RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berkolaborasi dengan Mayora USA, INC, afiliasinya di Amerika Serikat, untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisi merek produk-produknya.
Keterbukaan informasi Senin (26/5) menjelaskan kolaborasi ini sebagai uji coba penjualan produk MYOR di pasar Amerika Serikat.
Kemitraan dengan afiliasi ini krusial mengingat ketidakpastian pasar global. Keberadaan trading-arms yang mendukung pemasaran MYOR sangat penting untuk menjaga kinerja penjualan ekspor.
“Nilai transaksi penjualan produk mencapai US$ 59.343,57 atau sekitar Rp 974,511,617, setara dengan 0,002% dari target pendapatan 2025,” ujar Corporate Secretary MYOR, Yuni Gunawan, dalam keterangan resmi Senin (26/5).
MYOR dan Mayora USA, INC memiliki hubungan afiliasi karena struktur kepemilikan yang sama. Komisaris Utama MYOR, Jogi Hendra Atmadja, memegang 25,24% saham MYOR dan mengendalikan 100% saham Mayora USA, INC melalui Inbisco Singapore Pte. Ltd.
Yuni menjelaskan, penilai independen tidak diperlukan karena transaksi ini bukan transaksi luar biasa.
Mayora Indah (MYOR) Bakal Gelar Buyback, Siapkan Dana Rp 1 Triliun
Transaksi ini merupakan kegiatan jual beli rutin MYOR, sesuai kegiatan usaha utamanya: jual beli biskuit, wafer, permen, cokelat, dan sejenisnya. Jenis produk dapat berubah sesuai inovasi perusahaan.
MYOR mengekspor produk ke lebih dari 100 negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika. Negara tujuan utama meliputi Filipina, Vietnam, China, Malaysia, dan Thailand.
Ekspor berkontribusi sekitar 45%-50% terhadap penjualan MYOR dalam beberapa tahun terakhir. Di beberapa negara, produk MYOR memimpin pasar di kategori tertentu seperti biskuit, permen, kopi, wafer, dan Energen.
Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai strategi MYOR berpotensi meningkatkan ekspor ke Amerika Utara, didukung pengalaman dan kontribusi ekspor MYOR yang sukses.
“Langkah ini tepat karena permintaan global untuk produk consumer staples relatif stabil,” kata Wafi kepada Kontan, Selasa (27/5).
Wafi menambahkan, MYOR memiliki rekam jejak kuat di pasar ekspor dan sukses memanfaatkan fenomena seperti Korean Wave dalam strategi pemasarannya.
Pendapatan Mayora Indah (MYOR) Capai Rp 9,85 Triliun pada Kuartal I-2025, Naik 12,54%
Strategi ini membuka peluang perluasan pasar di Amerika Utara, menandai transisi menuju ekspansi global yang berfokus pada penguatan merek, bukan hanya peningkatan volume ekspor.
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, menilai kerja sama ini bertujuan memperkuat jaringan distribusi dan penetrasi pasar di Amerika Serikat.
Liza menilai kolaborasi ini berdampak positif karena meningkatkan efisiensi distribusi, memperluas jangkauan produk, dan meningkatkan respons terhadap tren konsumen, sehingga meningkatkan volume ekspor dan pendapatan dalam mata uang asing.
“Di tengah tantangan daya beli domestik yang melemah, diversifikasi pasar menjadi strategi yang tepat,” jelas Liza kepada Kontan, Selasa (27/5).
Ekspansi internasional mengurangi ketergantungan pada pasar domestik dan memanfaatkan peluang pertumbuhan di luar negeri, mendukung pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas berkelanjutan.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai pergerakan saham MYOR masih sideways, belum menembus MA20. Namun, aktivitas perdagangan didominasi pembelian.
MYOR Chart by TradingView
“Indikator MACD dan Stochastic menunjukkan pergerakan sideways di area positif dan netral,” kata Herditya kepada Kontan, Selasa (27/5).
Herditya merekomendasikan speculative buy saham MYOR dengan support Rp 2.260 dan resistance Rp 2.310. Target harga Rp 2.380-Rp 2.410 per saham.
Liza merekomendasikan buy on break saham MYOR di target harga Rp 2.450-Rp 2.500 dan stoploss di bawah Rp 2.200.
Wafi menyarankan buy saham MYOR di target harga Rp 3.000 per saham.