BI Pangkas Target Kredit Perbankan 2025 Akibat Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 22 Mei 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan menunjukkan perlambatan yang signifikan. Data Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit per April 2025 hanya mencapai 8,88% secara tahunan (YoY), angka terendah sepanjang tahun 2025.

Menanggapi hal ini, BI merevisi proyeksi pertumbuhan kredit tahunan menjadi 8% hingga 11%, lebih rendah dari target awal 11% hingga 13%.

“Penting untuk terus meningkatkan peran kredit perbankan dalam menopang pertumbuhan ekonomi,” tegas Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rabu (21/5).

Perry menjelaskan, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 15,86% YoY. Sementara itu, kredit konsumsi dan kredit modal kerja masing-masing tumbuh 8,97% YoY dan 4,62% YoY.

Baca Juga :  INCO, ISAT, TPIA: Rekomendasi Saham Teknikal Jumat Ini dari Mirae!

Survei BI Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Hanya 9,89% Hingga Akhir Tahun 2025

Lebih lanjut, Perry menyatakan bahwa minat bank untuk menyalurkan kredit masih cukup tinggi, terutama pada sektor pertanian, energi (listrik, gas, dan air), dan jasa sosial. Di sisi lain, permintaan kredit juga masih baik, didorong terutama oleh sektor industri, pengangkutan, dan jasa sosial.

Namun, Perry menyoroti perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), dari 5,51% YoY pada awal Januari 2025 menjadi 4,55% YoY pada April 2025. Hal ini berdampak pada likuiditas perbankan.

Baca Juga :  Apple Pindahkan Produksi iPhone ke India: Strategi Baru Hindari Perang Dagang

“Kondisi ini meningkatkan persaingan pendanaan antarbank dan mendorong perluasan sumber pendanaan di luar DPK,” imbuh Perry.

Ke depan, Perry menekankan pentingnya upaya-upaya untuk meningkatkan penyaluran kredit, antara lain melalui penurunan suku bunga, perluasan sumber dana perbankan, dan peningkatan permintaan dari sektor riil guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat Signifikan, Gubernur BI Ungkap Pemicunya

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?
Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!
Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!
Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!
Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 12:14 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:16 WIB

Pedagang Bendera Merah Putih Kaget: Banyak Cari Bendera One Piece!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Blokir Rekening Dormant: Langgar Konstitusi? Ini Alasannya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Rekening Diblokir PPATK? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rekening Dormant!

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Berita Terbaru

politics

Ongen Penghina Jokowi Dapat Amnesti: Kontroversi & Reaksi!

Senin, 4 Agu 2025 - 13:47 WIB

Uncategorized

Dirkeu Food Station Jadi Plt Dirut, Gantikan Karyawan Gunarso!

Senin, 4 Agu 2025 - 13:19 WIB