%, Ini Jurus BI Jaga Stabilitas Nilai Tukar

Trump mengatakan tarif sektoral untuk farmasi dan cip semikonduktor akan dimulai dari 25% atau lebih tinggi, dan akan meningkat secara signifikan dalam satu tahun. Trump berencana memberlakukan tarif serupa pada mobil mulai 2 April. 

Namun, reaksi pasar terhadap ancaman Donald Trump tetap tenang karena para investor semakin melihatnya sebagai alat tawar-menawar. Meskipun demikian, dolar AS menguat akibat kekhawatiran geopolitik, termasuk negosiasi antara Rusia dan Ukraina yang meningkatkan aliran investasi ke aset safe haven. 

“Saya pikir investor berasumsi bahwa kesepakatan akan tercapai dan tarif akan ditunda serta dikurangi,” kata Ben Bennett, Asia-Pacific Investment Strategist di Legal & General Investment Management di Hong Kong.

Berita Terkait

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel
Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:22 WIB

Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?

Berita Terbaru

entertainment

Mirip Banget! 15 Artis Indonesia Ini ‘Kembaran’ Seleb Hollywood?

Senin, 16 Jun 2025 - 03:47 WIB

entertainment

Warkop DKI Kartun Rilis Trailer Baru, Nostalgia Dono Kasino Indro!

Senin, 16 Jun 2025 - 03:27 WIB

technology

Smartwatch Canggih, Peringatan Gempa Bumi di Pergelangan Tangan!

Senin, 16 Jun 2025 - 02:17 WIB