Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit perbankan untuk tujuan investasi menunjukkan laju pertumbuhan tertinggi di antara seluruh jenis kredit lainnya per April 2025. Hal ini menjadi indikator positif bagi geliat ekonomi nasional di tengah dinamika pasar keuangan.
Berdasarkan data analisis uang beredar BI yang dirilis pada Senin (2/6/2025), kredit investasi tercatat melonjak 15,3% secara tahunan (YoY) hingga bulan keempat 2025. Angka ini secara signifikan melampaui pertumbuhan bulan sebelumnya yang berada di level 12,6% YoY. Peningkatan substansial ini terutama didorong oleh pesatnya ekspansi di sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
Secara terperinci, total penyaluran kredit investasi mencapai Rp2.215,7 triliun per April 2025. Kontribusi terbesar datang dari sektor pertambangan dan penggalian dengan alokasi sebesar Rp205,1 triliun, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi yang menyumbang Rp313,2 triliun. Menariknya, meskipun memimpin dalam laju pertumbuhan, nominal total kredit investasi ini masih berada di bawah nominal kredit untuk jenis penggunaan lain, seperti kredit modal kerja dan kredit konsumsi.
Namun, gambaran berbeda terlihat pada penyaluran kredit untuk keperluan lain. Sementara itu, kredit modal kerja menunjukkan tren perlambatan. Hingga April 2025, penyaluran kredit modal kerja hanya tumbuh 4,4% YoY, sebuah penurunan dari pertumbuhan 6,2% YoY pada bulan sebelumnya. Total nominal kredit yang disalurkan mencapai Rp3.412,5 triliun. Sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan menjadi penopang utama dengan porsi Rp544,2 triliun, disusul oleh sektor industri pengolahan yang berkontribusi Rp842,3 triliun.
Senada dengan tren perlambatan tersebut, penyaluran kredit konsumsi juga mengalami koreksi. Penyaluran kredit konsumsi melambat ke level 8,9% YoY pada April 2025, turun dari 9,2% pada Maret 2025. Total kredit yang disalurkan perbankan untuk konsumsi mencapai Rp2.238,3 triliun. Komponen utamanya adalah kredit multiguna yang mendominasi dengan realisasi Rp1.287,7 triliun, diikuti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) senilai Rp806,9 triliun, dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sejumlah Rp143,7 triliun.
Secara keseluruhan, tren perlambatan pertumbuhan kredit perbankan juga tampak jelas. Bank Indonesia mencatat, total kredit perbankan hanya tumbuh 8,5% YoY hingga mencapai Rp7.866,5 triliun per April 2025. Angka ini menandai perlambatan dari pertumbuhan 8,7% pada bulan sebelumnya.