MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui penyelenggaraan Malang BI-Youth-Tiful Festival (MBF) 2025. Festival akbar ini dijadwalkan berlangsung dari 30 Juli hingga 3 Agustus 2025, menjadi wadah sinergi strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi regional yang berdaya tahan.
Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, menjelaskan bahwa MBF 2025 tidak hanya menjadi ajang pamer, tetapi juga merupakan bentuk dukungan nyata terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI). Acara ini juga menjadi bagian integral dari rangkaian Karya Kreatif Indonesia (KKI) serta persiapan menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa yang akan dihelat pada September 2025. “Penyelenggaraan MBF 2025 bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan para mitra kerja, demi pengembangan UMKM serta ekonomi keuangan syariah,” ujar Febrina.
Rangkaian kegiatan Malang BI-Youth-Tiful Festival 2025 dirancang komprehensif, meliputi pameran produk unggulan, forum diskusi atau talk show, trunk show, business matching, berbagai lokakarya (workshop), dan kompetisi. Pameran UMKM akan menampilkan beragam produk pilihan dari UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia Malang, serta UMKM yang dibina oleh Pemerintah Kota/Kabupaten di wilayah kerja BI Malang.
MBF 2025 tahun ini melibatkan partisipasi 38 UMKM dan 3 pondok pesantren unggulan. Mereka akan menampilkan produk-produk inovatif yang terbagi dalam kategori fashion, wastra, kriya, kopi, serta makanan dan minuman. Keberagaman ini menunjukkan potensi besar UMKM lokal yang terus didorong oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM melalui tiga strategi utama: kebijakan, implementasi, dan sinergi. Ketiga pilar ini diwujudkan melalui penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas, serta perluasan akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM. Selain mempromosikan produk, MBF juga menjadi platform vital untuk meningkatkan kapasitas dan akses pembiayaan. Hal ini diwujudkan melalui serangkaian talk show, workshop, dan sesi business matching yang mempertemukan UMKM dengan lembaga pembiayaan.
Sebagai bukti nyata dukungan pembiayaan, dalam MBF 2025 akan diserahkan fasilitas pembiayaan kepada tiga UMKM Mitra BI Malang. UMKM Padda Cafe akan mendapatkan pembiayaan dari Bank BNI, UMKM Pertanian Tebu dan Palawija dari Bank Mandiri, dan UMKM Produksi Garam dari Bank Syariah Indonesia. Penyelenggaraan festival ini juga disinergikan dengan upaya memperluas ekosistem halal melalui penguatan rantai nilai halal, sebuah langkah strategis dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Upaya ini mencakup penyelenggaraan sertifikasi dan pelatihan kompetensi Juru Sembelih Halal (JULEHA), pelatihan dan sertifikasi Nazhir, serta sertifikasi halal dapur MBG.
“Melalui Malang BI-Youth-Tiful Festival 2025, Kantor Perwakilan BI Malang mengajak seluruh masyarakat untuk semakin mengapresiasi dan bangga menggunakan produk buatan dalam negeri, sekaligus mendukung penuh pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” pungkas Febrina.
Menambahkan perspektif yang lebih luas, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, mengungkapkan bahwa BI se-Jawa Timur kini membina 245 UMKM dari berbagai sektor, termasuk klaster pangan, UMKM kuliner, fashion, dan kerajinan tangan. Program pengembangan UMKM ini, tegas Noor, merupakan upaya berkelanjutan untuk mendukung pengendalian inflasi, ketahanan pangan, peningkatan ekspor, substitusi impor, serta pengembangan ekonomi lokal.
Langkah-langkah ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan industri kreatif di Indonesia, sekaligus menjadi sarana peningkatan kualitas, inovasi, dan perluasan akses pasar, termasuk pasar global. Noor juga mengingatkan bahwa Bank Indonesia secara rutin menyelenggarakan flagship event tahunan bertajuk Karya Kreatif Indonesia (KKI), yang dirancang untuk memperkuat peran UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional. KKI tahun ini akan diselenggarakan di Jakarta pada 7-10 Agustus 2025, dan Malang BI-Youth-Tiful Festival 2025 menjadi bagian penting yang mendukung kegiatan nasional tersebut.
Terkait penguatan ekonomi syariah di Jawa Timur, Noor menjelaskan bahwa BI Provinsi Jawa Timur mengimplementasikan tiga strategi utama. Pertama, penguatan ekosistem promosi produk halal melalui pengembangan ekosistem halal food, modest fashion, dan pariwisata ramah lingkungan. Kedua, penguatan keuangan syariah melalui inovasi kebijakan, tata kelola, dan digitalisasi keuangan syariah. Ketiga, penguatan literasi, inklusi, serta gaya hidup halal (halal lifestyle) melalui pengembangan strategi literasi ekonomi dan keuangan syariah serta festival ekonomi syariah. “Sebagai upaya nyata penguatan ekosistem rantai nilai halal, Bank Indonesia juga akan menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah Jawa 2025 sebagai bagian dari perjalanan menuju Syariah Economic Festival (ISEF) 2025,” tutup Noor.