Fenomena pengibaran bendera khas anime One Piece kini tengah menjadi sorotan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80, sejumlah warga di berbagai daerah, termasuk di Kota Palembang, terlihat mengibarkan bendera dengan simbol bajak laut tersebut.
Menyikapi fenomena unik ini, seorang perwakilan mahasiswa turut memberikan pandangannya. Edi Candra, Gubernur Mahasiswa (Gubma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya, berpendapat bahwa pengibaran bendera One Piece ini merupakan manifestasi kekecewaan publik terhadap kinerja roda pemerintahan kabinet saat ini.
Menurut Edi, banyak perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang dinilai tidak berpihak pada kesejahteraan rakyat. Ia menyoroti bahwa dalam kurun waktu 288 hari kabinet ini berjalan, hampir setiap bulan atau bahkan minggunya selalu muncul rumusan kebijakan yang menuai kontroversi dan penolakan luas dari masyarakat.
Ia melanjutkan, fenomena pengibaran bendera One Piece yang merebak belakangan ini adalah akumulasi dari keresahan kolektif masyarakat. Puncak dari ekspresi keresahan ini, menurutnya, mulai terlihat jelas sejak tanggal 1 Agustus 2025, kala Kementerian Sekretariat Negara RI mengimbau seluruh pihak untuk mengibarkan bendera Merah Putih sebagai simbol perayaan kemerdekaan.
Di sisi lain, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Mu’min Wijaya, mengimbau masyarakat untuk lebih fokus pada pemasangan dekorasi kemerdekaan. Ia menekankan pentingnya menggelorakan pengibaran bendera Merah Putih sebagai wujud nyata perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.